Contoh Percakapan Wawancara Kerja sebagai Koki (Chef) dalam Bahasa Inggris

Pekerjaan di industri boga atau kuliner merupakan salah satu profesi yang cukup menguntungkan selain untuk kehidupan sehari-hari. Dimulai dari pekerjaan penyedia makanan dengan sistem pesanan hingga menjadi juru masak atau koki, tangan seorang ahli amat mempengaruhi cita rasa masakan yang dibuat. Tertarik bekerja sebagai koki? Simak contoh percakapan wawancara kerja dalam bahasa Inggris sebagai koki atau chef di bawah ini.
Dialogue I
A: Hi, please take a seat. (Hai, silakan duduk)
B: Thank you, I am glad to be here. (Terima kasih, senang bisa ada di sini)
A: Let me know about yourself. (Beri tahu saya tentang diri Anda)
B: Well, I was raised by a chef of a big Chinese restaurant in town and am very familiar with cooking and Asian Cuisines. I used to accept catering orders from people and fortunately they always got satisfied with what I came with. (Saya dibesarkan oleh seorang koki restoran masakan Cina yang besar di kota dan sangat akrab dengan masak-memasak serta makanan Asia. Dulu saya biasa menerima pesanan katering dari orang-orang dan untungnya mereka selalu puas dengan yang saya hidangkan)
A: Did you go to culinary school? (Apakah Anda bersekolah di bidang boga?)
B: I didn’t. But I always worked part-time as a cook helper at various restaurants every school break. (Tidak. Namun, saya selalu bekerja paruh waktu sebagai pembantu koki di banyak restoran setiap liburan sekolah)
A: That’s interesting. (Menarik)
Dialogue II
A: Good morning, welcome here. (Selamat pagi, selamat datang di sini)
B: Good morning, thank you for having me. (Selamat pagi, terima kasih sudah mengundang saya)
A: So first, tell me about yourself. (Pertama, ceritakan tentang diri Anda)
B: I am a Nutritional Science graduate and I do care about diet. I never studied culinary, but cooking has always been my hobby. I lived in the dorm for 3 years and have helped my friends with their needs in having proper weight and improve their metabolism through my recipes. (Saya lulusan Ilmu Gizi dan amat peduli tentang pola makan. Saya tidak pernah mempelajari boga, namun saya punya hobi memasak. Saya tinggal di asrama selama tiga tahun dan telah membantu teman-teman dengan kebutuhan mereka untuk mendapat berat badan yang tepat dan meningkatkan metabolisme mereka lewat resep dari saya)
A: You worked for a fast food restaurant before this, didn’t you? Why did you leave the job? (Anda pernah bekerja di restoran cepat saji sebelumnya, kan? Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan tersebut?)
B: Well, I just don’t think I got along well with their products. I do really care about what people eat and serving fast food doesn’t meet with my idealism. Therefore I decide to apply for a position in this hospital so I may implement what I’ve learned. (Saya hanya merasa tidak bisa cocok dengan produk mereka. Saya sangat memperhatikan apa yang dimakan oleh seseorang dan menyajikan makanan cepat saji tidak sesuai idealisme saya. Karenanya saya memutuskan melamar di rumah sakit ini agar dapat mengimplementasikan apa yang telah saya pelajari)
A: Did you ever have any inconvenient experience in terms of teamworking? (Adakah pengalaman tidak menyenangkan Anda terkait bekerja dalam tim?)
B: I did have it once in my previous occupation. But it was only about a crew’s ignorance about some food that should have never got heated after cooked. It was not a big deal, anyway. (Ada satu kali di pekerjaan sebelumnya. Namun hanya sekedar ketidaktahuan seorang kru tentang makanan yang tidak seharusnya dipanasi setelah matang. Bukan suatu masalah besar)
A: Okay, that’s enough for today. I’ll let you hear from me soon. (Baik, cukup untuk hari ini. Akan saya kabari segera)
Dialogue III
A: Hello, please come in. (Halo, silakan masuk)
B: Thank you. (Terima kasih)
A: So tell me about yourself. (Ceritakan tentang diri Anda)
B: I went to culinary school and have worked with my parents in catering after I graduated. (Saya mengambil sekolah boga dan bekerja dengan orangtua saya di bidang katering setelah lulus)
A: So both of your parents are cooks? (Apakah kedua orangtua Anda koki?)
B: My father used to be a head chef at a hotel before getting into an accident that caused some severe problem with his left leg. My mother is more into baking, and I just enjoy being in the kitchen. (Ayah saya dulunya kepala koki di sebuah hotel sebelum akhirnya kecelakaan yang menyebabkan masalah berat dengan kaki kirinya. Ibu saya lebih menyukai membuat kue, dan saya menikmati kegiatan dapur)
A: Do you think you can work well in team? (Apakah kau merasa bisa bekerja dengan baik dalam tim?)
B: I must say it is a weakness of mine, that I am not yet used to work with so many people due to my timidity. But my two-months internship during high school was very rewarding and I am really encouraged to work with ‘strangers’ to boost my confidence. (Harus saya katakan itu kelemahan saya, saya belum terbiasa bekerja dengan banyak orang sebab ketakutan saya. Namun masa magang saya selama dua bulan di SMA amat bermanfaat dan saya jadi sangat terdorong untuk bekerja dengan ‘orang asing’ untuk menaikkan rasa percaya diri saya)
A: Fine. I’ll let you know about the result next week. (Baiklah. Akan saya kabari hasilnya minggu depan)