Contoh Percakapan Di Kantor: Manajer Memberi Perintah Anak Buahnya
Kehidupan bekerja di kantor adalah salah satu hal yang sangat dinamis dalam interaksi sehari-hari.
Saat berada di kantor, bisa jadi kamu adalah manajer yang membawahi beberapa orang sebagai pegawai.
Atau justru kamu adalah pegawai yang menjadi pegawai dan sehari-hari menjalankan tugas dari manajer untuk memastikan pekerjaan kantor berjalan dengan lancar.
Forbes pernah merangkum bahwa dalam dunia kerja, saat seseorang pertama kali menjadi manajer, pada dasarnya dia bingung bagaimana harus memulai memerintah orang-orang yang telah menjadi bawahannya.
Itu sebabnya sering diadakan meeting atau rapat berkala dengan tim internal untuk membuat komunikasi pekerjaan berjalan dengan lancar.
Hal yang tidak kalah penting dalam tiap meeting adalah mengakhirinya dengan hal-hal yang perlu dilakukan atau to-do list dari tiap anggota yang ikut dalam rapat.
Lalu selain pertemuan berkala, perlu juga review berkala jangka panjang tentang performa tim dalam pekerjaan mereka.
Apapun itu, tidak ada hari tanpa percakapan antara kamu dan rekan kerja. Nah, artikel kali ini akan fokus membahas tentang interaksi saat manajer memerintah pegawai, bagaimana percakapannya?
Tentu bukan sekadar memerintah, ada etika yang harus diikuti saat meminta tolong atau memerintahkan sesuatu pekerjaan kepada pegawai atau bawahan.
Perintah itu tentu harus spesifik agar tidak sampai salah dipahami dan justru membuat pekerjaan kian berantakan. Kami telah merangkum beberapa contoh percakapan saat manajer memerintah pegawai. Penasaran? Langsung saja kita simak:
Contoh 1
A: “Hello, could you come to my room? There is something I want to discuss with you.”
B: “Okay, I will go there.”
A: “Yes, I will be waiting for you. Bye.”
B: “Coming right away.”
(At the room)
B: “Excuse me, may I come in?”
A: “Sure. Have a sit please.”
B: “Ok thank you.”
A: “I need to discuss about our company income. Could you tell me about that?”
B: “Yes, Sir. Our income from January to March had a significant progress. But we have to anticipate the improvement of our product. Our rival companies are starting to improve their product’s quality.”
A: “Yes I think the best way to improve our income is to make an interesting advertisement.”
B: “Yes, that’s one of the most effective ways to engage the customer. But we need capable person to handle that issue.”
A: “We will hire that person. But we need more people to work as an advertisement team. Could you recruit at least three more people who can handle advertisement?”
B: “Sure. I will make a selection to recruit the person. I will inform you within three days.”
A: “Okay, I trust you in this issue. Please recruit the best person.”
B: “Sure, I will do this for this company. May I leave now?”
A: “Yes, thank you for the nice discussion. See you.”
B: “Anytime. See you.”
Percakapan di atas terjadi antara seorang manajer dengan pegawainya yang sedang mendiskusikan tentang pemasukan perusahaan, dan strategi untuk menyiasati persaingan usaha.
Ide dilanjutkan dengan rencana untuk membentuk tim periklanan. Lalu manajer meminta pegawainya untuk merekrut 3 orang sebagai tim promosi dan periklanan.
Semua dialog disampaikan dengan spesifik dan ditanggapi dengan baik untuk memastikan tidak ada kesalahpahaman atau miskomunikasi.
Contoh 2
A: “Are you new here?”
B: “Yes, I just started yesterday.”
A: “Welcome aboard. I’m Beck. I will be your manager for this job. Nice to meet you.”
B: “I’m Randy. Nice to meet you.”
A: “Have you meet the other team members?”
B: “Yes, I have met the planning team. But I haven’t started yet. I’m still on my probation, so I just joined the regular meeting this morning.”
A: “I see. That will be great. Our marketing team will work with many divisions in this company. We’ll work the best for the projects.”
B: “That’s great. May I ask you something?”
A: “Sure do.”
B: “Does this company have an annual target that is discussed together with all the groups? Because I need to understand the short and long term goal.”
A: “Good question. But the annual target will be discussed in internal team. But if it requires collaboration with other division, it might be held in a large meeting.”
B: “I see.”
A: “Enjoy your day in this office. Learn as many things as possible. Adapt quickly and get ready to the pressure.”
B: “Wow. Will be working hard to that.”
A: “You can do that.”
B: “Thank you.”
Sementara percakapan kedua terjadi antara seorang manajer divisi pemasaran yang berkenalan dengan pegawai baru. Mengingat pegawai baru masih dalam masa percobaan, maka belum ada perintah pekerjaan spesifik yang diberikan kepadanya.
Dialog banyak berkisar dengan tips untuk beradaptasi dengan cepat terhadap iklim kerja yang ada di perusahaan demi performa yang lebih baik. Dialog semacam ini juga biasanya ditemukan antara seorang senior dan junior di sebuah perusahaan.
Contoh 3
A: “This is a very good material of our news coverage about the Presidential election of Mahathir Mohamed and Najib Razak.”
B: “Yes, the election went very great and so many valuable news need to be explored.”
A: “Within short time, I want you to make an info graphical news about the strategy of Mahathir Mohamed after coming back to the Presidential seat.”
B: “Sure. How many duration that I have?”
A: “2 minutes will be great. But please make sure that it won’t be boring.”
B: “Yes, I will add information and pictures to make it clear and easier to understand by the audiences.”
A: “Yes. And please add the controversial news between Mahathir and Najib.”
B: “I will gather their history and resume it.”
A: “Great. Please let me know if you have something in mind.”
B: “ Will do. May I ask the other team member to join me in finishing this?”
A: “Please do. We will focus on this large issue for this week.”
B: “We will do our best.”
Percakapan contoh ketiga sangat spesifik dan dilakukan dalam tempo cepat. Berlatar sebuah stasiun televisi, desk internasional sedang mengangkat berita-berita penting tentang Pemilu Presiden Malaysia.
Manajer memberi tugas untuk membuat berita menarik lengkap dengan grafis seputar strategi Mahathir Mohamed dalam posisi barunya, lengkap dengan isu kontroversial.
Bisa dilihat dari dialog di atas, seluruh perintah yang diberikan manajer kepada bawahannya sangat spesifik dan juga ditimpali pertanyaan yang merupakan guideline agar tidak salah mengerjakan.