Contoh Beberapa Percakapan antara Orang Tua dan Anak di Zoom
Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris kita adalah dengan membiasakan berbicara bahasa Inggris di rumah. Di bawah ini adalah beberapa contoh percakapan antara orang tua dan anak dalam bahasa Inggris yang bisa kita praktikkan langsung dengan orang tua kita di rumah. Jika orang tua kita tidak bisa berbahasa Inggris, kita bisa meminta bantuan teman atau saudara kita yang bisa bahasa Inggris untuk berlatih percakapannya bersama. Mari langsung saja kita lihat percakapannya:
Percakapan 1
Kid: Mom, did you see my phone? (Bu, apakah ibu melihat telepon genggamku?)
Mom: I didn’t. Don’t you always have it with you all the time? (Tidak. Bukannya selalu kamu bawa teleponnya?)
Kid: Yeah, but I left it in my room on the desk when I fed the cat. It wasn’t there when I came back. (Ya, tetapi aku meninggalkannya di kamarku di atas meja ketika aku memberi makan si kucing. Teleponnya tidak ada di sana ketika aku kembali)
Mom: Maybe it fell. Have you checked it under the desk? (Mungkin jatuh. Kamu sudah memeriksa bawah meja?)
Kid: I wouldn’t have asked you if I hadn’t checked it. (Aku tidak akan bertanya pada ibu jika aku belum memeriksanya)
Mom: Maybe you just forgot. (Mungkin kamu lupa saja)
Kid: No, I didn’t. I’ve looked for it everywhere, but it was nowhere to find. Please help me, mom. (Tidak. Aku sudah mencarinya di manapun, tetapi tidak ketemu. Tolong bantu aku, bu)
Mom: All right. Eh what is that thing on the fridge? Isn’t that your phone? (Oke. Eh apa itu yang di atas kulkas? Bukannya itu teleponmu?)
Kid: Hmm let me check. Ah you’re right. It’s my phone. It’s weird. I swear I left it on the desk in my room. (Hmm biar aku periksa. Ah ibu benar. Ini teleponku. Aneh. Sumpah aku meninggalkannya di atas meja di kamarku)
Mom: Told you! You just forgot. (Apa ibu bilang! Kamu lupa)
Percakapan 2
Dad: Son, what do you want for dinner tonight? (Nak, makan malam nanti kamu mau makan apa?)
Kid: I’m fine with anything, dad. (Apa saja, yah)
Dad: What about fried noodles with the special sauce? (Bagaimana kalau mie goreng saos spesial?)
Kid: That sounds good. Anything you make is always delicious. (Itu kedengarannya bagus. Apapun yang ayah masak selalu enak)
Dad: All right, then. Fried noodle is it. (Baiklah kalau begitu. Mie goreng saja)
Kid: Dad, I’m going to the mini market. Do you want anything? (Ayah, aku akan pergi ke mini market. Apa ada yang ingin ayah beli?)
Dad: Buy some milk, please. We run out of milk. (Tolong beli susu. Kita kehabisan susu)
Kid: Okay, is there anything else? (Oke. Ada lagi?)
Dad: Do they sell sausages and meatballs? (Apakah di sana ada sosis dan bakso?)
Kid: I’m not sure, but if they don’t, I can buy them at the meat shop near the mini market. (Aku tidak yakin, tetapi jika tidak ada, aku bisa membelinya di toko daging dekat mini market)
Dad: Nice! Buy some, then. Here’s the money. Is it enough? (Bagus! Beli saja kalau begitu. Ini uangnya. Apakah itu cukup?)
Kid: Yep. I’m going now. (Ya. Aku pergi sekarang)
Percakapan 3
Mom: Honey, what will you do after you graduate high school? (Sayang, apa yang akan kamu lakukan setelah lulus dari SMA)
Kid: I’m not sure, mom. Part of me wants to continue my study, but another part of me wants to take a break or find a job. Do you have any advice for me? (Aku tidak yakin, bu. Sebagian diriku ingin melanjutkan studi, tetapi sebagiannya lagi ingin istirahat atau mencari kerja. Apa ibu punya saran untukku?)
Mom: I think you should continue your study, but I will support you no matter what your decision is. (Ibu rasa kamu harus melanjutkan studimu, tetapi ibu akan selalu mendukung apapun keputusanmu)
Dad: I agree with your mom. I personally want you to go to a law school. Didn’t you say you want to be a lawyer? (Ayah setuju dengan ibumu. Secara pribadi, ayah ingin kamu masuk ke sekolah hukum. Bukannya kamu bilang kamu ingin menjadi pengacara?)
Kid: Yep, but I don’t know. I’m not that sure anymore. Law school seems so difficult. I’m afraid that I won’t survive. (Ya, tetapi aku tidak tahu. Aku tidak yakin lagi. Sekolah hukum kelihatannya sulit. Aku khawatir aku tidak akan bertahan)
Dad: Why? You’re smart and diligent. I believe you can do it. (Mengapa? Kamu pintar dan rajin. Ayah yakin kamu bisa melakukannya)
Mom: Yes, sweetie. You will never know if you don’t try. (Ya, sayang. Kamu tidak akan pernah tahu jika kamu tidak mencoba)
Kid: I know, but what if I fail? I will only disappoint you. (Aku tahu, tapi bagaimana jika aku gagal? Aku hanya akan mengecewakan kalian)
Mom: No, you won’t. We will still get your back even if you fail. (Tidak akan. Kami akan tetap mendukungmu bahkan jika kamu gagal)
Kid: Ah I’m so glad to hear that. Thank you mom, dad, but I need more time to think about it. (Ah aku sangat senang mendengarnya. Terima kasih bu, yah, tetapi aku butuh waktu lebih banyak untuk memikirkannya)
Dad: Sure, sweetheart. Take your time. (Tentu saja, sayang. Pergunakanlah waktumu)