sederet kamus
Search Articles
Translate: Tutorial:

English Idiom: Idiom Tentang Marah

Expressing Anger

Ketika seseorang sedang marah, terkadang mereka mengalami kesulitan dalam mengekspresikan hal tersebut.

Kesulitan itu dapat berarti sulit untuk mengatakan kemarahan, sulit untuk menegur seseorang, atau sulit untuk menyampaikan bahwa seseorang sudah berlebihan dan perlu untuk dihentikan perilakunya.

Hal ini menjadi mudah dengan menggunakan idioms atau yang sering disebut sebagai ungkapan di dalam bahasa Indonesia.

Beberapa ungkapan atau idioms yang dapat digunakan untuk mengekspresikan kekesalan atau kemarahan adalah sebagai berikut:

1. See red

Ungkapan ini berarti ketika seseorang menjadi tiba tiba marah akan suatu hal, digambarkan bahwa mereka “melihat merah”, sebagai artian harafiah dari ungkapan ini.

Salah satu contoh penggunaan ungkapan ini di dalam kalimat adalah sebagai berikut:

Be careful when you talk to him about that topic. It can make him see red. (Hati hati ketika kamu berbicara dengannya mengenai topik tersebut. Topik itu dapat membuatnya see red.)

2. That’s going too far

Ketika menggunakan ungkapan ini, pembicara ingin menyatakan bahwa kejadian yang terjadi sudah berlebihan dan harus dihentikan karena mengganggu atau membuat tidak nyaman.

Sebagai contoh kejadian adalah seseorang yang terus menerus membuat malu orang lain dan hal itu dirasa keterlaluan.

Salah satu contoh penggunaan ungkapan ini di dalam kalimat adalah sebagai berikut:

I think you need to stop teasing him. That’s going too far. (Saya rasa kamu harus berhenti mengejeknya. That’s going too far.)

3. A storm is brewing

Penggunaan ungkapan ini paling sering digunakan untuk menggambarkan sebuah situasi yang dirasa akan berujung kepada pertengkaran atau hal-hal yang tidak mengenakan.

Sebagai contoh, apabila sebuah argument terus berjalan di dalam sebuah kelompok, maka pembicara dapat menggunakan ungkapan ini untuk menggambarkan bahwa kejadian yang terjadi dapat berujung pada sebuah konflik pada akhirnya apabila tidak dihentikan.

Salah satu contoh penggunaan ungkapan ini di dalam kalimat adalah sebagai berikut:

You better talk to Kevin about it. If Kevin and Daniel meet in one place, a storm is brewing. (Kamu sebaiknya berbicara ke Kevin tentang itu. Kalau Kevin dan Daniel ada di satu tempat yang sama, a storm is brewing.)

4. That’s the last straw

Pembicara menggunakan ungkapan ini sebagai toleransi terakhir ketika ada situasi yang tidak mengenakkan.

Sebagai contoh apabila pembicara merasa bahwa teman pembicara sudah melakukan sesuatu yang tidak mengenakkan berkali-kali, dan pembicara merasa hal itu perlu dihentikan, maka ungkapan ini dikatakan sebagai peringatan bahwa kejadian yang baru saja terjadi adalah toleransi terakhir dan apabila seseorang melakukan hal itu lagi, maka pembicara akan menjadi marah.

Salah satu contoh penggunaan ungkapan ini di dalam kalimat adalah sebagai berikut:

Daniel stop the pinching! This is the last straw! (Daniel stop mencubit! This is the last straw!)

5. Like a ton of bricks

Ungkapan ini sering digunakan apabila ada di dalam situasi dimana seseorang memberikan kritik. Arti yang diberikan adalah ketika seseorang mengkritik dengan tiada henti dan mungkin akan melukai perasaan seseorang karenanya.

Sebagai contoh situasi adalah ketika seorang karyawan melakukan kesalahan dan atasan dapat memberikan kritik tiada henti karena kesalahan yang dilakukan sudah keterlaluan.

Salah satu contoh penggunaan ungkapan ini di dalam kalimat adalah sebagai berikut:

You better not mess up that documents. He will criticize you like a ton of bricks. (Kamu sebaiknya tidak mengacaukan dokumen itu. Dia akan memberikan kamu kritik like a ton of bricks.)

6. Make a song and dance

Ungkapan ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang merasa marah atau terganggu dengan hal-hal kecil yang tidak signifikan.

Sebagai contoh situasi adalah ketika seseorang merasa terganggu dengan cara berpakaian seseorang atau bagaimana orang lain terus menerus menggunakan telepon genggamnya.

Pada intinya adalah untuk menjadi kesal dan marah karena keadaan atau situasi yang tidak signifikan dan tidak penting.

Salah satu contoh penggunaan ungkapan ini di dalam kalimat adalah sebagai berikut:

I think you can be quiet about it because you clearly make a song and dance about how he talks. (Saya rasa kamu bisa diam saja tentang hal ini karena kamu jelas make a song and dance tentang bagaimana dia berbicara.)

7. Hot under the collar

Ungkapan ini cukup umum, digunakan untuk menggambarkan seseorang yang merasa terganggu, atau marah akan suatu hal. Dapat dibilang ungkapan ini cukup sering dan umum digunakan di dalam percakapan sehari-hari.

Salah satu contoh penggunaan ungkapan ini di dalam kalimat adalah sebagai berikut:

She really can’t stand criticism. If someone offends her ideas, she gets hot under the collar. (Dia tidak bisa menerima kritik. Apabila seseorang menghina idenya, dia menjadi hot under the collar.)

8. Good riddance!

Ekspesi ini digunakan untuk menggambarkan sebuah kelegaan yang dimiliki oleh pembicara ketika mereka berhasil lepas dari sebuah keadaan yang mengganggu atau tidak mengenakan.

Sebagai contoh situasinya adalah seseorang yang mengakhiri hubungan dengan orang yang dirasa menyebalkan atau terus membuat kesal.

Salah satu contoh penggunaan ungkapan ini di dalam kalimat adalah sebagai berikut:

She was really annoying about it and I’m glad I broke up. Good riddance! (Dia sangat menyebalkan mengenai hal itu, dan saya senang saya putus. Good riddance!)

Selain dari apa yang telah disampaikan, masih begitu banyak ungkapan yang dapat di berikan untuk menggambarkan kemarahan seseorang atau yang menggambarkan situasi marah.

Yang terpenting adalah untuk terus menerus membaca dan belajar tanpa henti. Selamat belajar dan selamat berbahasa Inggris!

English Word Index:
A . B . C . D . E . F . G . H . I . J . K . L . M . N . O . P . Q . R . S . T . U . V . W . X . Y . Z

Indonesian Word Index:
A . B . C . D . E . F . G . H . I . J . K . L . M . N . O . P . Q . R . S . T . U . V . W . X . Y . Z