Contoh Dialog dengan Kata “Excuse Me”

Pasti kita sudah tidak asing lagi dengan frasa “excuse me”. Kita tahu bahwa frasa ini berarti “permisi” dalam Bahasa Indonesia. Akan tetapi, fungsi “excuse me” tidak hanya sekadar sebagai “permisi” saja.
Excuse me memiliki berbagai fungsi di antaranya adalah untuk meminta perhatian seseorang, untuk memotong pembicaraan seseorang, untuk menyatakan ketidaksetujuan, untuk meminta lawan bicara mengulangi perkataannya, untuk meminta maaf ketika kita tidak sengaja manabrak seseorang, dan sebagai pemulai perkataan.
Kita akan mempelajari fungsi-fungsi excuse me tersebut melalui beberapa contoh dialog. Berikut adalah dialognya:
Dialog 1 (Meminta Perhatian Seseorang)
A: Excuse me, sir. (Permisi, Pak)
B: Yeah? (Ya?)
A: Can you tell me where Building A is? (Bisa beritahu saya di mana Gedung A?)
B: It’s over there near the lake. (Itu ada di sebelah sana dekat danau)
A: Oh, okay. Thank you. (Oh, oke. Terima kasih)
Dialog 2 (Memotong Pembicaraan Seseorang)
A: If we want to improve our sales, we should create a branch. (Jika kita ingin menaikkan penjualan kita, kita harus membuat cabang)
B: How about the budgets? Do we have enough budgets to open a branch? (Bagaimana dengan anggarannya? Apakah kita punya anggaran cukup untuk membuka cabang?)
A: I think we do. We can always borrow some or find an investor if we don’t. Furthermore, we can also allocate… (Saya rasa kita punya. Kita selalu bisa meminjam atau mencari investor jika tidak punya cukup anggaran. Terlebih lagi, kita juga bisa mengalokasikan…)
C: Excuse me, but would you mind if I say something? (Permisi. Apakah keberatan jika saya mengutarakan sesuatu?)
A: Go ahead. (Silakan)
C: Based on our current situation, I think the best way to increase our sales is to sell our products on the internet. (Berdasarkan situasi kita saat ini, menurut saya cara terbaik untuk menaikkan penjualan kita adalah dengan menjual produk kita di internet)
A: That’s a great idea! (Itu ide yang bagus!)
B: Agree! Selling our products via online marketplace will spend less money. (Setuju! Menjual produk kita melalui lokapasar daring akan menghabiskan uang lebih sedikit)
Dialog 3 (Menyatakan Ketidaksetujuan)
A: Tomorrow is Jane’s birthday. We’re going to surprise her by throwing eggs and flour at her. (Besok adalah hari ulang tahun Jane. Kami akan mengejutkannya dengan melemparkan telur dan terigu padanya)
B: Excuse me, but I don’t think that’s a good plan because Jane hates eggs. (Maaf, tetapi menurutku itu bukan rencana yang bagus karena Jane benci telur)
A: Really? (Benarkah?)
B: Yep. She will throw up once she smells them. (Ya. Dia akan muntah begitu mencium telur)
A: Oh wow. Thanks for the information. I guess we should change our plan. (Oh wow. Terima aksih atas informasinya. Aku rasa kami harus mengganti rencananya)
B: No problem. Yeah, you should. (Sama-sama. Ya, kalian harus mengganti rencananya)
Dialog 4 (Meminta Lawan Bicara Mengulangi Perkataannya)
A: Rangga and I are going to Bali this weekend. Do you want to come along with us? (Rangga dan aku akan pergi ke Bali akhir pekan ini. Apakah kamu ingin ikut bersama kami?)
B: Excuse me? (Maaf?)
A: Rangga and I are going to spend this weekend in Bali. Do you want to come along? (Rangga dan aku akan menghabiskan akhir pekan ini di Bali. Apakah kamu ingin ikut bersama kami?)
B: Why not? (Mengapa tidak?)
A: Great! (Bagus!)
Dialog 5 (Meminta Maaf Ketika Tidak Sengaja Menabrak Seseorang)
A: Ouch! (Aduh!)
B: Oh, excuse me. I did not notice that you are standing there. Are you okay? (Oh, maaf. Saya tidak melihat Anda berdiri di sana. Apakah Anda tidak apa-apa?)
A: Yes, I am okay. Please be more careful next time. (Ya, saya tidak apa-apa. Tolong lebih berhati-hati lain kali)
B: I will. (Saya akan lebih berhati-hati)
Dialog 6 (Pemulai Perkataan)
A: Excuse me, but do you mind if I sit here? (Permisi, apakah Anda keberatan jika saya duduk di sini?)
B: I’m sorry. This is my friend’s seat. She is in the ladies room right now. (Maaf. Ini tempat duduk teman saya. Dia sekarang sedang pergi ke toilet)
A: May I use it until your friend comes? My foot hurts if I stand too long. (Boleh saya menggunakannya sampai teman Anda datang? Kaki saya sakit jika saya berdiri terlalu lama)
B: Oh, you can sit on my seat, then. (Oh, Anda boleh duduk di tempat duduk saya kalau begitu)
A: You are very kind. Thank you so much. (Anda baik sekali. Terima kasih banyak)
B: It is my pleasure to help you. (Saya senang bisa membantu Anda)
Dialog 7
Dalam situasi tidak formal, “excuse me” digunakan ketika seseorang menganggap kita berbuat salah, dan kita tidak setuju terhadapnya. “Excuse me” dalam konteks ini diucapkan dengan nada kekesalan. Contoh dialog:
A: Where have you been all day? You were supposed to wash dishes and clean your room. (Kamu dari mana saja seharian? Kamu seharusnya mencuci piring dan membereskan kamarmu)
B: Well, excuse me! I had to study for the final exam at the library. (Maaf! Aku harus belajar untuk ujian akhir di perpustakaan)
Demikianlah beberapa contoh dialog dengan excuse me. Semoga contoh dialog ini bisa membantu kita untuk memahami fungsi-fungsi frasa ini dengan lebih dalam.