sederet kamus
Search Articles
Translate: Tutorial:

Dongeng Fabel: Anak Gembala & Serigala (The Little Shepherd Boy & Wolf)

Seorang anak gembala, merasa harinya membosankan. Dia selalu membawa seruling dan seekor anjing untuk menghilangkan rasa bosan.

Suatu hari, dia berpikir untuk “mem-prank” orang-orang desa dengan berteriak “Serigala! Serigala!” dan berharap orang-orang desa akan datang untuk membantunya.

Namun, ketika dia benar-benar menemukan serigala yang menyerang domba-dombanya, orang-orang desa tidak percaya padanya karena dia sering menipu mereka sebelumnya. Akhirnya, dia belajar pentingnya jujur dan tidak menipu orang lain.

Berikut cerita anak gembala dan serigala dalam bahasa Inggris & Indonesia.

====

The Little Shepherd Boy And The Wolf

Once upon a time, there was a little boy who was a shepherd. He took care of his master’s sheep and it was a job he did every day. But it was very boring and the only things he had to do were play his flute or play with his dog.

One day, he had an idea. He thought it would be funny if he pretended to see a wolf coming to eat the sheep and then screamed for help. He knew that the villagers would come to chase the wolf away if he shouted “Wolf! Wolf!”

So he did it. He shouted “Wolf! Wolf!” and the villagers came running to help. But when they got there, they saw that there was no wolf and the little boy was laughing because he had tricked them. They were very angry and went back to their own work.

The little boy felt bad and he said “I’m sorry, I was just testing to see if you would help me if a real wolf came.” But the villagers were still mad and they didn’t want to talk to him.

===

A few days later, the little boy did it again. He shouted “Wolf! Wolf!” and the villagers came running to help. But again, there was no wolf and the little boy was just laughing because he had tricked them.

The villagers were very angry and said things like “You tricked us again!” and “Don’t do that again or we won’t trust you anymore.” They were so mad that they went back to their own work without talking to the little boy.

But the little boy didn’t learn his lesson. The next day, he did it again and shouted “Wolf! Wolf!” even though there was no wolf around. The villagers came to help, but this time they were very tired of being tricked. They went back to their homes angry and didn’t want to talk to the little boy anymore.

====

One day, when the sun was setting, a real wolf came out of the forest. He was very hungry and started to take the sheep.

The little boy was scared and ran to get help. He shouted “Wolf! Wolf!” but no one came.

The villagers remembered the times he had tricked them before and they didn’t want to be fooled again. They said “He won’t trick us again.”

The wolf managed to take many sheep before the little boy could do anything. He was very sorry and realized that he had made a big mistake. He knew that the villagers didn’t come because they didn’t trust him anymore. He learned that it’s very important to be honest and not to trick people.

======

Anak Gembala & Serigala

Alkisah ada seorang anak laki-laki yang menjadi gembala. Dia mengurus domba-domba milik tuannya setiap hari.

Namun, dia merasa bosan dengan pekerjaannya itu dan hanya bisa melakukan hal-hal yang sama seperti bermain seruling atau bermain dengan anjingnya.

Suatu hari, dia punya ide untuk bercanda. Dia berpikir bahwa itu akan lucu jika dia berpura-pura melihat seekor serigala datang untuk memakan domba-domba dan kemudian berteriak minta tolong.

Dia tahu bahwa penduduk desa akan datang untuk mengusir serigala jika dia berteriak “Serigala! Serigala!”

Jadi, dia melakukan hal itu. Dia berteriak, “Serigala! Serigala!” dan penduduk desa datang berlari untuk membantu. Tetapi ketika mereka sampai di sana, mereka melihat bahwa tidak ada serigala. Anak laki-laki itu tertawa karena telah berhasil menipu mereka. Mereka sangat marah dan kembali ke pekerjaan mereka masing-masing.

Anak laki-laki kecil itu merasa tidak enak dan dia berkata, “Maafkan saya, saya hanya ingin menguji untuk melihat apakah Anda mau membantu saya jika serigala yang sebenarnya datang.” Namun penduduk desa masih marah dan tidak mau berbicara dengannya.

===

Beberapa hari kemudian, anak kecil itu melakukan hal yang sama. Dia berteriak, “Serigala! Serigala!” dan penduduk desa datang berlari untuk membantu. Namun, sekali lagi tidak ada serigala dan anak kecil itu hanya tertawa karena telah menipu mereka.

Penduduk desa sangat marah dan mengatakan hal-hal seperti “Kamu menipu kami lagi!” dan “Jangan lakukan itu lagi atau kami tidak akan mempercayaimu lagi.” Mereka sangat marah sehingga mereka kembali ke pekerjaan mereka sendiri tanpa berbicara dengan anak laki-laki itu.

Tapi anak kecil itu tidak belajar dari kesalahannya. Keesokan harinya, dia melakukan hal yang sama dan berteriak “Serigala! Serigala!” meskipun tidak ada serigala di sekitar. Penduduk desa datang untuk membantu, tetapi kali ini mereka sangat lelah ditipu. Mereka kembali ke rumah masing-masing dengan marah dan tidak mau lagi berbicara dengan anak kecil itu.

====

Suatu hari, saat matahari terbenam, seekor serigala sungguhan keluar dari hutan. Dia sangat lapar dan mulai mengambil domba. Anak kecil itu ketakutan dan berlari mencari pertolongan. Dia berteriak, “Serigala! Serigala!” tapi tidak ada yang datang.

Penduduk desa ingat saat dia menipu mereka sebelumnya dan mereka tidak ingin dibodohi lagi. Mereka berkata, “Dia tidak akan menipu kita lagi.”

Serigala berhasil mengambil banyak domba. Dia sangat menyesal dan menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan besar.

Dia tahu bahwa penduduk desa tidak datang, karena mereka tidak mempercayainya lagi.

Dia belajar bahwa sangat penting untuk jujur dan tidak menipu orang lain.

 

English Word Index:
A . B . C . D . E . F . G . H . I . J . K . L . M . N . O . P . Q . R . S . T . U . V . W . X . Y . Z

Indonesian Word Index:
A . B . C . D . E . F . G . H . I . J . K . L . M . N . O . P . Q . R . S . T . U . V . W . X . Y . Z