Dialog tentang Setuju / Tidak Setuju (Agree / Disagree)
Ungkapan agreement and disagreement (kesetujuan dan ketidaksetujuan) dalam bahasa Inggris dapat dipakai baik itu dalam kehidupan sehari-hari atau dalam debat. Kali ini kita akan melihat contoh penggunaan ungkapan agreement and disagreement tersebut melalu beberapa contoh dialog atau percakapan dalam bahasa Inggris tentang setuju dan tidak setuju di bawah ini.
Contoh dialog ini akan memuat beberapa topik yang berbeda, sehingga kita bisa mempelajari ungkapan agreement and disagreement dalam berbagai konteks. Diharapkan setelah membaca contoh dialog berikut ini, kita bisa menyampaikan kesetujuan dan ketidaksetujuan dalam bahasa Inggris dengan lancar. Tanpa menunggu lama lagi, berikut adalah contoh dialognya:
Percakapan Tidak Setuju Terhadap Hukuman Mati
A: Hi, what are you reading? (Hai, apa yang sedang kamu baca?)
B: I am reading this book about death penalty. It’s said that death penalty started in eighteenth century. (Aku sedang membaca buku tentang hukuman mati. Dikatakan bahwa hukuman mati mulai ada pada abad delapan belas)
A: That’s interesting. How about now? Is the death penalty still used? (Itu menarik. Bagaimana dengan sekarang? Apakah hukuman mati masih digunakan?)
B: Yes, in some countries. (Masih di beberapa negara)
A: That’s horrible. I don’t agree with the death penalty. (Itu buruk sekali. Aku tidak setuju dengan hukuman mati)
B: Why? (Mengapa?)
A: It’s because the death penalty violates the right to life. We’re not God, so it’s not our job to determine if someone must die. (Itu karena hukuman mati melanggar hak untuk hidup. Kita bukan Tuhan, jadi bukan tugas kita untuk menentukan apakah seseorang harus mati)
B: That’s interesting point. I have to agree with you. (Itu poin yang menarik. Aku setuju denganmu)
A: Thank you. (Terima kasih)
Percakapan Tidak Setuju Terhadap Eutanasia
A: I just read this news about a man with cancer who begged his doctor to euthanize him, but the doctor refused his request. (Aku baru saja membaca berita tentang seorang pria penderita kanker yang meminta dokternya untuk melakukan eutanasia terhadapnya, tetapi dokter menolak permintaannya)
B: So? (Jadi?)
A: Isn’t the doctor cruel? I mean, the man just wanted to end his suffering, but he refused to help him. (Dokternya jahat, ya? Maksudku, pria itu hanya ingin mengakhiri penderitaannya, tetapi dia menolak menolongnya)
B: In my opinion, the doctor isn’t cruel. (Menurutku dokternya tidak jahat)
A: Why? (Mengapa?)
B: It’s because I don’t support euthanasia. (Itu karena aku tidak mendukung eutanasia)
A: And why is it? (Mengapa?)
B: Euthanasia is an assisted suicide. I know that the patient requested it to end his pain and suffering, but death isn’t the right solution to that. He has to survive and continue his life, and let death come naturally. (Eutanasia adalah bunuh diri yang dibantu. Aku tahu bahwa pasien memintanya untuk mengakhiri rasa sakit dan penderitaannya, tetapi kematian bukanlah solusi yang tepat. Dia harus bertahan dan melanjutnya hidupnya, dan biarkan kematian datang secara alami)
A: But what if he really couldn’t stand his pain? (Tetapi bagaimana jika dia benar-benar tidak bisa menahan rasa sakitnya?)
B: Yes, he could. God won’t test him beyond his capabilities. (Dia pasti bisa. Tuhan tidak akan mengujinya di luar kemampuannya)
A: Oh, I see your point. (Oh, aku paham maksudmu)
Percakapan Tidak Setuju Terhadap Gaji yang Ditawarkan
A: So… what is your desired salary for this job? (Jadi… berapa gaji yang Anda harapkan untuk pekerjaan ini?)
B: I expect it in line with my experience and skills. (Saya berharap itu setara dengan pengalaman dan skil saya)
A: Why don’t you go ahead and tell me how much it is? (Bagaimana jika Anda langsung bilang saja kepada saya berapa gajinya?)
B: I expect it $10,000. (Saya berharap $10,000)
A: How about if we offer you this job for $7,000 only? (Bagaimana jika kami menawarkan Anda gaji $7,000 saja untuk pekerjaan ini?)
B: I am afraid I will refuse considering I have years of experience in the field. (Saya khawatir saya akan menolak mengingat saya mempunyai pengalaman bertahun-tahun di bidang ini)
A: You really know your value, and I respect you for that. (Anda sangat tahu nilai Anda, dan saya menghargai Anda atas itu)
Percakapan Tidak Setuju Melewati Jalan Tertentu
A: Don’t forget to turn left after the red light. (Jangan lupa untuk belok kiri setelah lampu merah)
B: Are you sure? (Apakah kamu yakin?)
A: Of course. Turn left now! (Tentu saja. Belok kiri sekarang!)
B: Oops! (Ups!)
A: Why didn’t you turn left? It’s the quickest way to get there. (Mengapa kamu tidak belok kiri? Itu adalah jalan tercepat untuk sampai ke sana)
B: I don’t think so. If we turned left, we would be stuck in the traffic jam. Hence, the journey would take some more time. (Aku tidak setuju. Jika kita belok kiri, kita akan terjebak macet. Oleh karena itu, perjalanan akan memakan lebih banyak waktu)
A: All right. Let’s see if you’re right. (Baik. Mari kita lihat jika kamu benar)
B: Trust me. This is the best route to get there faster. (Percayalah padaku, ini adalah rute terbaik untuk sampai ke sana dengan cepat)
Percakapan Setuju Adanya Lokalisasi Judi
A: Hey, have you heard about two foreigners caught gambling in Bali? (Hey, kamu sudah dengar belum tentang dua orang asing tertangkap berjudi di Bali?)
B: Yes, I’ve heard about that. I don’t understand why our government hasn’t legalized gambling yet. I mean the profit from gambling can be used to develop this country. (Ya, aku sudah mendengarnya. Aku tidak paham mengapa pemerintah kita belum melegalisasikan perjudian. Maksudku keuntungan dari perjudian bisa digunakan untuk membangun negara ini)
A: So do you agree if the government localize certain places for gambling? (Jadi kamu setuju jika pemerintah melokalisasi tempat-tempat tertentu untuk judi?)
B: I agree 100 percents. If there are legal places for gambling in this country, the casino owners must pay taxes and any other fee to the government, right? That indirectly gives the people benefit since the money can be used for the people’s welfare. (Aku setuju 100 persen. Jika ada tempat-tempat legal untuk berjudi di negara ini, para pemilik kasino harus membayar pajak dan biaya lainnya ke pemerintah, kan? Itu secara tidak langsung memberikan rakyat keuntungan karena uangnya bisa dipakai untuk kesejahteraan rakyat)
A: That makes sense. (Itu masuk akal)
Percakapan Setuju Adanya Pemanasan Global (Global Warming)
A: The weather is getting hotter and hotter. (Udaranya semakin panas)
B: It’s one of global warming effects. (Itu adalah salah satu efek pemanasan global)
A: Yeah, I know. (Ya, aku tahu)
B: When I think about it, global warming makes us realize that our planet is dying. (Ketika aku memikirkannya, pemanasan global menyadarkan kita bahwa planet kita sedang sekarat)
A: Agree! Without global warming, we wouldn’t even have known that we’d had to save our planet. (Setuju! Tanpa pemanasan global, kita tidak akan tahu bahwa kita harus menyelamatkan planet kita)
B: Oh what an irony! We only start to care about our planet when it is on verge of death. (Oh sungguh sebuah ironi! Kita baru mulai peduli pada planet kita ketika dia sedang berada di ujung kematian)
A: Yep, that’s unfortunate, but at least we care. (Ya, itu sangat disayangkan, tetapi setidaknya kita peduli)
Percakapan Setuju Pemindahan Ibu Kota
A: The government plans to move our capital city to Borneo. What do you think about that? (Pemerintah berencana untuk memindahkan ibu kota kita ke Kalimantan. Bagaimana pendapatmu tentang itu?)
B: I agree with the plan. I think it is the right decision to change the capital to somewhere in Borneo. Jakarta is too crowded. What about you? (Aku setuju dengan rencananya. Aku rasa itu adalah keputusan yang tepat untuk memindahkan ibu kota ke suatu tempat di Kalimantan. Jakarta sudah terlalu padat. Bagaimana menurutmu?)
A: I’m not sure. Moving the capital is sure great considering the condition of Jakarta that is getting worse each year. However, on the other hand, moving the capital will also consume lots of money. Besides, what will happen to the government buildings in Jakarta when the capital is changed? Will they get abandoned just like that? (Aku tidak yakin. Memindahkan ibu kota tentu bagus mengingat kondisi Jakarta yang makin buruk tiap tahun. Namun, di sisi lain, pemindahan ibu kota juga akan memakan banyak uang. Terlebih lagi, apa yang akan terjadi pada bangunan-bangunan pemerintahan di Jakarta ketika ibu kota berubah? Apakah akan diterlantarkan begitu saja?)
B: I think the buildings will be used for other purposes. And it’s true that moving the capital consumes a lot of money, but that’s something we pay to create a better future. If we don’t move the capital now, when will we? Should we wait until Jakarta really sinks? (Menurutku bangunan-bangunannya akan digunakan untuk tujuan lain. Dan memang benar bahwa pemindahan ibu kota itu memakan banyak uang, tetapi itu adalah sesuatu yang harus kita bayar untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Jika kita tidak memindahkan ibu kota sekarang, kapan? Haruskah kita menunggu sampai Jakarta benar-benar tenggelam?)
A: Good point. (Pendapat yang bagus)
Percakapan Setuju dengan Poligami
A: My friend John is marrying Anne. (Temanku John akan menikahi Anne)
B: Isn’t he Jane’s husband? (Bukannya dia adalah suaminya Jane?)
A: Yes, he is. (Ya)
B: And he’s marrying another woman? (Dan dia akan menikahi wanita lain?)
A: Yeah. (Ya)
B: Wow! How about Jane? Is she upset? (Wow! Bagaimana dengan Jane? Apakah dia marah?)
A: Not at all. She even gave him her blessing to marry Anne. (Tidak sama sekali. Dia bahkan memberikannya restu untuk menikahi Anne)
B: Wow! As a person who opposes polygamy, I’m so surprised to hear that. What about you? Do you oppose polygamy too? (Wow! Sebagai orang yang menentang poligami, aku sangat kaget mendengarnya. Bagaimana denganmu? Apakah kamu menentang poligami juga?)
A: No. In fact, I agree with polygamy if everyone who is involved is consenting adult. Polygamy is okay as long as no one is hurt. (Bukan. Faktanya, saya setuju dengan poligami jika semua orang yang terlibat adalah orang dewasa yang saling setuju. Poligami itu oke selama tidak ada yang terluka)
B: I like your argument. (Aku suka pendapatmu)
A: Thanks. (Terima kasih)