Contoh Penggunaan Excuse Me, Pardon, & Please

Ada beberapa ekspresi yang digunakan sebagai cara santun untuk berbicara pada orang lain saat melakukan sesuatu yang sedikit kasar atau memalukan. Kita akan fokus membahas ekspresi tersebut dalam tiga kata spesifik yaitu:
- Excuse me
- Pardon
- Please
Ketiganya berkaitan dengan “kesalahan” yang telah dilakukan saat berinteraksi dengan orang. Tentu saja, belum tentu kesalahan tersebut adalah hal yang besar, bisa saja hanyalah hal sepele.
“Excuse Me”
Dalam kamus, kata excuse me digunakan untuk:
- Politely getting someone’s attention (menarik perhatian seseorang dengan sopan)
- Showing you are sorry for interrupting someone (meminta maaf setelah menyela seseorang)
- Asking someone to move so that you can get past them (meminta orang bergeser agar bisa lewat)
- Politely telling someone you are leaving (berpamitan dengan sopan)
Masih banyak lagi contoh lain penggunaan excuse me dengan contoh sebagai berikut:
- Excuse me, can you tell me the way to the museum please?
(Permisi, bisakah Anda memberi tahu arah ke museum?)
- Excuse me, could I just squeeze past?
(Permisi, boleh saya lewat?)
- Excuse me a moment. I will be right back.
(Permisi sebentar, saya akan segera kembali.)
- Excuse me, but would you please open the window?
(Permisi, tapi bisakah Anda membuka jendelanya?)
- Can you excuse me a moment?
(Boleh saya permisi sebentar?)
- Excuse me, but could you tell me the way to the bus station?
(Permisi, tapi bisakah Anda memberi tahu arah ke stasiun bus?)
- Excuse me, is this your wallet?
(Permisi, apakah ini dompet Anda?)
- Excuse me, can I go inside?
(Permisi, boleh saya masuk ke dalam?)
- Excuse me, could you let me have a look at your magazine? I am fond of the film star on the cover
(Permisi, boleh saya melihat majalah Anda? Saya sangat suka dengan bintang film di sampulnya)
“Sorry”
Sementara yang kedua yaitu sorry dalam kamus dipahami sebagai:
- Emphasizing how bad, stupid, or embarrassing something is (menekankan betapa buruk, bodoh, atau memalukannya sesuatu)
- Feeling sadness or sympathy because something bad has happened to them (merasa sedih atau simpati karena hal buruk terjadi)
- Disappointed about a situation and wishing you could change it (merasa kecewa dengan sesuatu dan berharap bisa mengubahnya)
Beberapa contoh lain dari penggunaan kata sorry adalah:
- I’m really sorry. I didn’t mean to hurt your feelings – meminta maaf karena melakukan hal yang melukai perasan
(Mohon maaf, saya tidak bermaksud melukai perasaan Anda)
- I’m sorry I’m late, the traffic was terrible
(Maaf saya terlambat, lalu lintasnya sangat buruk)
- I’m sorry, but all the flights to Athens are fully booked – menyampaikan bad news
(Maaf, tapi semua penerbangan ke Yunani sudah dipesan)
- Turn right, sorry left, at the traffic lights – digunakan saat meralat perkataan
(Belok kanan, maaf maksud saya kiri, di lampu merah tersebut)
- I’m sorry, but I find that very hard to believe – mengungkapkan ketidaksetujuan atau memberi tahu seseorang bahwa mereka melakukan kesalahan
(Maaf, tapi rasanya hal ini sulit dipercaya)
- Sorry? What was that again? – meminta orang lain mengulangi hal yang kurang jelas terdengar
(Maaf? Apa yang Anda katakan?)
- I’m sorry to trouble you
(Maaf mengganggu waktu Anda)
- Sorry you had to wait
(Maaf membuat Anda menunggu)
- Sorry, I couldn’t help overhearing, did you mention something about..?
(Maaf saya tak sengaja mendengar, apakah Anda menyebut sesuatu tentang…?)
“Pardon”
Ekspresi yang ketiga adalah pardon yang dalam kamus didefinisikan sebagai:
- A request to speaker to repeat something because one did not hear or understand it (permintaan pada orang yang berbicara untuk mengulang karena tidak terdengar atau tidak dipahami)
- Forgive or excuse a person, error, or offense (memaafkan atau mengizinkan seseorang atau sebuah kesalahan)
Untuk memperjelas ekspresi dari kata pardon, berikut beberapa contohnya:
- I beg your pardon. I’m afraid I didn’t realize this was your car
(Mohon maaf, saya khawatir tidak menyadari bahwa ini adalah mobil Anda)
- I beg your pardon?
(Permintaan mengulang yang dikatakan dengan cara yang formal)
- I beg your pardon. I didn’t quite catch your name
(Mohon maaf, saya tidak mendengar nama Anda)
- Pardon me one second
(Permisi sejenak)
- Pardon me, is there an ATM in this area?
(Permisi, adakah mesin ATM di area ini?)
- I beg your pardon. I didn’t know this was your seat
(Mohon maaf, saya tidak tahu ini kursi Anda)
- I beg your pardon, I didn’t see your dog coming
(Mohon maaf, saya tidak melihat anjing Anda datang menghampiri)
Contoh Dialog
Selanjutnya kita akan melihat contoh penggunaan sorry, excuse me, dan pardon dalam konteks dialog. Penggunaannya bisa bersamaan terutama jika dilakukan dalam konteks formal. Simak contoh dialognya:
A: Hi, can I take a look at the class schedule? It’s from 20th until 22nd of August.
B: I beg your pardon, can you repeat the date?
A: From August 20 until 22.
B: Let me see for a moment. Sorry, the schedule is full.
A: Excuse me, may I take a look at the monthly schedule?
B: Yes please.
A: What about the next week?
B: It’s available. You can choose that class.
A: Thank you very much.
B: Anytime.
Terjemahan:
A: Hai, bolehkah saya melihat jadwal kelasnya mulai tanggal 20 hingga 22 Agustus?
B: Maaf, boleh Anda ulangi tanggalnya?
A: Tanggal 20 hingga 22 Agustus.
B: Coba saya cek. Maaf, jadwalnya sudah penuh.
A: Permisi, bolehkah saya melihat jadwal bulanan?
B: Silakan.
A: Bagaimana dengan minggu depan?
B: Jadwalnya tersedia. Anda bisa memilih kelas itu.
A: Terima kasih banyak.
B: Terima kasih kembali.
Dialog di atas terjadi antara pihak rektorat kampus dengan seorang mahasiswa. Percakapan berlangsung dengan sopan dan terdapat tiga frasa sorry, excuse me, dan pardon di dalamnya. Sekarang kamu sudah bisa mengadaptasinya dalam percakapan kamu sehari-hari.