sederet kamus
Search Articles
Translate: Tutorial:

Cara Menyampaikan Permohonan Maaf dan Tanggapannya

Expressing Apologies & Accepting Apologies

Jika kita bepergian ke Inggris atau daerah Britania Raya lainnya, kita akan menemui perilaku sopan santun warga Inggris yang salah satunya dicerminkan dengan seringnya mereka meminta maaf. Kita mengatakan maaf di saat kita melakukan sesuatu yang salah, saat kita membuat seseorang kesal, ketika kita ingin bersimpati pada orang lain (dengan frasa ‘turut prihatin’), saat kita akan menyela seseorang, bahkan ketika justru orang lain yang menyela kita.

Dengan begitu beragamnya sebab dan situasi di mana kita perlu menyampaikan kata maaf, berikut ini adalah beberapa cara menyampaikan ucapan maaf yang umum digunakan dalam percakapan sehari-hari berdasarkan situasi, kepada siapa kita menyampaikan maaf, dan bagaimana perasaan kita terhadap situasi tersebut.

EXPRESSING APOLOGIES (MENYAMPAIKAN PERMOHONAN MAAF)

1. Sorry.

Menyampaikan maaf dengan kata ini adalah cara yang paling umum dan paling sederhana. Ada banyak situasi di mana sorry dapat digunakan. Misalnya:

  • Ketika tidak sengaja menabrak orang lain di jalan.
    • Sorry! (Maaf!)
  • Ketika kita ingin mendapatkan perhatian orang lain, misalnya saat melewati seseorang di dalam kereta yang penuh.
    • Sorry, excuse me. I have to go through that way. (Maaf, permisi. Saya harus lewat sana.)
  • Ketika kita bersimpati pada orang lain.
    • I’m sorry to hear that. (Saya turut prihatin mendengarnya.)

Sorry adalah kata maaf yang tergolong lemah, jadi sebaiknya gunakan kata ini hanya untuk jenis-jenis situasi (di mana kita melakukan kesalahan) yang sederhana pula.

2. I’m so / very extremely / terribly sorry.

Kalimat ini mirip dengan sorry akan tetapi memiliki makna yang lebih kuat.

  • I’m so sorry I didn’t come to your housewarming party last week. (Aku betul-betul minta maaf, aku tidak datang ke pesta syukuran rumahmu minggu lalu.)
  • I can’t believe I forgot the key. I’m terribly sorry. (Tak bisa kupercaya aku melupakan kuncinya. Aku sungguh minta maaf.)

3. How careless of me!

Frasa ini digunakan ketika kita mengkritik diri sendiri karena telah melakukan sebuah kesalahan.

  • I lost the tickets, how careless of me! I’ll go buy a new one. (Aku menghilangkan tiketnya, betapa cerobohnya aku! Aku akan membelinya lagi.)

4. I shouldn’t have…

Kalimat ini digunakan ketika kita menyadari bahwa kita telah melakukan sesuatu yang tidak semestinya kita lakukan dan kini kita menyesalinya.

  • I shouldn’t have left you alone last night. Trust me, I didn’t mean it. (Tidak seharusnya aku meninggalkanmu seorang diri semalam. Percayalah, aku tidak bermaksud melakukannya.)

5. It’s all my fault.

Kalimat yang satu ini digunakan sebagai tanda bahwa kita ingin bertanggung jawab atas sesuatu setelah kesalahan yang kita perbuat.

  • It’s all my fault we didn’t get the project. I should’ve worked on the presentation properly. (Semuanya salah saya sehingga kita tidak mendapatkan proyek itu. Seharusnya saya mengerjakan presentasinya dengan benar.)

6. Please don’t be mad at me.

Kalimat ini tergolong kalimat yang informal yang dapat digunakan di saat kita melakukan kesalahan dan tidak ingin orang lain merasa marah, kesal, atau kecewa terhadap kita.

  • Please don’t be mad at me but I can’t go to our date this Saturday. (Tolong jangan marah padaku tapi aku tidak bisa pergi ke kencan kita Sabtu ini.)

7. I hope you can forgive me / Please forgive me.

Kalimat ini digunakan untuk meminta maaf pada seseorang ketika kita melakukan sesuatu yang membuat mereka kesal atau marah.

  • I didn’t mean to yell at you last night. Please forgive me. (Aku tidak bermaksud berteriak padamu semalam. Tolong maafkan aku.)

8. I cannot say / express how sorry I am.

Kalimat ini adalah kalimat permohonan maaf yang kuat dan bermakna dalam. Kalimat ini digunakan ketika kita melakukan suatu kesalahan dan kita tidak tahu harus mengatakan apa lagi untuk meminta maaf.

  • I cannot say how sorry I am for making you get into trouble this big. (Aku tidak bisa mengatakan betapa menyesalnya aku telah membuatmu mendapat masalah sebesar ini.)

9. I apologize for… / I’d like to apologize for…

Frasa ini adalah frasa yang formal yang biasa digunakan dalam situasi bisnis dan profesional. Biasanya terdapat dalam surel atau surat resmi.

  • I apologize for the cancellation of the weekly report I should’ve sent to you today. (Saya memohon maaf atas pembatalan laporan mingguan yang seharusnya saya kirim hari ini.)

10. Please accept my (sincere) apologies.

Kalimat ini juga termasuk dalam kalimat yang formal, terutama ketika kita menggunakan kata sincere (dengan tulus). Ini biasa ditemukan dalam bentuk surat resmi.

  • Please accept our sincere apologies for the mistake. We will return the defected product immediately. (Kami memohon maaf dengan tulus atas kesalahan ini. Kami akan mengembalikan produk yang cacat tersebut dengan segera.)

ACCEPTING APOLOGIES (MENERIMA PERMOHONAN MAAF)

1. That’s alright.

X: I think I can’t go with you tonight. I’m sorry.
Y: That’s alright.

X: Sepertinya aku tidak bisa pergi denganmu malam ini. Maafkan aku.
Y: Tidak apa-apa.

2. Never mind.

X: We’re terribly sorry. The plan is canceled because the car is out of order.
Y: Never mind. We can go next time.

X: Kami betul-betul mohon maaf. Rencananya dibatalkan karena mobilnya rusak.
Y: Jangan dipikirkan. Kita bisa pergi lain kali.

3. Don’t apologize.

X: I forgot the book I borrowed from you. I’m so sorry!
Y: Don’t apologize.

X: Aku melupakan buku yang kupinjam darimu. Maafkan aku!
Y: Tidak perlu meminta maaf.

4. It doesn’t matter.

X: It’s all my fault. I should’ve come earlier.
Y: It doesn’t matter.

X: Semuanya salahku. Aku seharusnya datang lebih awal.
Y: Bukan masalah.

5. Don’t worry about it.

X: I broke the vase. How careless of me!
Y: Don’t worry about it.

X: Aku telah memecahkan vas itu. Betapa cerobohnya aku!
Y: Jangan khawatir soal itu.

6. Don’t mention it.

X: Please don’t be mad at me but I should cancel our appointment tonight.
Y: Don’t mention it.

X: Tolong jangan marah padaku tapi aku harus membatalkan janji kita malam ini.
Y: Tidak mengapa.

7. That’s OK.

X: I didn’t call last night. I hope you can forgive me.
Y: That’s OK.

X: Aku tidak menghubungimu semalam. Aku harap kau memaafkanku.
Y: Tidak mengapa.

8. I quite understand.

X: I didn’t hear the phone ringing yesterday. I didn’t mean to avoid your call.
Y: I quite understand.

X: Aku tidak mendengar telepon berdering kemarin. Aku tidak bermaksud menghindari teleponmu.
Y: Aku dapat memahaminya.

9. You couldn’t help it.

X: He said you can’t go with us. The seat is occupied. Sorry.
Y: No. I know you couldn’t help it.

X: Dia bilang kau tidak bisa pergi bersama kami. Tempat duduknya sudah terisi. Maaf.
Y: Tidak. Aku tahu kau tidak bisa menghindarinya.

10. Forget about it.

X: I cannot express how sorry I am for embarrassing you in public.
Y: Forget about it. I’m totally OK.

X: Aku tidak bisa mengatakan betapa menyesalnya aku karena telah mempermalukanmu di depan umum.
Y: Lupakan saja. Aku sungguh tidak apa-apa.

11. No harm done.

X: I shouldn’t have talked to you that way. I’m really sorry.
Y: Please, don’t worry about it. No harm done.

X: Tidak seharusnya aku berbicara seperti itu padamu. Aku sungguh minta maaf.
Y: Tolong, jangan khawatir. Tidak apa-apa.