Berbicara “Buruk” dengan Sopan (How to Say Crap Politely)

Pernah mengalami saat-saat di mana kita tidak sengaja membenturkan siku atau kelingking jari kaki kita ke sudut atau ujung meja? Pernahkah mengalami saat di mana kita bertemu dengan pengendara yang bebal, yang melakukan berbagai macam pelanggaran lalu lintas hingga membuat kita hampir saja terluka? Atau pernahkah kita dikejutkan oleh suatu berita yang datang entah dari siaran televisi, media sosial, atau bahkan ketika berbincang dengan keluarga atau teman kita?
Pernahkah?
Jika kita pernah berada dalam situasi-situasi seperti ini, sebagian besar di antara kita akan merasa sangat kesal dan mengeluh atau bahkan terkaget-kaget. Salah satu cara kita mengekspresikan semua perasaan tersebut adalah dengan mengeluarkan seruan kekagetan atau kemarahan. Ada banyak kata-kata seruan yang dapat kita ucapkan.
Bagaimana dengan Bahasa Inggris?
Bahasa Inggris sendiri memiliki banyak kata-kata seruan yang digunakan untuk mengekspresikan keterkejutan atau kemarahan. Namun, ada kalanya kata-kata seperti ini dapat memberikan kesan negatif dan tidak sopan, terutama jika diucapkan di tengah khalayak ramai. Tak ayal kita akan dicap sebagai orang “bermulut kotor” atau tidak sopan karena kata-kata yang kita ucapkan.
Lalu, apa yang dapat kita lakukan?
Yang dapat kita lakukan adalah mencari kata-kata pengganti dalam Bahasa Inggris yang terdengar lebih sopan dan bersahabat ketika kita menanggapi suatu berita atau bahkan saat mengekspresikan kekesalan. Mencari kata-kata seruan pengganti dalam Bahasa Inggris terbilang susah dilakukan, namun bukan berarti kita tidak bisa melakukannya.
Artikel ini akan membahas mengenai kata-kata seruan pengganti yang terdengar lebih sopan dan tidak menyinggung perasaan seseorang, serta contoh penggunaannya dalam percakapan sehari-hari.
- Holy moly!/Holy moly guacamole! (ya ampun!)
Kata seruan pertama yang dapat kita gunakan adalah “holy moly!” atau dapat divariasikan juga dengan “holy moly guacamole!” untuk menyatakan, terutama, rasa kekagetan kita. Di bawah ini akan kita lihat contoh penggunaannya dalam percakapan sehari-hari.
-
- Contoh 1:
Ashley: Rhea! You’re not going to believe this, but I just got a promotion from my office. I’m a manager now!
Rhea: Holy moly! This is such a good news. You should call Mom and tell her about this.
Ashley: I know. I will call hell now. She’s going to be so thrilled hearing this news. By the way, to celebrate this, is a small party sounds okay?
Rhea: Of course it sounds okay! I’m also going to call our beloved aunt Gemma so she can help us with the preparation.
Ashley: Cool! Thank you, Rhea!
Rhea: Don’t mention it!
(Ashley: Rhea! Kamu tidak akan percaya ini, tapi aku baru saja mendapatkan kenaikan jabatan dari kantorku. Aku manajer sekarang!
Rhea: Ya ampun! Ini benar-benar berita yang bagus. Kamu harus telepon Ibu dan mengabarinya tentang ini.
Ashley: Aku tahu. Akan kutelepon Ibu sekarang. Ibu akan benar-benar kaget mendengar kabar ini. Ngomong-ngomong, untuk merayakan ini, apakah sebuah pesta kecil terdengar oke?
Rhea: Tentu saja pesta kecil terdengar oke. Aku juga akan menelepon tante Gemma kita tersayang untuk membantu kita dengan persiapan pesta.
Ashley: Keren! Terimakasih, Rhea!
Rhea: Terimakasih kembali!)
-
- Contoh 2:
Runa: Hey, Runi! Thank you for helping me today. Uh… Runi? I want to hear your opinion. It’s about these… face shields I just bought for Henry and I. Do you think they are already safe enough to protect both of us?
Runi: Holy moly guacamole! Those are gigantic face shields. I think they are safe enough to protect both Henry and you. Just don’t forget to bring along the hand sanitizers with you.
Runa: I will not forget it. Thank you, once again.
Runi: Sure thing, Sister!
(Runa: Hei, Runi! Terimakasih sudah membantuku hari ini. Uh… Runi? Aku ingin mendengarkan pendapatmu. Ini tentang… pelindung wajah yang baru kubeli untuk Henry dan aku. Apakah menurutmu pelindung wajah ini sudah cukup aman untuk melindungi kami berdua?
Runi: Ya ampun! Pelindung wajah ini cukup besar. Kurasa pelindung wajah ini sudah cukup aman untuk melindungi Henry dan kau. Jangan lupa juga untuk selalu membawa pembersih tangan bersama kalian.
Runa: Tidak akan kulupakan. Terimakasih, sekali lagi.
Runi: Tidak masalah, Kakakku!)
- Good Lord! (Ya Tuhan!)
Kata seruan kedua yang dapat kita gunakan adalah “good Lord!” yang dapat diartikan sebagai “ya Tuhan!” dalam Bahasa Indonesia. Kata seruan ini dapat digunakan dalam berbagai kesempatan dan terdengar sopan. Berikut akan diperlihatkan contoh penggunaan kata seruan ini dalam percakapan sehari-hari.
-
- Contoh 1:
Vernon: The thing is, Mom, I don’t want to continue working there. The company is so boring and the workloads are insane. That’s why I quit.
Mom: Good Lord, Vernon! This is the third time in a year you quit a job with the same reason.. You’re even not listening to me anymore.
Vernon: I want to be the boss of my own, Mom. I… I want to start a business. You know I’m good at baking cakes, right? I want to open a bakery. Please, Mom. You have to help me.
Mom: Fine, fine! But, please, please don’t make your Dad and I sad again.
(Vernon: Masalahnya, Bu, adalah aku tidak ingin lagi bekerja di sana. Perusahaan itu sangat membosankan dan beban kerjanya tidak masuk akal. Itulah alasannya aku berhenti.
Ibu: Ya Tuhan, Vernon! Ini ketiga kalinya dalam setahun kau keluar dari pekerjaanmu dengan alasan yang sama. Kau bahkan tidak lagi mendengarkan Ibu.
Vernon: Aku ingin menjadi bos bagi diriku sendiri, Bu. Aku… aku ingin memulai bisnis. Ibu tahu aku pandai membuat kue, kan? Aku ingin membuka toko roti. Kumohon, Bu. Ibu harus membantuku.
Ibu: Baik, baik! Tapi, tolonglah, tolonglah kali ini jangan buat Ibu dan Ayahmu bersedih lagi.)
- Contoh 2:
Amelia: Lulu! I have a great news for you!
Lulu: Hmmm… What is that great news?
Amelia: Put your Nintendo down and listen to me. Remember when we applied at a perfume shop near our high school?
Lulu: Ah, yes. I remember it. Uh… we didn’t make it?
Amelia: We make it! You and I are going to the interview in two days from now.
Lulu: Good Lord! This is such an amazing news. Thank you for telling me, Amelia. We better prepare for our interview!
(Amelia: Lulu! Aku punya berita hebat untukmu!
Lulu: Hmmm…. berita hebat apa?
Amelia: Taruh dulu permainan Nintendo-mu dan dengarkan aku. Ingat sewaktu kita melamar kerja di toko parfum dekat SMA kita?
Lulu: Ah, ya. Aku ingat. Uh… apakah kita tidak lolos?
Amelia: Kita lolos! Kamu dan aku akan diwawancara dua hari lagi.
Lulu: Ya Tuhan! Ini benar-benar berita hebat. Terimakasih sudah memberitahuku, Amelia. Sebaiknya kita bersiap untuk menghadapi wawancara!)
- Merlin’s Beard! (Janggut Merlin!; alamak!)
Kata-kata seruan ketiga yang dapat kita gunakan tanpa harus dianggap tidak sopan adalah “Merlin’s beard!” yang dapat diartikan sebagai “janggut Merlin!” dalam Bahasa Indonesia. Kata ini juga bisa berarti “alamak!” untuk menunjukkan rasa terkejut atau marah. Merlin sendiri adalah seorang penyihir dalam legenda Raja Arthur yang tersohor, salah satunya, karena janggutnya yang panjang.
Berikut akan disajikan contoh penggunaan kata seruan ini dalam percakapan sehari-hari.
-
- Contoh 1:
Gian: Look at this flower bouquet I’m going to give to Raina. Awesome, isn’t it?
Rafael: Merlin’s beard! This is a huge flower bouquet I have ever seen. Raina will be thrilled with this gift.
Gian: Do you think so? Because I’m still doubting this is a nice idea.
Rafael: Of course I think this is a nice idea. She’s going to love this flower bouquet, Bro. Take my words.
Gian: Thank you, Man!
(Gian: Lihatlah buket bunga yang akan kuberikan untuk Raina ini. Mengagumkan, bukan?
Rafael: Alamak! Ini adalah buket bunga terbesar yang pernah aku lihat. Raina akan senang dengan pemberianmu ini.
Gian: Yang benar? Karena aku masih sangsi ini ide yang bagus.
Rafael: Tentu saja menurutku ini ide yang bagus. Dia akan menyukai buket bunga ini, Bung. Percaya perkataanku.
Gian: Terimakasih, Bung!)
-
- Contoh 2:
Jhana: In the end, my kids will go to that school we talked about last Friday.
Ervin: “That” school? Merlin’s beard! Not to be rude to my own little sister, but how are you going to do with their entrance fee? That school is so famous for being expensive.
Jhana: My husband and I discussed this last night and he, somehow, agree to pay everything so that our kids can go to school there. I, too, will be saving money to help my husband.
Ervin: You guys are amazing! Hey, don’t be afraid to seek out my help when you need ito, okay?
Jhana: Thank you for the offer.
(Jhana: Pada akhirnya, anak-anakku akan bersekolah di sekolah yang kita bicarakan hari Jum’at yang lalu.
Ervin: Sekolah yang “itu”? Alamak! Bukannya bermaksud kasar terhadap adikku sendiri, tetapi apa yang akan kaulakukan dengan biaya masuknya? Sekolah itu sangat terkenal karena mahalnya tarif mereka.
Jhana: Suamiku dan aku sudah berdiskusi semalam dan dia, entah bagaimana, setuju untuk membayar semuanya agar anak-anak kami dapat bersekolah di sana. Aku juga akan menabung untuk membantu suamiku.
Ervin: Kalian berdua mengagumkan! Hei, jangan takut mencari bantuan dariku ketika kamu butuh, oke?
Jhana: Terimakasih atas tawarannya.)
-
- Oh, My Sugar! (Aduh!)
Kata seruan keempat yang dapat kita gunakan untuk mengekspresikan kekagetan atau kekesalan adalah “oh, my sugar!” yang dapat diartikan sebagai “aduh!” dalam Bahasa Indonesia. Berikut akan disajikan contoh penggunaan kata seruan ini dalam percakapan sehari-hari.
Contoh:
Lani: Oh, my sugar! I accidentally step on this banana peel and I almost slip on the floor.
Tamara: Oh, no! Are you okay? Do you need something, such as the first-aid kit?
Lani: No need to take the first-aid kit. I’m alright. I just hold the table at the right time.
Tamara: Thank God, then. You better throw that banana peel away. It’s dangerous. What if other people step on it later?
Lani: On my way to throw it away.
(Lani: Aduh! Aku tidak sengaja menginjak kulit pisang ini dan aku hampir saja terpeleset di lantai.
Tamara: Oh, tidak! Apa kau baik-baik saja? Perlu kuambilkan kotak obat?
Lani: Tidak perlu mengambil kotak obat. Aku tidak apa-apa. Untung saja aku meraih meja di saat yang tepat.
Tamara: Syukurlah, kalau begitu. Lebih baik kulit pisang itu segera dibuang. Berbahaya. Bagaimana jika ada yang menginjaknya lagi nanti?
Lani: Akan segera kubuang.
Itulah empat kata-kata seruan yang dapat kita gunakan di kala ingin mengekspresikan kekagetan atau kekesalan kita, yang tidak mengurangi kesopanan saat kita mengucapkannya.