sederet kamus
Search Articles
Translate: Tutorial:

Cara Mengutarakan Penyesalan dalam Bahasa Inggris

Dalam kehidupan sehari-hari, amat wajar bila kita membuat suatu kesalahan atau mengambil keputusan yang keliru. Terkadang, kita tidak menyadari bahwa hal yang kita lakukan tersebut salah atau tidak tepat sampai itu menimbulkan efek samping di hari berikutnya atau di masa mendatang. Momen di saat kita menyadari bahwa kita telah berbuat salah dan berharap kita tidak melakukannya merupakan sebuah penyesalan.

Ada beberapa cara yang bisa kita gunakan untuk mengekspresikan penyesalan dalam bahasa Inggris. Penyesalan yang kita rasakan bisa atas sesuatu yang pernah kita lakukan, atau juga yang tidak kita lakukan di masa lalu. Yang pasti, kita berharap kita melakukan sebaliknya di masa sekarang.

Berikut ini adalah cara mengutarakan penyesalan dalam bahasa Inggris untuk kita pelajari hari ini. Selamat belajar!

1. I should have…

Pertama, kita bisa mengungkapkan penyesalan yang kita rasa dengan “I should have…” (Seharusnya aku…). Frasa ini harus diikuti dengan past participle atau kata kerja bentuk ke tiga. Selain dalam bentuk positif, kita juga dapat menggunakannya dalam kalimat negatif.

  • I couldn’t do the test well today. I should have studied harder last night. (Aku tidak bisa mengerjakan ujian dengan baik hari ini. Seharusnya aku belajar lebih giat semalam)
  • I lost my phone. I should have kept it in my bag when I was shopping. (Aku kehilangan ponselku. Seharusnya aku menyimpannya di dalam tas ketika sedang berbelanja)
  • I was really mean to Riana. I shouldn’t have said such bad words to her. (Aku sudah sangat tega pada Riana. Seharusnya aku tidak mengucapkan kata-kata yang buruk kepadanya)

I’m feeling so hungry. I shouldn’t have skipped my breakfast this morning. (Aku merasa sangat lapar. Seharusnya aku tidak melewatkan sarapanku tadi pagi)

2. I wish I had…

Selanjutnya, kita bisa mengungkapkan penyesalan yang dirasakan dengan menggunakan kalimat pengandaian dalam bentuk lampau, yakni dengan frasa “I wish I had…” yang memiliki arti “Aku harap aku…”

Sama seperti ungkapan sebelumnya, frasa ini juga diikuti dengan past participle atau kata kerja bentuk ke tiga. Selain itu, kita juga bisa menerapkannya dalam kalimat bentuk negatif.

  • My grandma just passed away last night. I wish I had made it when she said she wanted me to visit her in the hospital. (Nenekku baru saja meninggal tadi malam. Aku harap aku datang ketika ia bilang ia ingin aku menjenguknya di rumah sakit)
  • I need to be able to speak German to get the scholarship. I wish I had learnt it in high school; most of my friends did. (Aku harus bisa berbahasa Jerman untuk mendapatkan beasiswa. Aku harap aku mempelajarinya sewaktu SMA; kebanyakan temanku demikian)
  • It’s not the end of the month yet, but I have no more money left. I wish I hadn’t spent my salary on all those fancy shoes. (Ini belum akhir bulan, tapi aku sudah tidak punya uang lagi. Aku harap aku tidak menghabiskan gajiku untuk membeli sepatu-sepatu mahal itu)
  • Actually I really want to go hiking with my friends this weekend. I wish I hadn’t sprained my ankle. (Sebenarnya aku sangat ingin ikut pergi mendaki dengan teman-temanku akhir pekan ini. Aku harap pergelangan kakiku tidak terkilir)

3. I regret…

Kemudian, kita bisa mengungkapkan penyesalan yang dialami dengan menggunakan frasa “I regret…” yang memiliki arti “Aku menyesal (telah)…”. Berbeda dengan dua ungkapan sebelumnya yang diikuti dengan past participle; “I regret” diikuti dengan gerund. Gerund adalah verbal noun atau kata benda yang berasal dari kata kerja dengan imbuhan –ing. Dari bentuknya, gerund mirip dengan present participle; namun sebenarnya keduanya memiliki fungsi yang berbeda.

  • I didn’t know that Jesse broke up with Lana. I regret talking about her in front of him today. He looked unhappy but he didn’t say anything. (Aku tidak tahu bahwa Jesse putus dengan Lana. Aku menyesal membicarakan tentangnya di depannya hari ini. Dia kelihatan tidak senang, tapi dia tidak mengatakan apapun)
  • It didn’t cross my mind that I could ask Jim to fix my phone. I regret purchasing a new one this morning. (Tidak terpikir olehku bahwa aku bisa menyuruh Jim untuk memperbaiki ponselku. Aku menyesal membeli yang baru pagi tadi)
  • I’m not sure I’ll pass the test. It was too hard. I regret not preparing for it. (Aku tidak yakin aku akan lulus ujian. Terlalu susah. Aku menyesal tidak melakukan persiapan)
  • Elisa told me she walked to home. I regret not picking her up. (Elisa memberitahuku dia pulang berjalan kaki. Aku menyesal tidak menjemputnya)

4. I’m sorry for…

Yang terakhir, kita bisa juga menggunakan “I’m sorry for…” (Aku menyesal telah…) diikuti dengan gerund untuk menyatakan rasa penyesalan yang berhubungan dengan kesalahan yang diperbuat pada orang lain. Biasanya frasa ini digunakan untuk meminta maaf.

  • I’m sorry for leaving the kids at home. I didn’t know they would cry. (Aku menyesal meninggalkan anak-anak di rumah. Aku tidak tahu mereka akan menangis)
  • I’m sorry for coming late. We almost missed the train. (Aku menyesal datang terlambat. Kita jadi hampir ketinggalan kereta)
  • I’m sorry for not telling you the truth. I thought you’d better not know. (Aku menyesal tidak memberitahumu yang sebenarnya. Kukira kamu lebih baik tidak tahu)
  • I’m sorry for not inviting you. I thought you were still going abroad. (Aku menyesal tidak mengundangmu. Aku kira kamu masih di luar negeri)
English Word Index:
A . B . C . D . E . F . G . H . I . J . K . L . M . N . O . P . Q . R . S . T . U . V . W . X . Y . Z

Indonesian Word Index:
A . B . C . D . E . F . G . H . I . J . K . L . M . N . O . P . Q . R . S . T . U . V . W . X . Y . Z