Grammar: Apa itu Compound Sentence?
Kalimat Majemuk (Compound Sentence)
Dalam bahasa Inggris, jenis kalimat terbagi menjadi tiga yaitu simple sentence, compound sentence, dan complex sentence. Dalam bahasa Indonesia sendiri kita mengenal jenis jenis kalimat tersebut sebagai kalimat tunggal kalimat majemuk, dan yang terakhir adalah kalimat majemuk bertingkat.
Compund sentence atau kalimat majemuk itu sendiri merupakan sebuah tipe kalimat yang terdiri dari dua atau lebih independent clause. Beberapa klausa ini dapat dihubungkan oleh coordinate conjunction, conjunction adverb, atau semicolon (titik koma).
Masing masing dari independent clause sebenarnya bisa membentuk kalimat sendiri namun jika dua atau lebih banyak klausa tunggal digabungkan maka akan membentuk compound sentence.
Coordinate Conjunction
Seperti dalam tulisan di atas, coordinate conjunction digunakan untuk menyambungkan beberapa klausa agar bisa menjadi kalimat. Ada beberapa coordinate conjunction yang dapat digunakan untuk membangun compound sentence, yaitu:
F | A | N | B | O | Y | S |
- F stands for For
- A stands for And
- N stands for Nor
- B stands for But
- O stands for Or
- Y stands for Yet
- S stands for So
*Tanda baca koma digunakan setelah klausa tunggal awal dan sebelum masuk ke klausa selanjutnya. Atau, tanda baca koma
Compound Sentence dengan Cordinate Conjunction, contohnya:
1. He didn’t sleep last night, for he watched a horror movie. (Dia tidak tidur tadi malam karena dia menonton film horror.)
2. Nina wakes up late, and she goes to school by bus. (Nina telat bangun tidur dan dia pergi ke sekolah menggunakan bus.)
3. Our family don’t have a big house, nor have a fancy car. (Keluarga kami tidak memiliki rumah yang besar maupun mobil yang mewah.)
4. I would have gotten an A on my Mandarin Class, but my final examination score wasn’t good enough. (Saya akan mendapatkan nilai A di Kelas Mandarin, namun nilai ujian akhir saya tidak cukup baik.)
5. I think I will buy a rose for her, or perhaps I will choose orchid. (Sepertinya saya mau beli bunga mawar untuknya, atau mungkin saya akan memilih anggrek.)
6. My father didn’t want to purchase a new car, yet he bought anyway. (Ayahku tidak mau membeli mobil baru, namun dia tetap membelinya.)
7. Everyone in my family was busy, so I went to cinema alone. (Semua orang di keluarga saya sibuk, jadi saya pergi ke bioskop sendirian.)
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, masing masing klausa tunggal dapat membentuk kalimat sendiri sehingga sometimes coordinate conjunction tidak mampu menunjukkan hubungan yang cukup spesifik, khususnya bagi conjunction “and”.
Conjunction “and” hanya menambahkan sebuah klausa tunggal ke klausa lainnya, tanpa menunjukkan bagaimana dua bagian kalimat berhubungan secara logis. Sebenarnya, terlalu banyak compound sentence yang menggunakan “and” bisa melemahkan tulisan.
Compound Sentence dengan Conjunctive Adverb
Conjunctive adverb atau adverbial conjunction adalah kata yang dapat difungsika sebagai adverb maupun conjunction. Dalam kalimat ini, tanda koma dan semicolon atau titik koma biasa digunakan bersamaan dengan conjunction ini. Macam macam conjunctive adverb misalnya:
Furthermore | However | Otherwise | Therefore | Finally |
Compound sentence dengan conjunctive adverb, contohnnya:
1. Both clove and coffee are widely cultivated in Indonesia; furthermore, they are exported to other countries. (Baik cengkeh maupun kopi banyak ditanam di Indonesia; selanjutnya, mereka diekspor ke negara lain.)
2. Indonesia is rich with natural resources from Sabang until Merauke; however, they are not utilized wisely. (Indonesia kaya dengan sumber daya alam dari Sabang sampai Merauke; Namun, mereka tidak dimanfaatkan dengan bijak.)
3. You should attend today’s class; otherwise, you can’t join the examination. (Kamu harus menghadiri kelas hari ini; Jika tidak, kamu tidak bisa mengikuti ujian.)
4. Alfio studied hard for this examination; therefore, his grade is the highest between the other students. (Alfio belajar keras untuk ujian kali ini; Oleh karena itu, nilainya adalah yang tertinggi diantara siswa lainnya.)
5. Nina traveled to many countries; finally, she traveled to Milan a year ago. (Nina telah melakukan perjalanan ke banyak Negara; akhirnya, dia pergi ke Milan setahun yang lalu.
Semicolon (Titik koma)
Titik koma digunakan untuk menghubungkan dua klausa tunggal yang sangat berhubungan menjadi satu kalimat.
Contoh:
1. This book is mine; it’s not yours. (Buku ini punya saya; buku ini bukan punya kamu.)
2. Alfio looked afraid; he is worried he can’t do the exam well. (Alfio tampak takut; dia khawatir dia tidak bisa mengerjakan ujian dengan baik.)
3. My mother bought a red rose; she paid 5 dollars for the flower. (Ibu saya membeli mawar merah; Dia membayar 5 dolar untuk bunga itu.)
4. The cat is very cute; it’s mine. (Kucing itu sangat imut; kucing ini milikku.)
5. My computer is broken; it’s full of malicious viruses. (Komputer saya rusak; komputer ini penuh dengan virus berbahaya.)
Berikut adalah kuotes terkenal dari Presiden Amerika Serikat ke-40, yang bisa dijadikan sebuah contoh kalimat yang menggunakan struktur compound sentence.
“Government does not solve problems; it subsidizes them.” – Ronald Reagan.
Compound sentence memiliki keunggulan untuk menambahkan detail lebih dalam dalam tulisan. Namun, jangan sampai membuat compound sentence yang panjang dan bertele-tele, ya.