Academic Writing vs Non Academic Writing

Ada banyak sekali jenis tulisan, salah satunya adalah academic writing (tulisan akademik atau tulisan ilmiah) dan non-academic writing (tulisan non akademik atau tulisan non ilmiah). Apa perbedaan di antara keduanya? Mari kita cari tahu melalui pembahasan di bawah ini:
- Definition
Academic writing mengacu pada tulisan formal yang berfokus pada topik ilmiah tertentu. Academic writing dibuat berdasarkan penelitian dan penemuan ilmiah. Oleh karena itu, academic writing membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dibuat. Para penulis academic writing adalah orang-orang yang bergelut di suatu bidang tertentu. Topik tulisan ilmiah yang mereka buat pada umumnya berkaitan dengan bidang yang mereka tekuni. Nama penulis selalu tercantum di dalam academic writing. Beberapa contoh academic writing adalah makalah penelitian, skripsi, jurnal ilmiah, artikel ilmiah, disertasi, dan sebagainya.
Non-academic writing adalah jenis tulisan yang berfokus pada topik yang lebih umum. Non-academic writing dibuat berdasarkan topik atau bembicaraan umum. Pembuatan non-academic writing bisa dilakukan dalam waktu singkat karena jenis tulisan ini bisa dibuat tanpa harus melakukan penelitian tertentu. Semua orang bisa menjadi penulis non-academic writing. Namun, nama penulis tidak selalu dicantumkan pada tulisan non ilmiah. Contoh non-academic writing, yakni artikel koran, artikel majalah, surat, postingan blog, isi buku harian, pesan teks, biografi, dan sebagainya.
- Audience
Academic writing pada umumnya dibuat untuk para akademisi (academicians) atau pembaca ilmiah (scholarly audience). Academic writing ini biasanya akan menjadi referensi untuk para akademisi dalam menekuni studi atau bidang yang sedang ditekuninya. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa academic writing bisa membantu dalam memajukan ilmu pengetahuan di dunia.
Pembaca non-academic writing tidak terbatas pada para akademisi saja. Semua orang, bahkan orang awam pun adalah target pembaca dari non-academic writing. Itulah mengapa topik yang diangkat pada non-academic writing adalah topik umum yang mudah dipahami oleh semua orang.
- Purpose
Tujuan academic writing adalah untuk menganalisis suatu objek dan memberikan informasi kepada para pembaca dengan menyediakan fakta yang tidak bias (unbiased facts). Selain itu, informasi yang terdapat dalam tulisan akademik juga menyediakan bukti solid berdasarkan penelitian ilmiah yang telah dilakukan oleh penulis.
Tujuan dari non-academic writing tergantung dari jenis tulisannya. Akan tetapi, tujuan paling umum dari non-academic writing adalah untuk memberikan informasi (inform), menghibur (entertain), atau membujuk (persuade) para pembaca.
- Style
Gaya penulisan academic writing adalah formal, objektif, dan impersonal (bersifat umum). Academic writing pada umumnya ditulis menggunakan sudut pandang orang ketiga agar nada (tone) tulisannya terdengar objektif dan impersonal.
Non-academic writing bisa ditulis dengan gaya penulisan tidak formal, personal, emosional, dan subjektif. Kita bisa menggunakan sudut pandang orang pertama, kedua, atau ketiga dalam non-academic writing.
- Structure and content
Kita harus mengikuti aturan dan struktur tertentu ketika menulis sebuah academic writing. Struktur dan aturan penulisan academic writing tergantung dari topik tulisannya. Untuk itu, jangan heran jika kita menemukan beberapa tulisan ilmiah dengan struktur yang berbeda. Meskipun terdapat perbedaan struktur, pada umumnya academic writing mengandung pembukaan (introduction), isi (main body), dan kesimpulan (conclusion).
Bagian pembukaan mengenalkan tujuan tulisan dan memberikan informasi latar belakang serta konteks penting yang memberikan gambaran kepada para pembaca tentang isi tulisannya. Bagian isi menceritakan hasil penelitian berupa argumen, fakta, dan bukti secara ilmiah. Yang terakhir adalah bagian kesimpulan, yakni bagian yang menyatukan poin-poin utama pada tulisan dan menyorot pesan atau argumen utama.
Poin-poin yang ingin disampaikan dalam tulisan ilmiah harus ditulis berdasarkan urutan logis dan penalaran deduktif karena pembaca harus mengikuti jalan yang membawa mereka pada kesimpulan tulisan kita. Selain itu, isi dari academic writing sangat mengandalkan penelitian dan eksperimen yang faktual. Opini atau pendapat yang ditulis pada academic writing adalah opini dari akademisi dan peneliti lain. Jika penulis ingin menyantumkan pendapatnya, pendapatnya tersebut harus didukung oleh sumber ilmiah.
Sementara itu, tidak ada aturan dan struktur standar tertentu yang harus diikuti ketika kita menulis non-academic writing. Memang terdapat format yang harus diikuti pada jenis non-academic writing tertentu (misal: penulisan surat), tetapi pada konteks tertentu, format ini boleh tidak diikuti (misal: dalam surat tidak formal).
- Language
Bahasa yang digunakan pada academic writing adalah bahasa formal. Karena target utama pembacanya adalah para akademisi, tidak jarang kata dan istilah dalam bidang tertentu ditemukan dalam tulisan ilmiah. Tata bahasa (grammar) dalam academic writing juga harus sesuai dengan aturan tata bahasa. Oleh karena itu, kita harus memeriksa ulang, mengoreksi, dan menyunting tulisan ilmiah kita untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan tata bahasa apapun pada tulisan kita.
Non-academic writing boleh menggunakan bahasa formal atau tidak formal. Kita bahkan boleh menggunakan slang atau bahasa gaul dalam tulisan non ilmiah. Tata bahasa juga penting dalam non-academic writing agar tulisannya dapat dipahami dengan mudah. Namun, kesalahan tata bahasa dalam non-academic writing lebih bisa dimaklumi oleh pembaca. Meskipun demikian, sebisa mungkin kita harus menghindari kesalahan tata bahasa dalam tulisan non ilmiah kita.
- Citations and reference
Salah satu hal yang membedakan tulisan ilmiah dengan non ilmiah adalah pada tulisan non ilmiah, kita tidak harus menyantumkan kutipan dan referensi (citations and reference). Sementara itu, pada tulisan ilmiah, kutipan dan referensi harus selalu dituliskan. Karena academic writing ditulis berdasarkan penelitian ilmiah, kita harus menyantumkan sumber dari pendapat, fakta, atau bukti yang mendukung poin kita. Sumber kutipan dan referensi bisa dicantumkan di dalam paragraf atau di catatan kaki (footnote). Di halaman terakhir tulisan ilmiah juga biasanya terdapat daftar pustaka atau daftar referensi.