Listening TOEFL: Asah Listening dan Pelafalan dengan “Minimal Pairs”
Kembali lagi dalam latihan jelang tes TOEFL, kali ini kita akan menengok beberapa tips untuk mengerjakan listening dalam tes TOEFL. Dalam artikel kali ini, kamu akan diajak berkenalan lebih jauh tentang minimal pairs.
Apa itu minimal pairs? Dalam bahasa Inggris, minimal pairs adalah pasangan kata atau frasa yang cara pelafalannya nyaris sama. Bahkan cukup sulit membedakan bagaimana melafalkannya secara detil.
Lalu apa fungsi minimal pairs dalam sesi listening dan speaking tes TOEFL? Sebenarnya ada banyak sekali pasangan kata yang begitu mirip dalam bahasa Inggris.
Dalam artikel kali ini kami telah menyiapkan beberapa contoh pasangan kata yang bisa mengasah kemampuan kamu. Dengan menguasai hal ini, kamu bisa tahu betul perbedaan makna dan cara pengucapan tiap kata tersebut. Mari kita langsung menyimak contohnya berikut ini:
1. Minimal Pairs dengan Huruf “R” dan “L”
- Raw: diucapkan dengan selipan huruf R di bagian awal, seperti kata /rô/
- Law: huruf L pada kata “law” dibaca dengan format /lô/
- Around: pengucapan huruf “r” dalam around juga ditekan seperti dalam format /æ’round/
- Aloud: huruf “l” dalam aloud juga lebih ditekankan dengan cara pelafalan /æ’loud/
- Bar: pengucapan “bar” dengan huruf “r” yang tidak terdengar seperti /bär/
- Ball: sementara mengucapkan “ball” terdengar seperti /bôl/ dengan intonasi mengayun seperti huruf “o”
2. Minimal Pairs dengan Huruf “N” dan “M”
- New: yang membedakan pengucapan “new” dengan “moo” adalah unsur huruf “y” seperti /n(y)ōō/
- Moo: sementara dalam menyebut “moo”, tidak ada huruf “y” yang masuk di dalamnya, seperti kata /mu:/
- Announce: ada alunan kata /æ’nouns/ dalam kata “announce”
- Amount: sementara dalam kata “amount” tidak ada alunan yang sangat terlihat dalam pengucapan huruf vokalnya, seperti format /æ’mount/
- Ran: bentuk lampau dari “run” ini bisa jadi sangat mirip dengan “ram”. Namun yang membedakan adalah tekanan pada bagian akhir yaitu /ran/
- Ram: sementara dalam “ram” tekanan lebih dengan mulut mengatup sehingga ada perbedaan cara baca konsonan, seperti /ram:/
3. Minimal Pairs dengan Huruf “S” dan “SH”
- See: tidak ada unsur huruf “h” dalam pengucapan kata “see”, terdengar seperti /sē/
- She: sementara dalam pelafalan kata “she”, ada huruf “h” yang terdengar di bagian tengah kata, yaitu /SHē/
- Rush it: penekanan “sh” di bagian akhir kata “rush” disambung dengan kata selanjutnya yaitu “it”, sebaiknya disisipi jeda di antaranya. Cara membacanya yaitu /ræSH/
- Russet: sementara kata “russet” dibaca dengan tempo lebih cepat karena tidak ada perpaduan kata layaknya “rush it”. Cara membacanya adalah /’ræsæt/
- Mash: sama seperti kata dengan akhiran –sh lainnya, kata “mash” juga dibaca dengan penekanan dua konsonan tersebut di bagian akhir. Cara menyebutnya dengan format /maSH/
- Mass: sementara untuk “mass”, tidak ada unsur huruf “h” dalam kata ini sehingga diucapkan dengan lugas seperti format /mas/
4. Minimal Pairs dengan Huruf “A” dan “E”
Pembahasan berikutnya adalah penyebutan kata dengan huruf vokal “a” dan “e”. Dalam hal ini, “a” seperti cara pelafalan “pat”; sementara “e” seperti dalam pelafalan “red”. Keduanya punya nada dan cara membaca vokal yang sama. Mari kita coba pelajari contoh-contoh berikut ini:
- Pat: menyebut kata “pat” sama lugasnya seperti tulisannya yaitu dengan format /pat/. Masih ada huruf “a” yang terdengar dalam pembacaan vokal.
- Pet: sementara untuk melafalkan kata “pet”, sama lugasnya seperti contoh sebelumnya, yaitu dengan format /pet/. Huruf “e” masih terbaca dengan jelas dan tidak cenderung seperti huruf “a”.
- Red: kata sifat yang satu ini cukup familiar disebutkan dalam tes TOEFL. Cara menyebutnya adalah dengan tetap memasukkan huruf vokal “e” saat pelafalannya dengan format /red/
- Rad: berbeda dengan “red”, saat melafalkan kata “rad” ada perpaduan huruf vokal “a” dan “e” sekaligus yang mengalun, seperti dalam format /ræd/
- Net: lugas seperti tulisannya, “net” dilafalkan sesuai dengan susunan huruf vokal dan konsonannya. Kata “net” langsung dimulai dengan huruf “n” yang jelas
- Gnat: sementara “gnat” adalah kata benda yang saat melafalkannya perlu diimbuhi huruf “g”. Cara membacanya pun sama seperti tulisannya, yaitu /gnat/
5. Minimal Pairs dengan Huruf “I” dan “E”
Masih membahas tentang huruf vokal, penggunaan “I” dan “E” dalam sebuah kata bahasa Inggris bisa terdengar begitu mirip. Contoh yang kita jadikan patokan dalam hal ini adalah huruf “I” dalam kata “big”, dan huruf “E” dalam kata “eat”.
Keduanya sangat mirip dan kerap menjebak test-takers saat mendengarnya dalam sesi listening comprehension. Untuk menghindari hal tersebut, mari kita simak contohnya berikut ini:
- It: pengucapan kata “it” lugas seperti tulisannya yaitu dengan format /it/. Tidak ada ayunan huruf atau sentuhan vokal selain huruf “I”.
- Eat: sementara dalam kata “eat”, vokal yang dominan terdengar adalah huruf “e” dengan format /ēt/. Ada ayunan karena perpaduan dari 2 huruf vokal dalam satu kata
- Hit: kata kerja “hit” juga dibaca lugas sesuai dengan susunan konsonan dan vokalnya tanpa perlu ada tambahan ayunan kata, seperti dalam format /hit/
- Heat: mengingat ada perpaduan huruf “e” dan “a” dalam kata “heat”, maka cara melafalkannya berbeda karena lebih mengayun, seperti /hēt/
6. Minimal Pairs dengan “A” Panjang dan Pendek
Bukan hanya perbedaan vokal dan konsonan, cara pelafalan kata dengan huruf “A” panjang dan pendek juga perlu diperhatikan. Dalam hal ini, panduan yang kita gunakan adalah “A” pendek dalam kata “nap” dan “A” panjang dalam kata “mail”. Berikut contohnya:
- Pal: cara membacanya lugas seperti tulisannya yaitu /pal/ dan tidak ada ayunan vokal lainnya
- Pail: karena huruf vokal dalam kata ini adalah “a” dan “i” maka cara membacanya berayun seperti /pāl/
- Hal: pengucapan kata “hal” lugas seperti tulisannya yaitu /hal/
- Hale: sementara dalam “hale” ada ayunan sehingga membacanya menggunakan huruf “A” panjang yaitu /hāl/
- Fast: cara membaca kata “fast” menggunakan huruf “A” pendek yaitu dengan format /fast/
- Faced: sementara dalam “faced”, ada ayunan kata “A” panjang dengan format /fast/
Itu tadi contoh 6 minimal pairs yang perlu kamu perhatikan terutama saat mendengarkan listening comprehension. Berbeda aksen, akan berbeda pula cara pelafalannya. 6 minimal pairs di atas adalah panduan untuk mengetahui sekaligus menghindari salah memahami kata-kata. Semoga panduan di atas bisa membantu kamu dalam memahami percakapan dalam bahasa Inggris, ya!