Percakapan Bisnis: Memberikan Informasi Sesuai Persyaratan dalam Interview Menggunakan Bahasa Inggris
Saat melamar pekerjaan, kita harus melalui beberapa tahapan terlebih dahulu untuk bisa meyakinkan pihak perusahaan agar mau menerima kita sebagai salah seorang pekerja. Salah satu tahapan yang harus dilalui dalam proses melamar pekerjaan ini adalah interview atau wawancara.
Dalam sesi interview, pihak HRD perusahaan akan menggali informasi lebih dalam tentang diri kita untuk melihat apakah kita benar-benar berkualifikasi untuk diterima bekerja, sekaligus untuk mengetes validitas data yang kita berikan dalam resume atau curriculum vitae.
Dalam sesi interview, kita akan ditanya tentang informasi diri. Informasi apa saja yang perlu kita berikan? Untuk batasan informasi, kita perlu mengacu kembali pada persyaratan yang diberikan oleh perusahaan saat hendak melamar pekerjaan.
Misalkan, sebuah perusahaan memberikan syarat sebagai berikut:
- Have good communication skills (Memiliki ketrampilan komunikasi yang baik)
- Able to work with team and independently (Dapat bekerja bersama tim atau sendiri)
- Able to work under deadline (Dapat bekerja dengan deadline)
Maka untuk mempromosikan diri, kita juga perlu menonjolkan poin-poin tersebut sehingga dapat menarik perhatian HRD. Ketika ditanya “What are your greatest strengths?”, kita bisa mencantumkan jawaban yang berkaitan dengan persyaratan yang diberikan perusahaan. Contoh:
- I have great communication skills (Saya memiliki ketrampilan komunikasi yang baik)
- I work well with others and on my own (Saya bekerja dengan baik bersama orang lain maupun sendirian)
- I am used to work under deadline (Saya terbiasa bekerja dengan deadline)
Namun, informasi singkat seperti di atas tidaklah cukup memuaskan. Sebab, jawaban tersebut amat umum diucapkan oleh para pelamar pekerjaan; baik secara jujur atau sekadarnya saja.
Pihak HRD perusahaan mungkin juga akan bosan mendengar jawaban tersebut dari kita; apalagi jika kita tidak bisa membuktikan kebenaran ucapan tersebut.
Untuk itu, dalam menyampaikan informasi dalam sebuah interview; selain menjaga keterkaitan antara deskripsi yang kita berikan dengan persyaratan yang diajukan perusahaan, kita juga perlu memberikan bukti terkait informasi yang kita sampaikan.
Seseorang mungkin memang memiliki ketrampilan komunikasi yang baik serta dapat bekerja dengan baik dalam tim maupun sendirian; namun pihak HRD tidak akan begitu saja mempercayainya jika tidak ada bukti yang diberikan.
Lalu, bagaimana cara membuktikan informasi yang kita sampaikan? Jika informasi yang kita berikan adalah seputar keahlian mengoperasikan software tertentu, maka kita bisa melampirkan sertifikat yang kita miliki atau portfolio yang mencakup kemampuan kita dalam mengoperasikan software tersebut.
Selain itu, kita juga bisa memberikan bukti berupa deskripsi pengalaman yang memperjelas pernyataan yang kita berikan. Contoh:
“I’m very self-motivated. You’ve probably heard that multiple times before, so let me give you an example. Since I started the freshman year, I tried to get as much experience as possible. I tried to work freelance as a copywriter and became a private tutor for elementary students, while trying to keep up my grades. I started being a teaching assistant when I was in my third semester. I did that all just to push myself to be an experienced person that can work under pressure despite the fact that I’m a fresh graduate.”
(Saya adalah orang yang amat bermotivasi. Anda mungkin sudah mendengarnya berulang kali sebelumnya, maka akan saya beri anda contoh. Sejak saya memulai tahun pertama kuliah, saya berusaha mendapatkan pengalaman sebanyak mungkin. Saya mencoba bekerja sebagai copywriter lepas dan menjadi guru privat untuk anak-anak SD, sambil berusaha mempertahankan nilai-nilai saya. Saya mulai menjadi asisten dosen di semester tiga. Saya melakukan semua itu untuk mendorong diri saya menjadi seseorang yang berpengalaman yang dapat bekerja di bawah tekanan meskipun saya hanyalah seorang lulusan baru.)
Tentu saja penjabaran tersebut akan terdengar lebih meyakinkan daripada hanya sekadar mengatakan “I’m very self-motivated. I often start projects on my own without direction from others. Compared to most people my age, I have more self-discipline and more willingness to try new things.” (Saya amat bermotivasi. Saya sering mengerjakan projek sendiri tanpa arahan orang lain. Dibandingkan dengan kebanyakan orang di usia saya, saya lebih memiliki kedisiplinan dan kemauan untuk mencoba hal-hal baru).
Pihak HRD perusahaan akan lebih tertarik kepada orang-orang yang menunjukkan sesuatu, tidak hanya sekadar mengatakan sesuatu. Untuk itu, pastikan kita sudah memiliki bukti pendukung berupa pengalaman nyata yang bisa diberikan sebelum memutuskan untuk menyantumkan informasi tentang diri kita dalam curriculum vitae apalagi dalam sesi interview.
Untuk bisa sukses dalam sesi interview, persiapan merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Lalu, apa saja yang harus disiapkan? Selain memahami dengan baik tentang informasi pekerjaan dan perusahaan, kita juga harus menyiapkan informasi mendetail tentang apa yang sudah kita sampaikan di dalam cover letter atau curriculum vitae.
Persiapan ini akan membuat kita tampak lebih profesional, bertanggung jawab, serta terbukti berkualifikasi untuk bisa diterima bekerja. Kita bisa melakukan persiapan dengan menuliskan apa saja yang ingin disampaikan dalam catatan kecil, sembari mengira-ngira pertanyaan apa saja yang mungkin dilontarkan pada kita. Jika kita belum pernah mengikuti sesi wawancara sebelumnya, maka bertanya pada orang yang lebih berpengalaman atau melakukan riset lewat internet akan sangat membantu.
Dalam sesi interview, kita memang harus menampilkan keunggulan yang dimiliki. Namun, jangan sampai berpikiran untuk memalsukan informasi atau berbohong tentang pengalaman yang dimiliki. Kejujuran adalah hal yang sangat penting.
Semoga sukses!