Apa itu Kalimat Paradoks (Paradox) dalam Bahasa Inggris?

Paradoks (Paradox) adalah pernyataan yang meski terdengar absurd dan bertentangan tetapi benar, atau setidaknya masuk akal. Kalimat paradoks biasanya bertentangan dengan apa yang pendapatat atau kepercayaan umum saat itu sehingga seringkali dijadikan tools untuk memahami dunia literatur dan tren over-all pada masanya. Kalimat paradoks juga dapat menjadi brain teaser yang menarik.
Apa itu Kalimat Paradoks?
Seringkali lebih mudah untuk menjelaskan arti paradoks dengan memberikan contoh. Kalimat paradoks digunakan untuk membuat anda memikirkan sebuah fakta atau isi pernyataan tersebut dengan cara yang baru. Kalimat paradoks biasanya digunakan untuk menggugah rasa ingin tahu dan membuat pendengar mempertanyakan kembali pemikiran atau pandangan umum. Coba perhatikan kalimat paradoks di bawah ini:
Less is more. (Kurang itu lebih)
Pertanyaan ini menggunakan dua kata yang berlawanan secara sifat satu sama lain. Bagaimana bisa kurang itu lebih? Konsep dari pernyataan di atas adalah bahwa sesuatu yang sederhana biasanya lebih diapresiasi. Contoh lain adalah liar paradoks yang menggunakan kalimat simpel seperti di bawah:
This statement is false. (Pernyataan ini salah.)
Kalau pernyataan di atas benar, maka kalimat itu salah, tetapi jika memang pernyataan itu menyatakan bahwa pernyataaan itu salah, maka pernyataan itu salah, berarti pernyataan itu benar, bukan? Jadi kalimat di atas bisa dikatakan benar dan salah sekaligus.
Contoh Kalimat Paradoks (Common Sense)
Di bawah in adalah contoh kalimat paradoks, yang untuk memahaminya pendengar membutuhkan common sense, atau logika sehari-hari:
- You have to be cruel to be kind. (Anda harus jadi kejam untuk baik.)
- You can save money by spending it. (Anda bisa menabung dengan membelanjakanya.)
- I know one thing; that I know nothing. (Aku tahu satu hal; bahwa aku tidak tahu apa-apa.)
Contoh Kalimat Paradoks (Logis)
Di bawah ini adalah conatoh kalimat paradoks yang self-contradictory, atau paradoks tersebut terkandung dalam kalimat itu sendiri, sehingga hanya butuh logika untuk menangkap maksudnya, misal:
- No keyboard detected. Press F1 to continue. (Tidak ada keyboard yang terdeteksi. Tekan F1 untuk melanjutkan.)
- If you didn’t get this message, call me. (Kalu kamu tidak dapat pesan ini, telepon aku.)
Paradoks dalam Literatur
Dalam literatur paradoks bukan hanya sekedar permainan kata yang pintar, paradoks seringkali memegang peran penting dalam dunia literatur karena biasanya merupakan pernyataan yang merangkum tema utama dari isi literatur tersebut.
Simak contoh paradoks dari karya literatur terkenal di bawah:
- Animal Farm karya George Orwell
“All animals are equal, but some are more equal than others”
“Semua binatang setara derajatnya, tetapi beberapa lebih setara dari yang lain.” Pernyataan di atas tampak tidak masuk akal, tetapi kita tahu bahwa fungsi dari kaimat paradoks adalah untuk menunjukkan kebenaran (menurut penulisnya) meski pernyataan yang dilontarkan terdengar tidak masuk akal.
Pernyataan di atas sebenarnya adalah pernyataan politik, tapi apa maksudnya? Bisa jadi pernyataan tersebut merujuk pada pemerintahan dalam novel karyanya, yang mengklaim bahwa semua orang dinilai rata dalam mata hukum, tetapi nyatanya tidak berperilaku seperti itu, atau bisa jadi kalimat di atas merujuk pada persepsi karakter dalam novel tersebut terhadap apa yang dimaksud ‘equal’ yang melenceng dari arti sebenarnya, interpretasi kalimat tersebut bergantung dari pembaca itu sendiri.
- Hamlet karya William Shakespeare
“I must be cruel to be kind”
Sekali lagi, pernyataan di atas seperti tidak masuk akal. Bagaimana seseorang bisa berbuat baik dengan berbuat jahat?
Dalam kasus ini, ucapan Hamlet di atas merujuk pada rencananya untuk membunuh Claudius untuk membalaskan dendam atas pembunuhan ayahnya. Ibu Hamlet (yang saat itu sudah menikah dengan Claudius) tidak mengetahui hal ini, jadi meski ia yakin ini akan melukai ibunya tapi Hamlet percaya bahwa rencana ini adalah untuk kebaikan ibunya sendiri.
- My Heart Leaps Up When I Behold karya William Wordsworth
Dalam lirik pendek pada My Heart Leaps Up When I Behold, William mengingat kembali masa lalunya dan berkata:
“The child is father of the man…”
Terdengar seperti pernyataan yang salah, tetapi jika didalami kita akan menangkap maksudnya. Di sini, William menyampaikan bahwa pengalaman masa kecil yang dialami menjadi basis dari semua pilihan-pilihan yang ia lakukan saat dewasa, dengan kata lain masa kecil seorang anak ‘fathers’ atau membentuk, membapaki seorang manusia dewasa, jadi “The child is father of the man.”
Fungsi Kalimat Paradoks
Jadi kenapa penulis atau seseorang menggunakan kalimat paradoks ketika kita bisa saja menyampaikan pesan yang kita inginkan secara langsung dan tanpa basa-basi?
Jika dilihat dari dunia literatur, jawabanya dapat kita lihat dari fungsi dan sifat literatur itu sendiri. Salah satu fungsi literatur adalah memberikan kesenangan bagi pembaca. Akan lebih menyenangkan ketika anda mendapatkan sebuah makna atau pesan tersembunyi dibandingkan ketika pesan tersebut disajikan begitu saja.
Selain itu, kalimat paradoks seringkali tidak hanya sekadar mengandung pesan tersembunyi tetapi juga bisa menghasilkan imej atau gambaran tertentu, kalimat paradoks bisa memberikan gambaran tone dari sebuah karya atau emosi penulis atau pelontar kalimat tersebut.