Cara Persuasi Orang Lain untuk Melakukan Sesuatu
Pernah mengimbau orang untuk tidak melakukan sesuatu, tentu ada kalanya situasi yang terjadi justru sebaliknya. Kamu berada dalam posisi perlu membuat orang lain melakukan sesuatu yang kamu inginkan. Caranya? Tentu dengan persuasi.
Melakukan persuasi terhadap orang lain tentu bukan perkara mudah. Jika salah menggunakan kalimat, kamu akan dinilai menggurui atau bahkan terlalu mencampuri urusan orang lain. Tidak mau bukan?
Terlebih jika hal ini harus dilakukan dalam bahasa Inggris, yang bukan merupakan alat komunikasi utama kamu. Tapi jangan khawatir, ada cara jelas dan sopan untuk mempersuasi orang lain untuk melakukan sesuatu.
Kalimat Persuasi Orang Lain
Tentu melakukan persuasi berakar dari apa yang kamu ucapkan terhadap orang tersebut. Kata-kata, intonasi, hingga susunan kalimat yang tepat berperan dalam membuat kamu bisa membawa mereka untuk menganggukkan kepala dan setuju dengan apa yang kamu usulkan.
Berikut ini contoh beberapa kalimat persuasi yang bisa kamu gunakan:
1. “I think you should…”
Kalimat pertama yang bisa digunakan adalah “I think you should…” yang berarti “Menurutku kamu sebaiknya…” yang sangat umum didengar. Kalimat ini netral, tidak terlalu lemah, tidak terlalu kuat.
Setelah kalimat tersebut, bisa diikuti dengan aktivitas lain yang sedang dibicarakan. Selain kalimat lengkap tersebut, “I think…” atau “You should…” juga bisa digunakan. Contohnya dalam kalimat:
- “I think you should find a new apartment.”
- “I think you should have a new haircut.”
- “I think you should find a new job.”
2. “Why don’t you…?”
Kalimat kedua yang juga termasuk dalam persuasi terhadap orang lain adalah “Why don’t you…?” atau dalam bahasa Indonesia dipahami sebagai “Mengapa kamu tidak…” dan diikuti dengan kata kerja atau aktivitas lain yang disarankan oleh lawan bicara.
Kata yang digunakan adalah dalam bentuk negatif yaitu “don’t” yang artinya persuasi secara halus dan tidak memaksa. Secara keseluruhan, kalimat ini cenderung lemah atau sopan dalam memberikan saran atau persuasi. Contohnya:
- “Why don’t you take a day off?”
- “Why don’t you help me with my homework?”
- “Why don’t you find a new hobby?”
- “Why don’t you have a pet?”
3. “Have you thought about…?”
Berikutnya adalah persuasi yang mengajak lawan bicara untuk mempertimbangkan usulan dari kamu. “Have you thought about…?” bisa diartikan dengan “Sudahkah kamu mempertimbangkan tentang…?” yaitu bentuk persuasi yang lembut.
Setelah kalimat tersebut, bisa diikuti dengan usulan lain berupa kata kerja yang diharapkan belum terpikir atau berhasil mempersuasi lawan bicara yang mendengarkannya.
Dalam hal ini, kamu seakan sedang berbagi opini namun terdengar seakan bertanya kepada lawan bicara. Biasanya, konteks yang sedang dibicarakan adalah topik yang cukup serius dan jarang digunakan dalam pertanyaan santai. Contoh:
- “Have you thought about going to a different city?”
- “Have you thought about moving in with your friend?”
- “Have you thought about looking for a new job?”
4. “Maybe you should try…”
Berikutnya adalah persuasi dengan memberikan saran secara lembut, jauh dari kesan memaksa. “Maybe you should try…” sama artinya dengan “Mungkin kamu bisa mencoba…” dalam bahasa Indonesia. Kata “maybe” di bagian depan berarti bahwa hal ini bisa dilakukan atau tidak, namun kamu memberikan persuasi ke arah sana.
Cara ini lembut, namun lebih mendorong orang lain untuk mencoba melakukan sesuatu sesekali saja, bukan untuk jangka panjang. Kalimat ini bermakna positif untuk menyarankan suatu hal. Simak contohnya dalam kalimat berikut ini:
- “Maybe you should try”
- “Maybe you should try playing sports.”
- “Maybe you should try spicy foods.”
- “Maybe you should try”
- “Maybe you should try studying a new skill!”
5. “If I were you, I would…”
Ekspresi selanjutnya sangat mirip dengan bentuk negatifnya. Hanya saja, kali ini yang disarankan adalah hal yang positif sebagai alternatif dari apa yang disampaikan sebelumnya.
Kalimat “If I were you, I would…” berarti “Jika aku menjadi kamu, aku akan…” sehingga lawan bicara dibantu untuk menganalogikan posisinya berada di sisi orang lain dan memikirkan opsi apa yang sebaiknya diambil.
Lewat kalimat ini, kamu memberikan rekomendasi kepada orang yang tengah bingung dalam mengambil keputusan. Simak contohnya dalam kalimat:
- “If I were you, I would study every day.”
- “If I were you, I would try to get enough sleep.”
- “If I were you, I would cook dinner every day.”
- “If I were you, I would look for a new car.”
6. “Have you tried…?”
Selanjutnya, ada kalimat yang juga memberikan persuasi lewat bentuk pertanyaan kepada lawan bicara. “Have you tried…?” juga berarti “Sudahkah kamu mencoba…?” sehingga bisa membuat orang lain mempertimbangkan apa yang kamu usulkan.
Bentuk soft advice ini bisa digunakan dalam kalimat seperti:
- “Have you tried wearing glasses?”
- “Have you tried the newest perfume from your favorite brand?”
- “Have you tried talking to your boss about the problem?”
Dari beberapa contoh kalimat di atas, terlihat bahwa kamu memberikan dorongan secara halus kepada lawan bicara.
7. “My advice is to…”
Kalimat selanjutnya begitu jelas dan tepat sasaran, yaitu memberikan saran atau nasehat kepada lawan bicara. “My advice is to…” artinya adalah “Saranku adalah…” dalam bahasa Indonesia.
Lewat kalimat ini pula kamu memberikan rekomendasi kepada lawan bicara. Simak contohnya dalam kalimat berikut ini:
- “My advice is to stop eating sweets.”
- “My advice is to take a trip.”
- “My advice is to get a dog.”
- “My advice is to get some sleep.”
8. “You ought to…”
Kalimat terakhir yang bisa menjadi ekspresi saat mempersuasi orang lain adalah “You ought to…” yang juga berarti “Kamu sebaiknya…” Kata “ought” serupa dengan “should” namun dalam konteks lebih formal, sopan, dan tidak sering digunakan dalam konteks percakapan santai.
Bentuk singkat dari “ought to” adalah “oughta”. Contohnya dalam kalimat:
- “You ought to give a chance to the new employee.”
- “You ought to get a new car.”
- “You ought to go on a diet.”
Masih ada banyak lagi ekspresi atau kalimat lain yang bisa digunakan ketika ingin mempersuasi orang lain untuk melakukan sesuatu. Ucapkan kepada orang lain atau lawan bicara ketika kamu memiliki rekomendasi atau nasehat untuk mereka.
Selamat mencoba!