sederet kamus
Search Articles
Translate: Tutorial:

Cara Memperkenalkan Diri saat Interview dalam Bahasa Inggris

Kesan pertama yang diberikan saat bertemu dengan orang-orang yang kita harapkan akan segera jadi rekan kerja tentu sangat penting.  Bagaimana kita membawa diri ketika melakukan interview bisa menjadi penentu diterima atau tidaknya kita di posisi yang dilamar. Tidak selalu mudah melewati tahap ini, apalagi jika harus menggunakan bahasa asing. Supaya terlihat profesional, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, dan tidak tampak kaku, berikut panduan memperkenalkan diri dalam Bahasa Inggris saat interview.

1. Ketika Bertemu dengan Receptionist

Yang pertama kali akan ditemui saat hendak melakukan interview adalah receptionist atau penerima tamu yang ada di bagian depan kantor. Perkenalkan diri secara singkat lalu sebutkan apa tujuan Anda datang ke kantor atau perusahaan tersebut. Ingat untuk tetap sopan dan profesional, karena tidak jarang pihak manager atau HRD akan meminta pendapat receptionist tentang kesannya terhadap Anda.

Beberapa kalimat umum yang bisa digunakan adalah:

  • “Good morning, my name is Jane Doe, and I am here for an interview at 10:30.” (“Selamat pagi, nama saya Jane Doe. Saya disini untuk wawancara pukul 10:30.”)
  • “Hello. My name is Jane Doe, and I have an interview scheduled with Mrs. Mary Ann at 10:30.” (“Halo. Nama saya Jane Doe, dan saya disini untuk wawancara dengan Ibu Mary Ann yang jadwalnya pukul 10:30.”
  • “I’m Jane Doe, and I have an appointment with Mrs. Mary Ann at 10:30.” (“Saya Jane Doe, dan saya ada janji dengan Ibu Mary Ann pukul 10:30.”

2. Ketika Bertemu dengan Interviewer

Ini adalah tahap yang paling penting. Tidak jarang membuat gugup dan cemas. Bawa saputangan untuk memastikan tangan Anda kering saat bersalaman dengan interviewer yang bisa saja manajer atau seseorang dari departemen HRD.

Sebelum duduk, perkenalkan diri Anda sambil berjabat tangan. Singkat saja, tidak usah bertele-tele, karena nanti Anda akan berkesempatan untuk menjelaskan lebih jauh tentang diri Anda saat wawancara berlangsung.

  • “Hi, Mrs. Mary Ann. I’m Jane Doe. Thank you for inviting me to meet with you today.” (“Hi, Ibu Mary Ann. Saya Jane Doe. Terima kasih sudah mengundang saya untuk bertemu dengan Anda hari ini.”)
  • “Hello, Mrs. Mary Ann. I’m Jane Doe. Thank you for this opportunity.” (“Halo, Ibu Mary Ann. Saya Jane Doe. Terima kasih untuk kesempatan ini.”)
  • “I’m Jane Doe, it’s a pleasure to meet you.” (“Saya Jane Doe, senang bertemu dengan Anda.”)

Jangan lupa untuk tersenyum dan menjaga eye contact.
Hindari kesalahan yang biasa dilakukan pelamar kerja, seperti tidak berpakaian dengan rapi. Juga, kalau Anda adalah orang yang cenderung mudah stress atau cemas, persiapkan diri beberapa hari sebelum interview dengan berlatih menjawab beberapa pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan, dan tetap berpikir positif.

3. “Tell me about yourself.”

Ini adalah pertanyaan yang paling umum dan paling besar kemungkinannya untuk ditanyakan di awal sesi interview. Pertanyaan ini disebut open-ended question atau pertanyaan dengan jawaban yang bisa sangat luas jangkauannya. Pertanyaan ini juga adalah ice-breaker atau cara “menghangatkan” obrolan agar Anda merasa lebih nyaman untuk mulai menjawab pertanyaan-pertanyaan selanjutnya.

Tapi, tidak sedikit pelamar kerja yang menganggap pertanyaan ini cukup membuat stress bagai buah simalakama; dijawab sederhana – takut tidak diterima, dijawab panjang lebar – takut dianggap berlebihan dan sama saja tidak diterima juga. Kalau Anda jenis orang yang tidak suka pamer atau menonjolkan diri sendiri, maka pertanyaan semacam ini bisa jadi sulit untuk dijawab. Tapi, sebenarnya “Tell me about yourself.” atau “Ceritakan tentang diri Anda.” adalah cara pihak perusahaan untuk melihat seperti apa kepribadian Anda. Jadi, percaya diri itu harus – tapi jaga dalam batas yang pantas.

Apa yang sebenarnya ingin diketahui interviewer?

Dengan pertanyan diatas, biasanya pihak pewawancara ingin mendapatkan informasi yang cukup tentang pelamar kerja di awal pembicaraan supaya bisa menentukan pertanyaan-pertanyaan apa selanjutnya yang harus diberikan. Tidak jarang, dari pertanyaan ice-breaker ini saja, interviewer sudah tahu apakah orang di hadapannya cocok untuk pekerjaan yang ia lamar atau tidak.

Tentu saja interviewer ingin orang yang diwawancarainya menyenangkan dan dianggap cocok. Tapi, ia juga akan sangat berhati-hati karena salah menerima orang bisa menjatuhkan reputasinya sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam hal perekrutan tenaga kerja untuk perusahaannya. Ini sebabnya “Tell me about yourself.” hampir selalu ditanyakan di awal interview, biasanya setelah basa-basi sedikit tentang kondisi lalu lintas dan cuaca.

Meskipun hanya sebagai pembuka, pertanyaan ini penting karena bisa menyampaikan kesan pertama dan akan menjadi penentu seperti apa selanjutnya interview berlangsung karena interviewer akan bertanya tentang hal-hal yang ia anggap sebagai selling point atau nila jual terkuat yang dimiliki si pelamar kerja.

Apa yang harus disampaikan?

Yang harus dipahami tentang pembicaraan formal dalam situasi profesional, seperti interview kerja, adalah bahwa ada hal-hal yang dianggap perlu dan patut Anda sampaikan, ada juga hal-hal yang lebih baik disimpan saja. Apa saja? Garis besarnya seperti ini:

Yang cocok dan sebaiknya disampaikan

  • Pengalaman kerja
  • Keahlian
  • Kualifikasi yang dimiliki
  • Kekuatan
  • Pencapaian-pencapaian

Contoh:

  • “I’ve been an English teacher for 15 years now.”  (“Saya memiliki pengalaman mengajar Bahasa Inggris selama 15 tahun.”)
  • “I’ve taught the language in different parts of the world, like Japan and Korea.” (“Saya juga sudah pernah menjadi pengajar Bahasa Inggris di beberapa negara, seperti Jepang dan Korea.”)
  • “Aside from English, I also know how to speak and write in Japanese and French.” (“Selain Bahasa Inggris, saya juga bisa berbahasa Jepang dan Perancis.”)
  • “I was recently awarded ‘Teacher of the Year’ in the current school where I am teaching.” (“Belum lama ini, saya mendapatkan penghargaan ‘Guru Terbaik Tahun Ini’ dari sekolah tempat saya sekarang mengajar.”)
  • “I’m very organized and I can work with minimum supervision.” (“Saya sangat terorganisasi dan bisa bekerja dengan baik meskipun tanpa pengawasan yang ketat.”)
  • “I’m a fast learner and able to adapt to new environment well.” (“Saya cepat memahami hal baru dan bisa beradaptasi dengan baik di lingkungan yang baru.”)

Anda juga bisa menambahkan beberapa poin tentang kualitas pribadi. Tapi, jangan berlebihan. Sebutkan yang masih ada hubungannya dengan posisi yang dilamar. Misalnya; “I love to read. I’ve been an avid reader since I was a child. And I also love to write short stories.” (“Saya suka membaca sejak masih anak-anak. Dan saya juga suka menulis cerita pendek.”)

Dari contoh-contoh diatas, bisa disimpulkan bahwa ada tiga komponen yang menjadikan jawaban dari “Tell me about yourself.” berkualitas :

1. Who You Are (tentang diri Anda)

Untuk memulai jawaban, perkenalkan diri Anda secara profesional. Ceritakan tentang kelebihan dan kepribadian Anda. Tidak banyak yang bisa dengan lancar menyampaikan hal-hal ini, jadi berlatih lebih dulu di rumah akan membuat Anda merasa lebih siap.

Contoh yang baik:

“I’m an innovative HR manager with 8 years of experience managing all aspects of the HR function – from recruiting to training to benefits – for Fortune 500 companies.” (“Saya adalah seorang manajer HRD yang inovatif dan sudah berpengalaman selama 8 tahun mengatur semua bagian dari departemen HR – mulai dari merekrut tenaga kerja, memberikan pelatihan, sampai menyiapkan gaji – untuk perusahaan Fortune 500.”)

Informasi yang disampaikan padat, tepat, dan berhubungan dengan pekerjaan yang dilamar.

Contoh perkenalan yang kurang tepat:

“Well, I grew up in Jakarta. As a child, I originally wanted to be a fireman, then later became interested in dinosaurs. I excelled in the sciences from early on, placing first in my fourth-grade science fair. Funny story about that…” (“Jadi, saya besar di Jakarta. Waktu masih kecil, saya ingin jadi petugas pemadam kebakaran, tapi kemudian lebih tertarik tentang dinosaurus. Saya pintar IPA sejak kecil, dan pernah juara satu waktu pameran IPA di kelas empat. Nah, lucunya…”)

Terlalu banyak informasi tidak penting, melebar kemana-mana, tidak efisien.

2. Expertise Highlights (tentang keahlian)

Meskipun CV sudah dibaca oleh interviewer, ia tetap ingin tahu bagaimana Anda akan menyampaikan poin-poin keahlian penting yang bisa menguntungkan pihak perusahaan di masa yang akan datang.

Contoh jawaban yang baik:

“I have spent the last six years developing my skills as a customer service manager for Megacompany Inc., where I have won several performance awards and been promoted twice. I love managing teams and solving customer problems.”

(“ Selama enam tahun terakhir, saya mengembangkan keahlian sebagai manajer customer service di perusahaan Megacompany. Disana saya memenangkan beberapa penghargaan untuk performa kerja dan sudah naik jabatan dua kali. Saya sangat menyukai pekerjaan saya dalam hal mengatur kerja tim dan membantu pelanggan menyelesaikan masalah yang mereka alami.”)

Menekankan pengalaman, antusiasme, dan bukti perfoma kerja yang bagus.

Contoh jawaban yang buruk:

“My first job was as an administrative assistant for a fast food chain. I learned a great deal in that role that served me well over the next 12 years. At the time, I wasn’t sure about my career path, so I next took a position selling real estate. It only lasted for six months, but I sure enjoyed it.”

(“Pekerjaan pertama saya adalah asisten administrasi di restoran cepat saji. Saya bekerja disana selama 12 tahun. Waktu itu, saya tidak terlalu yakin soal perjalanan karir saya, jadi kemudian saya pindah kerja ke bidang penjualan rumah. Saya hanya bertahan enam bulan disana, tapi saya menikmati pekerjaan it.”)

Tidak penting menceritakan pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan posisi yang Anda lamar. Kalau Anda memulai dengan fakta yang tidak menarik, interviewer sudah kehilangan minat sebelum Anda sampai pada poin penting.

3. Why You’re Here (kenapa Anda melamar posisi di perusahaan tersebut)

Sebagai penutup, sampaikan alasan mengapa Anda menginginkan pekerjaan yang dilamar .

Contoh yang baik:

“Although I love my current role, I feel I’m now ready for a more challenging assignment and this position really excites me.” (“Meskipun saya menikmati pekerjaan saya saat ini, tapi saya merasa siap untuk tugas yang lebih menantang dan posisi di perusahaan ini sangat menarik untuk saya.”)

Padat dan positif

Contoh yang buruk:

“Because of the company’s financial problems and my boss’s issues, I’m worried about my job’s stability and decided to start looking for new opportunities.” (“Karena perusahaan tempat kerja saya sekarang sedang mengalami masalah keuangan dan atasan saya juga bermasalah, saya khawatir soal stabilitas pekerjaan saya – itu sebabnya saya mencari kesempatan lain.”)

Jangan terlalu berterus-terang karena bisa terdengar negatif. Jawaban semacam ini juga memberi kesan Anda tertarik melamar pekerjaan apa saja – bukan hanya yang sedang Anda lamar.

INGAT: Interview adalah dialog, bukan monolog. Jaga agar lawan bicara tidak bosan akibat Anda terlalu banyak bicara. Biarkan interviewer merasa ingin tahu lebih jauh dan memberikan lebih banyak pertanyaan.

Apa yang sebaiknya tidak disampaikan?

Kita sudah membahas apa saja yang pantas dan baik untuk dikatakan saat diminta untuk menceritakan tentang diri sendiri. Sekarang, ada juga hal-hal yang kurang pantas untuk disampaikan saat interview. Misalnya:

  • Hubungan kerja yang kurang baik atau negatif di tempat-tempat kerja sebelumnya
  • Merendahkan kemampuan dan pengalaman diri sendiri
  • Pembahasan tentang agama, politik, dan ekonomi (kecuali memang ditanya oleh interviewer)
  • Riwayat kesehatan (biasanya akan ada tes terpisah untuk poin ini)
  • Masalah keuangan seperti utang, pinjaman, dsb.
  • Bahasa yang tidak sopan

Jangan katakan:

  • “I left my previous job because I did not like my boss.” (“Saya berhenti dari pekerjaan yang terakhir karena saya tidak suka atasan saya.”)
  • “My skills and experience may not seem much…” (“Keahlian dan pengalaman saya mungkin tidak terlihat terlalu menonjol…”)
  • “I have very strong views on (religion/politics/economy)…” (“Saya punya pandangan yang kuat mengenai (agama/aliran politik/ekonomi)…”)
  • “I need this job so I can pay off an overdue student loan.” (“Saya butuh pekerjaan ini supaya bisa melunasi pinjaman saya yang juga jatuh tempo.”)

Beberapa poin berikut juga penting untuk diingat:

  • Be confident, but not too confident. (Harus percaya diri, tapi jangan berlebihan.)
  • Jangan terlalu emosional atau menceritakan hal-hal yang terlalu pribadi.
  • Jaga pembicaraan agar selalu ada dalam tone yang positif.
  • Ceritakan hal-hal yang positif dan profesional tentang diri Anda, tapi juga tidak terlalu jauh ke belakang.

Contoh-contoh Perkenalan Diri Saat Interview

  • When I’m not working, I like to spend time exploring. I go hiking, visiting historical sites, or even just walking around town. I always enjoy talking with who I meet. I feel that communication is one of the most important aspects of my professional life as well. When talking with people, being able to guide the conversation in a particular direction is one of the ways I’ve been successful in different situations at the office.
    (Saat tidak sedang bekerja, saya senang bepergian. Hiking, mengunjungi tempat-tempat bersejarah, atau hanya berjalan-jalan keliling kota. Saya juga senang mengobrol dengan orang-orang yang saya temui. Menurut saya, komunikasi adalah salah satu aspek paling penting dalam pekerjaan. Saat mengobrol dengan bermacam orang, saya bisa mengarahkan pembicaraan menuju satu topik tertentu – dan ini adalah salah satu cara yang membantu saya untuk berhasil mengatasi berbagai situasi di tempat kerja.)
  • I participate in charity runs several times a year. Recently, I did the Run for Hunger and I have a few events planned for the next months, as well. I run for exercise with friends after work and on the weekends. I enjoy the fresh air, learning new routes, and connecting with new people. I also like the fundraising aspect, which has come in handy in my job. I’ve learned how to connect with people to increase their commitment to the cause.
    (Saya berpartisipasi dalam acara lari untuk tujuan amal beberapa kali dalam setahun. Baru-baru ini saya juga ikut mengatur jalannya Run for Hunger dan sudah ada beberapa events lagi yang direncanakan untuk beberapa bulan ke depan. Saya senang berlari dengan teman-teman saya sepulang kerja dan juga saat akhir pekan. Saya suka udara segar, mencoba rute-rute baru, dan bertemu dengan banyak orang baru. Saya juga suka aspek beramal yang digabungkan dengan hobi, karena berhubungan juga dengan pekerjaan saya. Bisa membangun hubungan dengan banyak orang adalah salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan komitmen mereka untuk lebih perduli.)
  • The past few years, I’ve gotten really into live sketching. I love the challenge of finding new objects and spending time outdoors with friends. I like using my photographic memory skills to sketch the ones that are really quick-moving. Learning how people move– and their candid expressions– has helped me tremendously in my design work.
    (Selama beberapa tahun terakhir, saya sangat suka menggambar dengan objek bergerak. Saya suka tantangan untuk menemukan objek-objek baru sambil menghabiskan waktu di luar ruangan bersama teman-teman. Saya senang memanfaatkan kemampuan mengingat saya untuk menggambar objek-objek yang bergerak dengan cepat. Mempelajari bagaimana orang bergerak – dan juga ekspresi jujur mereka saat itu – sangat membantu saya dalam pekerjaan di bidang design.)

Kesimpulan

Ketika diminta memperkenalkan diri saat interview, ingat untuk:

  • Jujur: Jangan mengakui hal-hal yang tidak pernah dikerjakan atau bukan keahlian Anda.
  • Jangan melebar dari topik posisi pekerjaan yang dilamar: Manfaatkan jawaban untuk menunjukkan keahlian dan kualitas yang memberi nilai plus untuk Anda sebagai pelamar.
  • Hindari topik yang sensitif: Jangan membicarakan tentang politik, agama, kepercayaan, atau apa saja yang sekiranya bisa terdengar menyinggung perasaan.
  • Jangan terlalu pribadi: Anda tidak perlu berbagi informasi mengenai keluarga atau kehidupan pribadi saat interview.
English Word Index:
A . B . C . D . E . F . G . H . I . J . K . L . M . N . O . P . Q . R . S . T . U . V . W . X . Y . Z

Indonesian Word Index:
A . B . C . D . E . F . G . H . I . J . K . L . M . N . O . P . Q . R . S . T . U . V . W . X . Y . Z