Bagaimana Mempersiapkan IELTS dalam 3 Minggu
Apakah mungkin mendapatkan skor bagus dalam tes IELTS walaupun persiapannya hanya dalam tiga minggu? Mungkin saja. Asalkan kita punya rencana dan strategi yang bagus, kita pasti bisa mendapatkan skor bagus walaupun kita memiliki waktu persiapan yang mepet.
Lalu, bagaimana cara mempersiapkan IELTS dalam tiga minggu? Ada beberapa cara yang bisa kita ikuti. Cara tersebut di antaranya adalah:
- Pelajari apa itu IELTS
- Tes percobaan
- Persiapkan materi
- Rancang jadwal belajar
- Latihan
Mari kita lihat pembahasannya yang lebih detail berikut ini:
Mempelajari IELTS
Langkah pertama yang dilakukan adalah mencari tahu informasi tentang IELTS. Langkah ini terutama harus dilakukan apabila kita benar-benar awam tentang tes IELTS. Adapun informasi dasar tentang IELTS yang harus kita pelajari adalah jenis IELTS, format tes, dan sistem penilaian.
- Jenis IELTS
Terdapat dua jenis tes IELTS, yakni IELTS untuk tujuan akademis (IELTS academic test) dan IELTS untuk tujuan umum (IELTS general training). IELTS academic test adalah untuk studi atau kuliah, sedangkan IELTS general training adalah untuk kerja dan migrasi. Oleh karena itu, sebelum tes IELTS, kita harus tahu terlebih dulu apa tujuan kita. Jangan sampai kita mengambil jenis tes yang bertolak belakang dengan tujuan kita.
- Format tes
Ada empat kemampuan berbahasa yang dites dalam IELTS, yakni reading, listening, writing, dan speaking. Tes berlangsung selama kurang lebih empat jam. Tes reading, listening, dan writing dilakukan di hari yang sama, sedangkan tes speaking bisa dilakukan di hari yang berbeda.
Jenis soal dalam tes IELTS itu bervariasi, yakni pilihan ganda, menyocokkan kalimat, melengkapi kalimat, true or false, dan sebagainya. Bahasa yangg dipakai dalam soal adalah British English (Bahasa Inggris Britania Raya) . Meskipun demikian, kita boleh menggunakan American English (Bahasa Inggris Amerika) saat menjawabnya.
- Sistem penilaian
Rentang skor IELTS adalah 1 sampai 9. Skor ini disebut dengan band score. Setiap band (band 1 sampai band 9) mempresentasikan kemampuan Bahasa Inggris kita. Misalnya saja jika skor kita adalah band 7, kita termasuk good user, atau limited user jika skor IELTS kita adalah band 4, dan sebagainya.
Untuk mencari tahu informasi lainnya tentang IELTS, kita bisa mengunjungi website resminya (www.ielts.org). Setelah mengetahui apa itu IELTS, kita bisa langsung melakukan tahap selanjutnya, yaitu melakukan tes percobaan.
Melakukan Tes Percobaan
Tes percobaan (try out atau simulasi) dilakukan untuk mengetahui bayangan skor IELTS kita. Tes simulasi juga dilakukan untuk mencari tahu kelebihan dan kelemahan dari keempat kemampuan berbahasa (writing, reading, listening, dan speaking) kita. Dengan mengetahui kelebihan dan kelemahan, kita akan menjadi tahu kemampuan berbahasa mana yang perlu kita tingkatkan dan fokuskan saat berlatih nanti.
Kita bisa mengikuti tes simulasi IELTS di lembaga yang mengadakannya. Jika tidak memungkinkan, kita juga bisa melakukan tes percobaan sendiri dengan soal yang bisa kita temukan di internet atau di buku latihan IELTS. Apabila kita ingin melakukan tes pecobaan sendiri, sebisa mungkin suasana dan lamanya tes harus menyesuaikan dengan tes IELTS asli. Misalnya saja lakukan dengan menggunakan meja di ruangan yang tenang dengan bantuan timer untuk memberi tahu waktu tes kita.
Mempersiapkan Materi
Setelah kita melakukan tes pecobaan, kita bisa langsung mempersiapkan materi dan sumber belajar kita. Buku adalah sumber materi IELS yang sebaiknya kita miliki. Ada banyak buku IELTS preparation yang bisa kita beli atau pinjam, seperti Barron’s IELTS, IELTS Cambridge, Advance IELTS, UTS, Collins for IELTS, dan lain-lain. Buku IELTS preparation memang mahal, namun lebih murah dibandingkan mengikuti kursus intensif IELTS. Selain buku materi, kita juga bisa membaca buku penunjang untuk membantu persiapan IELTS kita. misalnya saja buku Cambridge’s Common Mistakes at IELTS, 101 Helpful Hints for IELTS, buku Vocabulary IELTS, dan sebagainya.
Selain buku, manfaatkan juga materi persiapan IELTS di internet. Ada banyak laman web yang menyediakan soal dan model jawaban IELTS yang bisa kita baca dan pelajari. Terdapat juga laman web yang menyediakan tempat bagi kita untuk belajar IELTS bersama orang lain. Kita juga bisa menonton tips-tips IELTS di YouTube atau mendengarkannya melalui podcast.
Merancang Jadwal Belajar
Agar waktu tiga minggu persiapan tidak terbuang dengan sia-sia, kita wajib merancang jadwal belajar kita. Jadwal belajar bisa kita atur sendiri sesuai dengan jadwal keseharian kita dan kemampuan berbahasa kita. Melalui tes percobaan kita sudah mengetahui kemampuan Bahasa Inggris apa yang harus kita tingkatkan. Sisihkanlah waktu yang lebih banyak dalam jadwal belajar kita untuk memperbaiki kemampuan berbahasa kita yang masih kurang tersebut.
Misalnya saja kemampuan speaking dan listening kita biasa saja, kemampuan reading kita sudah bagus, dan kemampuan writing kita masih kurang. Itu artinya dalam seminggu, kita bisa berlatih speaking dan listening dua kali, reading satu kali, dan writing tiga kali.
Adapun contoh jadwal belajar persiapan IELTS 3 minggu:
Minggu 1
- Hari 1: mempelajari IELTS
- Hari 2: tes percobaan IELTS dan menyusun jadwal belajar
- Hari 3: materi reading
- Hari 4: latihan soal reading
- Hari 5: materi listening
- Hari 6: latihan soal listening
- Hari 7: materi writing
Minggu 2
- Hari 1: latihan soal writing
- Hari 2: materi speaking
- Hari 3: latihan soal speaking
- Hari 4: tes try out IELTS
- Hari 5: materi reading
- Hari 6: latihan soal reading
- Hari 7: materi listening
Minggu 3
- Hari 1: latihan soal listening
- Hari 2: materi writing
- Hari 3: latihan soal writing
- Hari 4: materi speaking
- Hari 5: latihan soal speaking
- Hari 6: tes try out IELTS
- Hari 7: tes try out IELTS
Berlatih
Apabila sumber belajar dan jadwal belajar sudah siap, kita bisa langsung melatih kemampuan berbahasa Inggris kita untuk tes IELTS. Berlatih adalah langkah yang paling penting untuk mendapatkan skor tinggi dalam tes IELTS. Sebanyak apapun waktu persiapan yang kita miliki, apabila kita lalai dalam berlatih, kemungkinan mendapatkan skor yang kita inginkan sangatlah kecil. Untuk itu, walalupun kita hanya mmeiliki waktu persiapan tiga minggu saja, kita masih bisa menggapai skor impian kita dengan berlatih secara tekun dan disiplin.
Ada beberapa tip yang bisa kita ikuti saat kita berlatih dan mengerjakan soal IELTS. Berikut adalah tip-tipnya:
Reading
- Pelajarilah teknik membaca skimming dan Skimming adalah teknik membaca cepat untuk mengetahui isi keseluruhan dari sebuah teks tanpa membaca semua teksnya. Scanning merupakan teknik membaca cepat untuk mencari informasi tertentu dalam sebuah teks tanpa membaca keseluruhan teksnya. Kita tidak memiliki cukup waktu untuk membaca semua teksnya sehingga cara cepat untuk memahami isi dan mencari informasi spesifik dalam teks adalah dengan melakukan skimming dan scanning.
- Pelajarilah cara menggunakan petunjuk konteks (context clue). Context clue sangat penting untuk menebak arti dari kata yang tidak kita ketahui. Oleh karena itu, mempelajari cara menggunakan context clue sangat penting untuk berjaga-jaga jika ada kata dalam teks yang kita tidak tahu artinya. Contoh context clue: “No one can read John’s writing because it is illegible.” Berdasarkan petunjuk konteks, kita bisa tahu bahwa “illegible” berarti “tidak terbaca”.
- Rajin-rajinlah membaca teks dalam Bahasa Inggris. Kita bisa memilih artikel pada koran atau majalah. Kita juga bisa memanfaatkan jurnal-jurnal akademis untuk melatih kemampuan membaca kita.
- Bacalah soal terlebih dahulu. Membaca soal terlebih dahulu bisa memberikan kita gambaran isi teksnya. Dengan cara ini, kita bisa lebih cepat memahami maksud teksnya.
- Perhatikanlah detail pada teks. Berilah perhatian lebih pada kata dengan huruf kapital, yang digarisbawahi, yang ditebalkan., dan yang dimiringkan. Perhatikan juga apabila terdapat grafik, tabel, atau gambar. Kemungkinan besar detail-detail tersebut adalah detail penting yang muncul pada soal.
Listening
- Akrabkanlah telinga kita dengan berbagai aksen Bahasa Inggris. Walaupun audio pada tes listening IELTS lebih sering menggunakan aksen British, tidak menutup kemungkinan audionya akan beraksen lain saat kita sedang melakukan tesnya. Untuk itu, biasakanlah untuk mendengar audio Bahasa Inggris dalam berbagai aksen.
- Manfaatkanlah media seperti film atau TV untuk melatih listening Apabila rekaman biasa saja dirasa membosankan dan membuat jenuh, kita bisa menonton film, video pendek, atau acara TV untuk melatih listening kita. Tentunya kita dilarang menggunakan subtitle saat melakukannya.
- Biasakanlah untuk tidak mencatat apa yang diucapkan oleh audio. Mencatat hanya bisa mengalihkan fokus kita sehingga lebih baik fokus pada mendengarkan saja. Ingatlah bahwa audio hanya akan diputar satu kali sehingga kita benar-benar harus mendengarkannya dengan saksama. Jangan khawatir takut lupa karena saat audio diperdengarkan kita bisa langsung melihat dan menjawab soalnya.
- Pahamilah audionya. Sebagian besar soal listening berupa parafrasa (kata dan kalimat berbeda tanpa mengubah makna) dari audionya. Untuk itu, kita harus memahami apa yang diucapkan oleh si pembicara dalam audio alih-alih menghafal atau mencocokkannya dengan apa yang tertera di soal.
- Dengarkanlah audio sampai selesai. Terkadang si pembicara dalam audio akan merevisi apa yang diucapkannya sehingga kita harus mendengarkan audionya sampai akhir.
Writing
- Perhatikanlah struktur tulisan. Tulisan yang baik adalah tulisan yang memiliki pembuka, isi, dan penutup. Dalam paragraf pembuka harus ada thesis statement atau satu kalimat yang meringkas ide keseluruhan tulisan kita.
- Perhatikanlah soal. Tulisan yang dibuat harus mengikuti jenis soal. Khususnya pada task 2, soal bisa menyuruh kita menuliskan esai opini, sebab akibat, argumen, perbandingan, dsb. Oleh karena itu, sebaiknya kita juga berlatih menulis bermacam-macam jenis paragraf dan esai.
- Bacalah contoh model jawaban writing Model jawaban writing IELTS selain bisa memberikan kita gambaran tulisan apa yang harus kita buat, juga bisa memberikan kita wawasan baru. Wawasan ini bisa berguna saat kita menulis esai kita sendiri.
- Pelajarilah teknik parafrasa.
- Buatlah outline. Untuk menghemat waktu, kita bisa membuat outline tulisan kita terlebih dahulu. Outline bisa membantu kita saat kita menulis esai kita.
Speaking
- Rekamlah suara kita. Dengan mendengarkan suara rekaman kita, kita bisa mencari tahu apa yang harus ditingkatkan dan diperbaiki.
- Mintalah bantuan teman atau orang lain untuk berlatih.
- Berlatihlah di depan cermin. Saat tes speaking, kita akan langsung berbicara di depan penguji yang merupakan seorang native speaker. Untuk itu, apabila tidak ada orang lain yang bisa kita pintai tolong untuk membantu kita berlatih, berlatih di depan cermin bisa membantu kita seakan-akan kita sedang berbicara dengan orang lain.
- Latihlah kemampuan speaking kita dengan meniru. Kita bisa meniru dialog pada suatu audio atau film untuk membantu meningkatkan kemampuan berbicara kita.
- Gunakanlah kata sederhana. Tes speaking tidak seformal tes writing sehingga penggunaan kata dan kalimat sederhana sangat dianjurkan. Meskipun demikian, kita harus tetap memperhatikan grammar
- Berbicaralah dengan pelan. Jangan khawatir apabila kita hanya bisa berbicara pelan saat speaking karena kecepatan berbicara kita tidak dinilai. Justru berbicara pelan sangat disarankan. Itu karena berbicara pelan bisa membuat kita terlihat lebih tenang dan percaya diri. berbicara pelan juga bisa memberikan kita lebih banyak waktu untuk memikirkan apa yang akan kita ucapkan selanjutnya. Namun, jangan berbicara terlalu pelan karena kita hanya diberikan waktu 2 menit untuk menyampaikan ide kita.
- Berbicaralah senyaman mungkin.
Demikianlah cara mempersiapkan IELTS dalam 3 minggu. Mudah-mudahan tulisan ini bisa membantu kita semua dalam mendapatkan skor IELTS yang kita inginkan. Good luck!