Bagaimana Cara Menyudahi Percakapan?
Tentu bukan sekali dua kali seseorang yang sedang asyik bercakap-cakap dengan lawan bicaranya, tetapi harus menyudahi percakapan secara tiba-tiba. Bagaimana cara sopan untuk menyela pembicaraan dan tiba-tiba mengakhirinya ya?
Lalu ada juga kondisi lainnya semisal memang akan berpisah setelah berbincang cukup lama. Apa kalimat atau expression yang biasa diutarakan? Kadang hal ini masih menjadi hal yang membingungkan, terutama bagi orang yang tidak menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama.
Tapi tenang, dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang cara tepat menyudahi percakapan dengan tetap santun dan tidak dianggap kurang sopan.
Ketika Harus Menyudahi Percakapan
Ada beberapa ekspresi atau kalimat yang umum digunakan ketika akan mengakhir perbincangan. Tentu di penutup dialog, perlu diberikan kalimat yang menyenangkan untuk memberi impresi positif dari orang lain terhadap kamu.
Berikut ini beberapa kalimat untuk menyudahi percakapan:
- “It’s been nice talking to you. Let’s keep in touch.” (Senang berbicara denganmu. Tetap kontak ya)
Kalimat ini biasanya diucapkan kepada orang yang baru pertama kali ditemui, mungkin di sebuah acara atau dengan orang yang duduk di sebelah kamu selama di pesawat.
Cara ini penting untuk mengakhiri percakapan untuk menunjukkan bahwa kamu senang berbincang dengannya. Ucapkan dengan cepat dan ringkas untuk menyampaikan hal ini. Bisa juga diikuti dengan bertukar nomor telepon, email, atau kartu nama.
- “Anyway, I’ll talk to you more later.”
Ekspresi kedua juga merupakan cara yang sopan untuk mengakhiri percakapan. Kata “anyway” dalam kalimat di atas memberi jeda kepada lawan bicara untuk mengetahui bahwa kamu ingin mengakhiri percakapan.
Biasanya, kalimat ini bisa diucapkan ketika tidak bisa berlama-lama namun tidak ingin mengucapkannya dengan kasar. Contohnya bisa dengan kalimat “Anyway, I’ll talk to you more later. I’ll let you get back to your work.”
Dengan cara ini, kamu seolah ingin memberinya waktu untuk kembali bekerja, meskipun sebenarnya yang ingin kembali ke aktivitas sebelumnya adalah kamu.
- “If you’ll excuse me…”
Ekspresi berikutnya adalah kalimat yang formal dan bisa diucapkan dalam konteks dengan orang yang lebih dihormati. Biasanya, kalimat formal diucapkan juga karena belum terlalu mengenal lawan bicara. Dengan cara ini, mereka akan menangkap sinyal bahwa kamu ingin mengakhiri dialog.
Contohnya:
“If you’ll excuse me, I’m going to go grab another drink” ketika ingin mengakhiri percakapan dengan seseorang ketika berada di sebuah pesta.
- “It was good running in to you, but I’m actually…”
Ekspresi selanjutnya biasa digunakan dalam konteks ketika harus mengakhiri percakapan dengan terburu-buru karena durasi yang tidak memungkinkan. Biasanya hal ini diucapkan dalam konteks percakapan sehari-hari, atau bertemu orang lain yang tidak diduga sebelumnya.
Contoh kalimatnya:
“It was good running to you, but I’m actually on my way to work.” Hal ini mengindikasikan bahwa kamu senang dan antusias bertemu dengannya secara tak disangka-sangka. Biasanya, hal ini bisa diikuti dengan membuat janji pertemuan berikutnya.
Setelah menyimak beberapa frasa yang sopan untuk mengakhiri percakapan, sekarang mari simak beberapa contoh percakapan singkat berikut ini:
Percakapan 1
A: “I guess now we have 5 distributor lists and we can prioritize them based on our request.”
B: “Yes, the detail is provided in the next slide.”
A: “Okay, so I will call the distributors while you prepare the contract, and we will touch base next week.”
B: “Sounds like a plan!”
A: “Great! If you’ll excuse me, I need to go now. Have a good afternoon.”
B: “Thanks, you too.”
Terjemahan:
A: “Sepertinya kita telah memiliki 5 daftar distributor dan kita akan memprioritaskan mereka berdasarkan kebutuhan.”
B: “Ya, detilnya ada di slide berikutnya.”
A: “Ok, jadi saya akan menghubungi distributor sementara kamu mempersiapkan kontrak. Kita akan bertukar kabar lagi minggu depan.”
B: “Rencana yang bagus!”
A: “Baik! Jika diizinkan, saya harus pergi sekarang. Semoga harimu menyenangkan.”
B: “Terima kasih, kamu pun demikian.”
Percakapan 2
A: “Hey! Can’t believe that I’d meet you here.”
B: “Me too! Where are you going?”
A: “I’m going to the office. My car is in service so I take the train instead.”
B: “I see. Anyway, are you invited to Jessie’s wedding?”
A: “Yes! What if we arrange the dresscode?”
B: “Good idea!”
A: “It was good running in to you, but I’m actually have to hop off in the next stop.”
B: “No worries. Let’s chat about that later!”
Terjemahan:
A: “Hai! Tak kusangka akan bertemu dengan kamu di sini.”
B: “Aku juga! Mau ke mana?”
A: “Aku berangkat ke kantor. Mobilku sedang di bengkel itu sebabnya aku naik kereta.”
B: “Begitu. Ngomong-ngomong, apakah kamu dapat undangan pernikahan Jessie?”
A: “Ya! Bagaimana jika kita memakai dress code tertentu?”
B: “Ide bagus!”
A: “Senang sekali bisa bertemu dengan kamu, namun aku harus turun di pemberhentian berikutnya.”
B: “Jangan khawatir! Nanti kita bisa mendiskusikan ini lebih jauh.”
Percakapan 3
A: “Are you a barre trainer?”
B: “Yes I am! What class are you joining today?”
A: “I’m in the Pound Fit class. It’s my second visit.”
B: “Hope you enjoy the class.”
A: “So far I do. Well, it’s been nice talking to you. But I need to attend the class now.”
B: “Sure! Next time, you can join my class!”
Terjemahan:
A: “Apakah kamu seorang instruktur barre?”
B: “Ya! Kelas apa yang kamu ikuti hari ini?”
A: “Aku mengikuti kelas Pound Fit. Ini kunjungan keduaku.”
B: “Semoga kamu menikmati kelasnya.”
A: “Sejauh ini iya. Senang sekali bisa berbicanng denganmu. Tapi aku perlu masuk kelas sekarang.”
B: “Tentu saja! Lain kali, kamu pun bisa mengikuti kelasku.”
Beberapa contoh percakapan dengan kalimat yang dicetak tebal adalah bagian yang menunjukkan saat harus menyudahi percakapan. Dengan mengetahui ekspresi atau frasa-frasa apa saja yang layak diucapkan, maka kini kamu bisa lebih leluasa mengakhiri percakapan dengan orang lain. Selamat mencoba!