sederet kamus
Search Articles
Translate: Tutorial:

Contoh Percakapan Memohon Maaf (Making & Accepting Apology)

Segala hal belum tentu berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Tentu kadang kala ada saja situasi saat ada hal tak terduga dan mengharuskan kamu untuk meminta maaf.

Nah pertanyaannya, bagaimana cara meminta maaf yang pantas dan sesuai dengan lawan bicara? Terutama jika kita harus berbicara dalam bahasa Inggris, yang bukan bahasa komunikasi utama.

Intensi untuk meminta maaf saja sebenarnya layak diapresiasi ya, karena belum tentu semua orang punya kesadaran yang sama. Saat kamu merasa berbuat salah yang bahkan menyusahkan orang lain, kesampingkan rasa gengsi dan segera ucapkan. Tentu lawan bicara akan jauh lebih menghargai orang yang mau memohon maaf.

Dalam artikel kali ini, kita telah mempersiapkan beberapa contoh percakapan memohon maaf dalam beberapa situasi yang berbeda. Perhatikan cara bicara dan bagaimana respon lawan bicara ya.

Tenang saja, seperti biasa setiap percakapan akan dilengkapi dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia.

Contoh 1 – Di Tempat Kerja

Percakapan yang pertama adalah antara atasan dan bawahan di sebuah kantor. Mereka sudah bekerja dalam satu divisi untuk waktu yang lama.

Di kantor, evaluasi tentang pekerjaan adalah hal yang sangat wajar dan diperlukan untuk perbaikan ke depannya. Mari simak contoh berikut ini:

A: “Terry, can I see you in my office?”

B: “I will be right over.”

A: “Have a seat. I am concerned about your performance lately. Is there something bothering you?”

B: “I have been pretty occupied at home. I apologize for letting it affect work. I will definitely pay more attention.”

A: “I understand. But I still have to take some heat on your work. You have been late numerous times, your projects are not as detailed as it used to be, and you missed a deadline last week.”

B:I am really sorry, and I won’t let it happen again. I understand that I have been underperforming, and I will step it up.”

A:I hope so. I will explain it to the director. But I don’t know how much more he will tolerate. That’s all I had, so you’d better go back to work.”

B: “Ok. I really will change things around. Thanks for understanding.”

Terjemahan:

A: “Terry, bisa kita bertemu di ruangan saya?”

B: “Saya segera ke sana.”

A: “Silakan duduk. Saya prihatin dengan kinerja kamu belakangan. Adakah hal yang mengganggumu?”

B: “Saya sangat sibuk di rumah. Saya minta maaf karena hal ini berpengaruh pada kinerja di kantor. Saya akan memberi lebih banyak perhatian.”

A: “Saya mengerti, tapi saya tetap harus mengevaluasi kinerja kamu. Kamu sering sekali terlambat, pekerjaan tidak lagi detil seperti dulu, bahkan kamu terlambat dari tenggat pekan lalu.”

B: “Saya benar-benar minta maaf, hal ini tidak akan terjadi lagi. Saya sadar betul kinerja saya menurun, akan saya tingkatkan kembali.”

A: “Saya harap demikian. Saya akan menjelaskannya pada direktur. Tapi saya tidak tahu apakah dia masih menoleransi. Cukup itu saja, silakan kembali bekerja.”

B: “Ok. Saya akan berubah. Terima kasih atas pengertiannya.”

Contoh 2 – Tersinggung / Sakit Hati

Contoh kedua adalah situasi yang juga cukup familiar bagi para perempuan yang kerap merasa tersinggung atau sakit hati dengan ucapan orang lain.

Lawan bicaranya memaafkan dan sangat memaklumi saat menerima permohonan maaf. Simak contohnya berikut ini.

A: “Katrina, I’m sorry. I shouldn’t have said that. I know you were badly hurt by my thoughtlessness.”

B:Forget about it. I wasn’t annoyed at all. I know these sorts of things can happen from time to time.”

A: “That’s so kind of you.”

Terjemahan:

A: “Katrina, aku minta maaf. Aku tidak seharusnya bicara seperti itu. Aku tahu kamu sakit hati dengan kecerobohanku.”

B: “Lupakan saja. Aku tak terganggu sama sekali. Hal seperti ini bisa terjadi kapan saja.”

A: “Alangkah baiknya.”

Contoh 3 – Memecahkan Kaca

Dialog berikutnya adalah antara anak yang tak sengaja memecahkan jendela rumah tetangganya saat bermain cricket. Mereka beberapa kali meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.

Sang tetangga memaafkan namun memberikan syarat yang harus mereka penuhi. Berikut contoh percakapannya:

A: “You have broken my window. Can’t you see?”

B:We’re so sorry, Uncle. We were playing cricket. We never thought that the ball would hit the window.”

A: “Haven’t I told you not to play in the street? Why don’t you go to the park?”

B: “We know we shouldn’t have played here. We’re really sorry. We won’t repeat this mistake.”

A:That’s okay, but I don’t want you to play in the street again.”

Terjemahan:

A: “Kalian memecahkan jendela saya. Tidakkah kalian melihatnya?”

B: “Kami minta maaf, Om. Kami sedang bermain cricket. Kami tak menyangka bolanya akan mengenai jendela rumah Om.”

A: “Bukankah saya sudah bilang jangan bermain di jalan? Kenapa tidak bermain di taman saja?”

B: “Kami tahu tak seharusnya kami bermain di sini. Kami benar-benar mohon maaf. Kesalahan ini tak akan kami ulangi.”

A: “Tidak apa-apa, tapi saya tak mau melihat kalian bermain di jalan lagi.”

Contoh 4 – Memecahkan Gelas

Contoh percakapan keempat adalah saat Jesse memecahkan gelas di rumah, dan ia meminta maaf pada ibunya.

A: “What was that terrible noise? Did you drop anything?”

B:I’m sorry, Mom. I dropped a glass on the floor and it broke.”

A: “Were you hurt?”

B:No, but I’m really sorry.”

A: “I’m glad that you aren’t hurt, but why did you drop it? Haven’t I told you not to handle glassware?”

B: “I couldn’t help it. The glass was too slippery.”

A:It’s okay, but you’ve got to be careful next time!”

Terjemahan:

A: “Suara apa itu? Apakah kamu menjatuhkan sesuatu?”

B: “Maaf, Bu. Aku menjatuhkan gelas ke lantai dan pecah.”

A: “Apakah kamu terluka?”

B: “Tidak, tapi aku benar-benar minta maaf.”

A: “Ibu senang kamu tidak terluka. Tapi mengapa bisa jatuh? Bukankah Ibu bilang jangan menyentuh barang pecah belah?”

B: “Aku tak sempat menahan, gelasnya sangat licin.”

A: “Tidak apa-apa, tapi lebih hati-hati ya lain kali!”

Empat contoh percakapan di atas mengandung benang merah yang sama yaitu permohonan maaf atas situasi yang terjadi di luar kendali. Semoga bisa menjadi referensi ya!