Cara Lain Mengucapkan I’m Sorry
Mengapa seseorang perlu belajar banyak frasa dengan ekspresi berbeda dalam bahasa Inggris? Pasalnya, semua hal tersebut bisa jadi sangat berguna ketika kita berada dalam situasi yang berbeda. Terlebih ketika kamu berbuat salah dan ingin meminta maaf (sorry).
Ada banyak cara ketika kita ingin mengatakan “sorry” (maaf) dalam bahasa Inggris. Semuanya tergantung dari kesalahan apa yang telah kamu lakukan. Apakah menumpahkan kopi, menyakiti perasaan seseorang, atau bahkan melakukan kesalahan di tempat kerja. Ada beberapa frasa yang cenderung lebih informal dan santai, dan ada pula yang lebih serius.
Dengan mempelajari hal tersebut, kamu tidak hanya mempelajari kalimat yang memiliki makna yang sama. Tapi juga mempelajari apa yang mungkin akan dikatakan oleh native speaker (penutur asli bahasa Inggris) dalam situasi yang berbeda. Sehingga kamu bisa lebih fasih nantinya. Simak ulasan berikut selengkapnya.
Cara Lain Mengucapkan I’m Sorry
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meminta maaf. Ucapan permintaan maaf tentunya harusnya disesuaikan dengan tingkat kesalahan yang dilakukan. Agar, permintaan maaf bisa diterima atau setidaknya lawan bicara tahu jika kita benar-benar menyesal.
Untuk kesalahan kecil yang tidak disengaja
Ada beberapa frasa yang sering digunakan untuk meminta maaf atas kesalahan atau kecelakaan kecil yang tidak disengaja. Kalimat ini bisa kamu gunakan untuk meminta maaf atas kesalahan-kesalahan kecil yang tidak terlalu serius. Namun, frasa ini tidak disarankan untuk diucapkan ketika kamu melakukan kesalahan serius yang tak bisa dimaafkan atau membuat orang lain merasa sakit hati. Berikut diantaranya:
- “Looks like I gave you the wrong phone number. Sorry about that.” (Sepertinya saya memberi kamu nomor telepon yang salah. Maaf soal itu.)
- Oops sorry – I just spilled some coffee. I’ll clean it up. (UPS maaf, saya sudah menumpahkan kopi. Saya akan membersihkannya!)
- Oh, I sent you the wrong link. My bad/mistake.) (Oh, saya mengirimkan tautan yang salah. Salah/kesalahan saya.)
Ketika kesalahan yang dilakukan cukup serius
Ketika kamu melakukan kesalahan yang sedikit lebih serius, kamu bisa menggunakan “I’m so/very/really/terribly sorry”. Hal ini untuk menunjukkan bahwa kamu tahu jika kesalahan yang kamu perbuat menyebabkan sesuatu hal yang serius. Kamu juga bisa menggunakan beberapa contoh kalimat berikut.
- I’m terribly sorry for the mistake that I Made. (Saya sangat menyesal atas kesalahan yang saya perbuat.)
- I lost the pen you lent me. I’m so sorry! (Saya menghilangkan pulpen yang kamu pinjamkan. Saya sangat menyesal!)
- “It was my fault that we didn’t get to the airport on time. (Ini adalah kesalahan saya karena kita tidak bisa sampai ke bandara tepat waktu.)
- I know that what I did was wrong. I hope you can forgive me. (Saya tahu apa yang telah saya lakukan salah, saya berharap kamu bisa memaafkan saya.)
- I gave you the silent treatment, and that was wrong of me. (Aku memberimu perlakuan yang kurang baik, dan itu salahku.)
Cara Lain Mengatakan I’m Sorry Sesuai Situasi
Dalam Situasi Formal
Ketika kamu berada dalam situasi yang lebih formal, seperti saat bertemu klien atau atasan. Tentu kamu tidak bisa sembarangan mengucapkan frasa “I’m sorry“. Sebab ini bisa terdengar kurang sopan dan menyinggung lawan bicara kamu. Berikut beberapa contoh frasa pengganti yang bisa kamu gunakan untuk mengucapkan I’m sorry dalam situasi yang lebih formal.
- I take full responsibility for failing to train the employees properly. (Saya bertanggung jawab penuh karena gagal melatih karyawan dengan benar.)
- My apologies for keeping you waiting. I’m running a little late today. (Maafkan saya karena membuat Anda menunggu. Aku sedikit terlambat hari ini.)
- I owe you an apology. I said some horrible things to you.
- Our website is not working properly. We sincerely apologize for the inconvenience. (Situs web kami tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan ini.)
- Please accept our apologies. (Mohon terimalah permohonan maaf saya.)
- Please, forgive me for my mistake. (Tolong, maafkan aku atas kesalahan saya.)
- Please, forgive me for… (Mohon, maafkan saya atas…)
- I’m ashamed of what I did before. (Saya malu atas apa yang sudah saya lakukan sebelumnya.)
- I’m really ashamed of what I did. (Saya sungguh malu atas apa yang saya perbuat.)
- I’m really sorry about what I said. (Saya sungguh menyesal atas apa yang saya ucapkan.)
- That was rude of me. I’m sorry. (Hal itu sungguh kasar, saya minta maaf.)
- I hope you’ll forgive me for… (Saya harap Anda memaafkan saya untuk…)
- Please excuse me my late response. (Mohon Maafkan saya atas tanggapan saya yang terlambat.)
- I beg your pardon. (Maafkan saya.)
- My apologies for the delay. (Maafkan atas keterlambatan ini.)
Dalam Situasi Informal
Meminta maaf dalam situasi yang lebih santai atau informal jauh lebih mudah dan tidak terpaku dengan bahasa yang baku (polite). Bahasa yang digunakan cenderung lebih santai, karena memang digunakan dalam percakapan sehari-hari dengan orang-orang yang memang sudah dikenal. Berikut beberapa contohnya.
- I can’t believe I forgot your birthday. I messed up. (Saya tidak percaya saya lupa dengan hari ulang tahun kamu. Saya mengacaukannya.)
- It’s my bad, I send you the wrong phone number. (Ini salah saya, saya mengirimkan kamu nomor telepon yang salah.)