Cara Menulis Esai
Essay atau esai adalah tulisan pendek yang mengungkapkan informasi dan opini penulisnya. Esai bisa dibutuhkan di ranah apa saja, dimulai dari ranah pendidikan sampai ranah profesional. Tes menulis IELTS dan TOEFL juga mengharuskan kita menulis sebuah esai. Oleh karena itu, tidak ada salahnya kita belajar cara membuat esai yang baik dan benar.
Apabila kita belum pernah menulis esai sebelumnya atau merasakan kesulitan ketika membuat esai, ada beberapa langkah yang bisa ikuti untuk menghasilkan esai yang bagus. Tulisan di bawah ini akan memberi tahu kita langkah-langkah tersebut:
Menentukan Jenis Esai
Langkah pertama dalam pembuatan esai adalah menentukan jenis esai. Mengetahui jenis esai apa yang akan kita tulis akan membantu kita dalam menentukan topik dan struktur esai kita. berikut ini adalah beberapa jenis esai:
- Narrative essay: berisi cerita atau informasi
- Persuasive essay: berisi opini kita dan meyakinkan pembaca akan sebuah sudut pandang
- Expository essay: berisi langkah-langkah melakukan sesuatu
- Descriptive essay: berisi pemaparan tentang sesuatu
- Argumentative essay: berisi opini dan argumen kita beserta bukti-buktinya
- Compare and contrast essay: berisi pemaparan persamaan dan berbedaan dari dua hal
- Problem solution essay: berisi pemaparan suatu masalah dan pengajuan solusi atas permasalah tersebut
- Informative essay: berisi penjelasan tentang sesuatu beserta dengan faktanya yang bertujuan untuk mendidik pembaca
Menentukan Topik
Kita tidak bisa membuat esai tanpa mengetahui apa yang akan ditulis. Untuk itu, setelah mengetahui jenis esai yang akan dibuat, kita harus menentukan topik apa yang akan kita sampaikan di dalam esainya. Berikut adalah beberapa tip ketika memilih topik:
- Tulislah semua topik yang terbesit dalam pikiran kita
- Buatlah mind mapping akan topik-topiknya yang berisi topik utama dan ide pendukung yang terkait dengan topik utama
- Pilihlah satu topik terbaik yang tidak terlalu umum atau spesifik. Misal: untuk esai satu halaman, memilih topik “sejarah Indonesia” akan terlalu umum. Untuk itu, pilihlah topik yang lebih spesifik, seperti “sejarah detik-detik proklamasi kemerdekaan” atau “sejarah kerajaan Majapahit”, dsb
Setelah topik ditentukan, kita harus melakukan riset akan topik dan ide yang akan kita tulis. Kita bisa melakukan riset lewat buku, internet, atau mewawancarai langsung orang yang ahli akan topiknya. Tuliskanlah sumber-sumber risetnya karena sumber riset atau referensi harus ditulis pada esai kita.
Memilih Gaya Tulisan
Gaya tulisan akan menentukan format penulisan kutipan dan referensi. Adapun gaya-gaya tulisan di antaranya:
- MLA (Modern Language Association)
- APA (American Psychological Association)
- Chicago Manual of Style
Membuat Thesis Statement
Thesis statement adalah satu kalimat yang berisi poin utama keseluruhan esainya. Thesis statement adalah premis dasar esai kita. Poin dan ide berbeda dalam esai harus terkait dan kembali lagi kepada thesis statement.
Thesis statement ditaruh di dalam paragraf pembuka esai. Thesis statement sebaiknya tidak terlalu spesifik agar kita bisa mengembangkannya dalam isi esai kita, dan jangan juga terlalu luas supaya kita bisa lebih terperinci ketika mengembangkannya.
Membuat Outline
Langkah selanjutnya yaitu membuat outline atau kerangka esai. Menulis kerangka bisa membantu kita melihat apakah esai yang akan kita buat itu logis, terorganisir, dan mengalir dengan baik. Kerangka esai bisa bermacam-macam tergantung dari jenis esai dan jenis tulisan yang kita pilih.
Menulis Esai
Setelah outline selesai, kita bisa langsung mengembangkannya menjadi esai. Ingatlah bahwa struktur esai pada umumnya terdiri dari:
- Introduction (pembuka): berisi hook atau attention grabber yang membuat orang tertarik membaca esai kita. Thesis statement ditulis sebagai kalimat akhir paragraf pembuka.
- Main body (isi utama): berisi ide-ide kita. Setiap paragraf main body harus memiliki ide utama dan pendukungnya tersendiri.
- Conclusion (kesimpulan): berisi ringkasan dari esai kita.
Kita juga harus memastikan bahwa esai kita mengalir dengan baik. Kalimat dan kata transisi sangat dibutuhkan dalam esai untuk menghubungkan satu ide dengan ide lainnya. Berikut adalah beberapa kata dan kalimat transisi:
Pembuka:
- This essay discusses…
- In this essay…
- The theme of this essay is…
Mengenalkan poin:
- Firstly…
- Secondly…
- Thirdly…
- Afterwards…
- Earlier…
- Finally…
- First of all…
- In addition….
- After this…
- With this in mind…
- To begin with…
Membandingkan dan membedakan:
- However…
- Nevertheless…
- Then again…
- On the other hand…
- In comparison…
- Although…
- That being said…
Mengungkapkan hasil:
- As a result…
- For this reason…
- So that…
- Otherwise…
- That is why…
- Therefore…
- This means that…
Memberikan contoh:
- For example…
- For instance…
- Such as…
- You might consider…
- To illustrate…
- As an illustration…
Menekankan ide:
- Above all…
- As usual…
- Generally speaking…
- For the most part…
- In this situation…
- Especially…
Menambahkan ide
- Furthermore…
- Also…
- Then…
- In addition…
- Moreover…
- As well as…
- Likewise…
- Additionally…
- Another reason…
Menyimpulkan:
- In conclusion…
- To summarize…
- To sum up…
- In short…
- In a nutshell…
- It has been demonstrated that…
- We have seen that…
- All in all…
Memeriksa Ulang Esai
Setelah selesai menulis esai, kita harus memeriksa ulang esai kita untuk memastikan bahwa tidak ada salah penulisan, grammar, dan kesalahan-kesalahan lainnya. Berikut adalah beberapa aspek pada esai yang harus kita periksa ulang:
- Grammar, pungtuasi, dan ejaan
- Penulisan kutipan dan sumbernya. Pastikan kita benar-benar telah mengutip sesuai dengan aturan gaya tulisan yang kita pilih
- Pastikan kita telah melakukan parafrasa dengan baik supaya kita tidak dianggap melakukan plagiarisme pada esai kita
- Pastikan semua sumber yang kita pakai ditulis di dalam esai