Writing TOEFL: Etika Kutipan dan Parafrase
Artikel kali ini akan membahas kesulitan lain yang kemungkinan akan kamu hadapi saat sedang mengerjakan bagian writing dalam tes TOEFL. Apakah itu? Mengutip dan membuat parafrase dari bacaan yang ada. Ya, kutipan dan parafrase memang beririsan tipis dengan plagiarisme.
Itu sebabnya penting untuk tahu sejauh mana batasan dan bagaimana etika yang tepat dalam mengutip sebuah bacaan. Kadangkala apa yang kamu rangkum dari sebuah bacaan dan kamu tuangkan kembali dalam sebuah tulisan bisa jadi sangat mirip dengan materi aslinya. Hal ini bisa menjadi awal kecurigaan akan plagiarisme.
Dunia akademis dan plagiarisme bukan hal baru di dunia pendidikan. Ada aturan yang sangat ketat terkait dengan plagiarisme dan akademis. Tiap negara, tiap universitas punya standar yang berbeda-beda namun tetap berakar pada benang merah yang sama, yaitu plagiarisme tidak dibolehkan. Tidak jarang ada mahasiswa yang dianggap gagal dalam ujian karena dianggap plagiat atau tidak bisa mencantumkan sumber valid dengan baik.
Sementara dalam mengerjakan tes TOEFL, tentu cakupan kasusnya tidak akan seluas itu. Bacaan yang ada dalam sesi writing berasal dari soal yang ada di hadapan kamu. Tidak ada bahan bacaan di luar itu, sehingga informasi memang bersumber dari satu sumber yang sama.
Tapi kadangkala hal ini justru menjebak. Ada godaan besar untuk serta merta meniru apa yang ada dalam bacaan sumber. Tapi ingat, jangan pernah melakukan hal ini. Kamu tidak boleh menggunakan kata-kata bahkan kalimat yang sama dalam tes TOEFL. Yang perlu kamu lakukan adalah membuat parafrase. Berikut ini beberapa tips agar kamu bisa paham betul etika mengutip dan membuat parafrase dari sumber bacaan soal writing:
1. Catat Versi Diri Sendiri
Saat kamu menyerap informasi dalam sesi writing tes TOEFL, catat poin-poin yang kamu rasa penting. Biasakan dirimu untuk mencatat dengan gaya khasmu sendiri. Bagaimana mengenal gaya mencatat? Satu-satunya cara adalah dengan sering berlatih.
Mungkin ada orang yang suka membuat catatan dengan simbol-simbol tertentu. Atau ada orang yang lebih tertarik saat mencatat dengan visual. Temukan gayamu sendiri dan yang terpenting adalah mencatat dengan cepat tanpa kehilangan intisarinya. Berikut contohnya:
Text: US President Donald Trump has delivered his State of the Union speech in front of congress members. Some consider there were many false claim in the speech.
Notes: Trump – SotU congress (R & D). React: X claim
Dalam text dijelaskan tentang pidato Presiden AS Donald Trump pada 30 Januari 2018 lalu, yang dibacakan di depan anggota kongres, dalam hal ini dari Partai Republik dan Demokrat. Pidato itu menuai beragam reaksi, di antaranya adalah klaim yang salah dari Trump.
Dalam notes yang kamu buat, subjek cukup ditulis dengan “Trump” sedang berpidato, dikenal dengan State of the Union (SotU) di depan R & D yaitu Republik dan Demokrat. Reaksinya kamu beri tanda (X) yang berarti ada klaim yang tidak benar dari Trump.
Jauh lebih singkat tapi kamu tetap bisa memahami apa yang dimaksud dalam bacaan. Dengan membuat catatan seperti itu, kamu akan terhindar dari plagiarisme karena tulisan kamu nanti akan berdasar pada kata-kata yang kamu buat sendiri dalam catatan.
2. Ubah Jadi Kutipan Tidak Langsung
Tentu ada banyak kutipan langsung yang terdeteksi dalam materi bacaan soal writing tes TOEFL. Salah satu trik untuk menghindari plagiarisme adalah dengan mengubah kutipan langsung menjadi kutipan tidak langsung. Hanya dengan cara sederhana ini, kemampuan parafrase kamu akan terlihat jauh lebih baik dalam sebuah konten percakapan. Belum terbayang seperti apa? Berikut contohnya:
John said, “I think the university’s new policy is a bad idea” (Kutipan langsung)
John said that the university’s new policy was a bad idea. (Kutipan tidak langsung)
Dari dua contoh di atas, terlihat perbedaan kutipan langsung saat dituliskan dalam bentuk tidak langsung, bukan? Jangan lupa perhatikan juga kata kerja atau to be yang tercantum, bisa jadi ada pergeseran dari present menjadi past.
Ada juga cara lain yang semakin membuat tulisan kamu jauh dari kemungkinan plagiarisme, yaitu dengan mencari sinonim dari kata yang ingin kamu tulis. Contohnya:
John said that the changes the university made to their policy seemed like a mistake.
Contoh di atas adalah parafrase dari kutipan langsung yang pertama kali ada di contoh pertama. Kamu bisa menambahkan kata changes terinspirasi dari kata new policy yang artinya ada perubahan dari existing policy. Lalu kata bad idea diubah menjadi mistake, sama-sama menyatakan ketidaksetujuan dari John.
3. Tambahkan Padan Kata
Sama seperti tips sebelumnya, etika berikutnya yang bisa menjaga kamu aman tidak keluar batas aturan plagiarisme adalah dengan menambah padanan kata. Ada begitu banyak kata hubung dalam bahasa Inggris dengan padan kata atau sinonim masing-masing.
Cara ini sangat mudah karena kamu bisa mengganti kata hubung dengan kata berbeda dan seluruh kalimat terasa sama sekali berbeda, tanpa mengubah makna aslinya. Berikut contohnya:
Text: The situation of Rohingya’s refugees in Myanmar is heartbreaking. But the government always deny about this miserable fact.
Parafrase: The refugees from Rohingya are in heartbreaking situation, they live in worst condition. Nevertheless, the government of Myanmar never admit about this fact.
Terlihat bedanya, bukan? Kata but diganti dengan nevertheless tanpa mengubah makna kalimat. Tapi jangan lupa, kamu tetap perlu memberi konteks agar kata hubung sinonim yang kamu pilih tetap sejalan dengan keseluruhan kalimat.
Dengan cara ini writing yang kamu tulis akan jauh lebih berwarna dan tidak rentan dianggap sebagai plagiarisme.