Apa itu Cause Effect?
Cause-effect, atau yang dalam bahasa Indonesianya disebut juga dengan sebab-akibat, merupakan salah satu materi terpenting dalam tutorial bahasa Inggris.
Kita dapat menjumpai cause-effect ini dalam berbagai contoh kalimat maupun contoh percakapan, dan kita akan membahasnya dalam artikel ini.
Namun, sebelum kita bergerak pada pembahasan contoh kalimat maupun contoh percakapan yang melibatkan cause-effect, ada baiknya kita menyimak poin selanjutnya yang berkaitan dengan apa itu cause-effect.
Apa Itu Cause-Effect?
Seperti arti bahasa Indonesianya, cause-effect merupakan konsep yang melukiskan hubungan dua atau lebih situasi yang saling menyebabkan dan disebabkan oleh satu dengan yang lainnya. “Cause” menceritakan tentang mengapa sesuatu terjadi, dan “effect” berbicara mengenai apa yang terjadi.
Banyak kata bahasa Inggris yang digunakan untuk menghubungkan “cause” dan “effect”. Beberapa kata penghubung tersebut di antaranya adalah “because (of)” dan “when” yang dapat ditempatkan di depan maupun di tengah-tengah kalimat tertulis atau percakapan, serta “so” dan “therefore/as a result (of)” yang dapat ditempatkan di tengah-tengah kalimat, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Kata penghubung “and” juga dapat digunakan untuk menghubungkan antar dua atau lebih “cause” atau “effect”.
Untuk melihat bagaimana konsep cause-effect diterapkan, kita akan terlebih dahulu melihat contoh penerapan cause-effect dalam kalimat pada poin selanjutnya dari artikel ini.
Contoh Penerapan Cause-Effect Dalam Kalimat
Seperti yang telah disinggung dalam paragraf sebelumnya, cause-effect kerap dijumpai dalam berbagai kalimat.
Empat contoh kalimat yang terdapat dalam artikel ini merupakan beberapa contoh yang dapat kita pelajari.
Agar contoh kalimat menjadi lebih efektif untuk dipelajari, kita tidak hanya akan belajar dari arti bahasa Indonesianya, yang tersedia pada masing-masing contoh kalimat dalam artikel ini. Kita juga belajar mengidentifikasi cause-effect dari tanda bold dan kata penghubung dari tanda garisbawah yang ada.
Setelah menyimak masing-masing dari contoh kalimat di bawah ini, kita juga akan memperoleh manfaat dari penjelasan lebih lanjut mengenai cause-effect dari masing-masing contoh kalimat di bawah ini:
1. Because he got stomachache, he didn’t attend the exam (Karena dia sakit perut, maka dia tidak hadir ujian).
Penjelasan: “Because” (karena) dalam contoh kalimat pertama ini merupakan kata penghubung “kasus khusus”, karena diletakkan di bagian awal. Kata penghubung ini menghubungkan “he got stomachache” (dia sakit perut) sebagai effect dari cause-nya, yakni “he didn’t attend the exam” (dia tidak hadir ujian).
2. I’m full, so, I don’t eat anymore (Aku sudah kenyang, jadi, aku tidak makan lagi).
Penjelasan: Dari contoh kalimat ini, kita mengetahui “I’m full” (aku sudah kenyang) sebagai effect-nya, sementara “I don’t eat anymore” (aku tidak makan lagi) adalah cause-nya. Kata penghubung dari cause-effect dalam contoh kalimat kedua ini adalah “so” (jadi).
3. The timer will start when every guest have come in (Penunjuk waktu akan dimulai ketika semua tamu sudah datang).
Penjelasan: Kata penghubung “when” (ketika) dalam contoh kalimat ketiga ini digunakan untuk menghubungkan “the timer will start” (penunjuk waktu akan dimulai), yakni cause-nya, dan “every guest have come in” (semua tamu sudah datang), yakni effect-nya.
4. I need to improve my knowledge; therefore, I want to study that subject (Aku butuh meningkatkan pengetahuanku; karenanya, aku ingin belajar pelajaran tersebut).
Penjelasan: “Therefore” (karenanya) sebagai kata penghubung cause-effect dalam contoh kalimat ini unik, mengingat bila tempatnya di tengah-tengah kalimat, maka “therefore” dipisahkan dengan tanda titik koma (;).
Dalam hal contoh kalimat ini, “therefore” menghubungkan “I need to improve my knowledge” (aku butuh meningkatkan pengetahuanku) sebagai effect, dan “I want to study that subject” (aku ingin belajar pelajaran tersebut) sebagai cause.
Hingga saat ini, kita telah mempelajari penerapan cause-effect dalam contoh kalimat sebagaimana juga mengetahui apa itu cause-effect. Selanjutnya, kita akan mempelajari penerapan cause-effect juga, namun contoh percakapan-lah yang akan kita gunakan.
Contoh Penerapan Cause-Effect Dalam Percakapan
Contoh percakapan acuan yang akan kita pelajari dalam poin ini juga menggunakan panduan yang sama dengan poin sebelumnya mengenai contoh penerapan cause-effect dalam kalimat.
Panduan tersebut mencakup arti bahasa Indonesia, bold pada cause dan effect, serta garisbawah pada kata penghubung yang ada di tiap baris percakapan. Di akhir contoh percakapan di bawah ini, kita juga akan mempelajari lebih jauh mengenai cause-effect:
Teacher: Remember, your cake batter will burn when you put it in oven for too long.
(Guru: Ingat, adonan kuemu akan gosong ketika kamu menaruh dalam oven terlalu lama.)
Hina: U-ummm…! I’m sorry, Teacher! I was mixing the toppings, so, I didn’t notice the oven!
(Hina: U-ummm…! Maaf, Guru! Aku mencampur bahan-bahan pelengkapnya, jadi, aku kelupaan tentang oven-nya!)
Ciara: *whispers to Sasha* Psssh… Don’t you think Hina digressed because of seeing Kacung over the last few days?
(Ciara: *berbisik pada Sasha* Pssst… Menurutmu, mungkinkah Hina ngelantur karena melihat Kacung beberapa hari ini?)
Sasha: *whispers back to Ciara* Hmmm… It could be! After all, I never imagined that the genius Hina will digress as a result of getting mad about a handsome folk!
(Sasha: *berbisik kembali pada Ciara* Hmmm… Mungkin saja! Lagipula, aku tidak pernah menyangka Hina yang jenius akan ngelantur sebagai akibat dari tergila-gila akan makhluk ganteng!)
Kalau kita melihat kata penghubung dari contoh percakapan di atas, kita akan mengetahui semuanya terletak di tengah-tengah cause dan effect.
Tujuan ini semua untuk melengkapi beberapa kata penghubung yang juga dapat diletakkan di tengah-tengah, seperti “because (of)” dan “when”, sebagaimana diletakkan di depan seperti pada contoh kalimat dalam poin sebelumnya, dan mempertegas kata-kata penghubung sisanya (yakni “so” dan “as a result (of)”) yang memang hanya dapat diletakkan di tengah-tengah.
Dalam baris pertama contoh percakapan, kita melihat “when” sebagai kata penghubung antara “your cake batter will burn” (adonan kuemu akan gosong) sebagai effect-nya dan “you put it in oven for too long” (kamu menaruh dalam oven terlalu lama) sebagai cause-nya.
Baris berikutnya, yakni baris kedua dialog dalam contoh percakapan, ada “so” sebagai kata penghubung dari “I was mixing the toppings” (aku mencampur bahan-bahan pelengkapnya) sebagai effect dan “I didn’t notice the oven” (aku kelupaan tentang oven-nya) sebagai cause.
Dalam baris ketiga, kita melihat antar cause, yakni “seeing Kacung over the last few days” (melihat Kacung beberapa hari ini), dengan effect, yakni “Hina digressed” (Hina ngelantur) dihubungkan oleh kata penghubung “because of” (karena).
Mengenai “digress” atau ngelantur ini selanjutnya disinggung lagi dengan tense yang berbeda pada baris terakhir contoh percakapan, yakni “the genius Hina will digress” (Hina yang jenius akan ngelantur), yang juga menjadi effect-nya.
Setelah kata penghubung “as a result of” (sebagai akibat dari), kita juga melihat adanya “getting mad about a handsome folk” (tergila-gila akan makhluk ganteng) sebagai cause-nya.
Jadi, saat ini, kita telah mengetahui serba-serbi cause-effect, mulai dari pengertiannya, contoh penerapannya dalam kalimat, maupun dalam percakapan.
Selanjutnya, kita akan mempelajari bahasa Inggris juga, tapi dengan kemasan perbedaan antara versi British, Amerika, dan Australia.
Penasaran bagaimana penjelasan lebih lanjutnya? Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ketiga “Inggris” ini, yuk, kita terus mengikuti dan membaca artikel tutorial bahasa Inggris yang selanjutnya!