Bagaimana Bercerita dengan Baik dalam Bahasa Inggris
Menyampaikan cerita yang baik adalah salah satu kemampuan yang wajib dimiliki oleh setiap orang yang sedang belajar bahasa Inggris. Pasalnya, menjadi pencerita ulung yang menceritakan kejadian yang menarik, dapat memikat orang lain untuk mendengarkan kita.
Tentunya saat ada orang lain yang mendengarkan kita, kita akan lebih bersemangat untuk terus bercerita, bukan? Hal itu bisa membuat kita lebih sering melatih kemampuan berbicara bahasa Inggris kita. Alhasil, kemampuan kita untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris pun akan meningkat, dan kita akan bisa lebih efektif dalam berbahasa Inggris.
Bercerita menggunakan bahasa Inggris memiliki aturan tata bahasa (grammar) tertentu. Selain itu, ada beberapa frasa yang bisa ditambahkan agar membuat cerita yang disampaikan lebih baik. Di bawah ini adalah penjelasannya:
1. Past Tense
Saat menyampaikan cerita menggunakan bahasa Inggris, past tense adalah bentuk tensis yang umumnya digunakan. Mengapa? Karena cerita yang disampaikan adalah kejadian yang telah terjadi di masa lalu.
Berikut adalah contoh penyampaian cerita menggunakan simple past tense:
I had a great Sunday. I went to the cinema with my friends to see a good movie. After that, we decided to visit a nearby restaurant since we all were hungry. Then, we went shopping and went to a karaoke bar. I basically spent my time all day with my friends on that day.
Bercerita menggunakan past simple tense hanya dilakukan jika semua kejadian diceritakan secara kronologis. Jika tidak kronologis, maka kita harus menggunakan bentuk tensis lampau lainnya, yakni past continous tense dan past perfect tense.
Berikut adalah contoh cerita yang menggunakan 3 bentuk past tenses:
While we were waiting for our food to be served, we played a simple game to decide who would pay for the food we had ordered.
Di dalam kalimat tersebut, kita menggunakan past continuous tense dalam frasa “we were waiting” alih-alih menggunakan bentuk simple past “we waited” karena kejadian tersebut terjadi terlebih dahulu dan masih berlangusung ketika kejadian kedua (“we played”) terjadi. Kita juga menggunakan bentuk past perfect tense dalam frasa “we had ordered”, karena kejadian tersebut terjadi lebih awal sebelum kejadian lainnya.
Berdasarkan contoh di atas, makanan telah dipesan oleh subjek sebelum subjek menunggu makanannya untuk dihidangkan dan sebelum subjek bermain sebuah game.
2. Present Tense
Cerita yang biasanya kita sampaikan pada orang lain pada umumnya memang terjadi di masa lalu, sehingga kita harus menggunakan past tense. Namun, ketika menceritakan sesuatu yang tidak berubah, kita harus menggunakan bentuk present tense.
Di bawah ini adalah contoh kejadian yang diceritakan menggunakan gabungan past tense dan present tense:
- I was glad that Barbara was fine, because she is my friend.
- Yesterday, she asked me to sing, which is something I’m terrible at.
Pada contoh kalimat pertama, ketika kejadian di dalam cerita berlangsung sampai saat cerita ini diceritakan, Barbara dan subjek masih berteman, sehingga present tense adalah bentuk tensis yang digunakan untuk mendeskripsikan kondisi ini. Begitu pula dengan contoh kalimat kedua. Ketika kejadian di dalam cerita berlangsung sampai saat cerita ini diceritakan, subjek masih payah dalam bernyanyi.
Selain untuk menceritakan sesuatu yang tidak berubah, present tense juga biasanya digunakan oleh penutur asli bahasa Inggris untuk:
- Menceritakan joke (cerita lucu)
- Memberikan efek dramatis dan membuat cerita lebih menarik
3. Time Words
Saat menceritakan kejadian di masa lampau, kita bisa menambahkan adverb of times atau time words (keterangan waktu) untuk menambahkan detail kapan kejadian yang diceritakan terjadi. Berikut adalah beberapa keterangan waktu yang bisa dipakai ketika bercerita:
- Yesterday
- Today
- Last night
- Last Sunday
- Last year
- Two days ago
- Five months ago
Keterangan waktu bisa ditempatkan di awal atau di akhir kalimat, contoh:
- They moved in last week.
- A year ago, he got shot by a terrorist.
- I witnessed something terrible today.
4. Connectors
Tentunya pada saat bercerita, kita butuh connectors (kata penyambung) untuk menyambungkan antar kalimat agar cerita yang kita sampaikan lebih mengalir. Connectors yang bisa dipakai ketika bercerita, antara lain:
- Beginning (awal): First of all, firstly, at first
- Continuing (kelanjutan): After that, then, next
- Interruptions (interupsi): Suddenly, unexpectedly, all of a sudden
- Ending (akhir): Finally, in the end, eventually, ultimately
Contoh cerita menggunakan connectors:
Yesterday I had an exam. First of all, I hadn’t studied at all, so I couldn’t answer most of the questions. Then I decided to cheat, because I wanted to pass. When I was peeking at the cheat note that I had prepared the night before, unexpectedly the proctor was there right behind me all the time. He knew I was cheating. In the end, I failed the exam, and I should retake it next year.
Demikianlah sedikit penjelasan mengenai cara menceritakan sebuah kejadian kepada orang lain. Sekarang, cobalah untuk membuat sebuah paragraf yang menceritakan suatu kejadian menggunakan elemen-elemen yang telah diuraikan di atas.