Grammar-Conjunction: Apa itu Coordinating Conjunction?
Kata Sambung Setara
Mulai artikel ini hingga artikel kesepuluh nantinya, kita akan mempelajari kelompok yang bernama “conjunction”, atau yang identik dengan arti umumnya, yakni kata penghubung. Conjunction sendiri terbagi atas berbagai kelompok, salah satunya adalah coordinating conjunction yang kita bahas dalam artikel ini.
Pertama, kita akan membahas tentang pengertian dari coordinating conjunction. Setelah itu, kita akan melihat contoh-contoh penerapan coordinating conjunction dalam kalimat dan percakapan. Di bagian akhir, learners sekalian juga akan berkesempatan untuk melihat coordinating conjunction sebagai contoh soal dan pembahasan dalam tes TOEFL atau tes-tes bahasa Inggris sejenis.
Pengertian Mengenai Coordinating Conjunction
Coordinating conjunction adalah kata yang menghubungan kata, klausa, atau frasa secara positif, negatif, atau netral. Secara umum, bila berbicara mengenai coordinating conjunction, kita mengingat akronim “FANBOYS”: “For”, “And”, “Nor”, “But”, “Or”, “Yet”, dan “So”.
Dari akronim “FANBOYS” ini, “for”, “and”, dan “so” umumnya digunakan untuk menguatkan argumen seseorang, karena itu bersifat positif. “Nor”, “but”, dan “yet” sifatnya cenderung negatif dan digunakan untuk mengontraskan sesuatu. Sementara itu, “or” bersifat netral, karena menawarkan alternatif pilihan yang bisa baik, buruk, atau keduanya.
Kita akan melihat lebih jauh penerapan coordinating conjunction ini dalam contoh kalimat yang terdapat dalam poin selanjutnya dari artikel ini. Learners, siapkan diri kalian untuk lanjut ke poin selanjutnya!
Contoh Penerapan Coordinating Conjunction dalam Kalimat
Contoh kalimat yang terdapat dalam poin ini mengilustrasikan penggunaan coordinating conjunction masing-masing yang positif, negatif, dan netral. Agar memudahkan untuk belajar, kami tidak hanya menyediakan learners sekalian arti untuk tiap contoh kalimat, namun juga tanda-tanda semacam bold untuk coordinating conjunction dan garisbawah untuk sesuatu yang dihubungkan oleh coordinating conjunction tersebut. Tiap contoh kalimat di bawah ini juga memiliki penjelasan untuk membahas pelajaran coordinating conjunction itu sendiri:
1. We can’t get pass that road, for there are various confusing signs in front of us (Kita tidak bisa melewati jalan itu, karena ada tanda-tanda yang membingungkan di depan kita).
Penjelasan: “For” (untuk) yang termasuk dalam coordinating conjunction positif di sini digunakan untuk menghubungkan sekaligus memperkuat alasan tidak bisa lewat jalan itu, yakni “there are various confusing signs” (ada tanda-tanda yang membingungkan).
2. Neither of your statements is present in social media nor face-to-face methods (Pernyataanmu tidak ada yang tercatat di media sosial atau cara tatap muka).
Penjelasan: “Nor” (atau(pun)) sebagai coordinating conjunction negatif di sini menghubungkan antar dua pilihan yang “tidak ada” (atau bersifat negatif pula). Dalam contoh kalimat ini, tidak ada pernyataan yang tercatat lewat cara “social media” (media sosial) atau “face-to-face” (tatap muka).
3. Do you need a pink-colored or a blue-colored umbrella? (Apakah kamu membutuhkan payung berwarna merah muda atau biru?)
Penjelasan: Tidak ada yang benar-benar positif atau negatif dari “pink-colored” (berwarna merah muda) atau “blue-colored” ((berwarna) biru). Karena itu, coordinating conjunction yang digunakan adalah netral, yakni “or” (atau).
Jadi, selain menghubungkan antar alasan, coordinating conjunction dalam kalimat juga menghubungkan pilihan. Bagaimana contohnya dalam percakapan? Yuk, lihat saja poin berikutnya dari artikel ini.
Contoh Penerapan Coordinating Conjunction dalam Percakapan
Akhirnya, sampai juga kita dalam contoh penerapan coordinating conjunction pada percakapan. Seperti panduan belajar dalam contoh kalimat, contoh percakapan yang terdapat dalam poin ini juga menyediakan arti, bold sebagai penanda letak coordinating conjunction, dan garisbawah untuk sesuatu yang dihubungkan oleh coordinating conjunction.
Akan ada pula penjelasan mengenai coordinating conjunction di bagian akhir contoh percakapan. Berikut ini adalah contoh percakapan yang akan kita jadikan acuan:
Bell: Hello, who’d love to join me in the upcoming party? You’ll need a pen and a cool cosplay costume.
(Bell: Halo, siapa yang ingin bergabung denganku dalam pesta nanti? Kamu membutuhkan sebuah pena dan satu buah kostum cosplay yang keren.)
Pia: I know that upcoming party’s requirement, yet, aren’t we also supposed to bring our own snacks?
(Pia: Aku tahu persyaratan pesta itu nantinya, tapi, bukankah kita juga harus membawa kudapan sendiri?)
Bell: Yes, and make sure your snacks are small enough. Small-sized choco chips, potato chips, mini burger, or some Pocky are fine.
(Bell: Ya, dan pastikan kudapanmu cukup kecil. Coklat cip berukuran kecil, keripik kentang, burger kecil, atau beberapa Pocky tidak masalah.)
Pia: But… I don’t have enough money to buy snacks!
(Pia: Tapi… Aku tidak punya cukup uang untuk membeli kudapan!)
Bell: No problem! I’ll pay for the snacks.
(Bell: Tidak masalah! Aku akan membayar untuk kudapannya.)
Contoh percakapan di atas memperlihatkan coordinating conjunction yang berbeda-beda dari segi positif, negatif, dan netralnya. Dari segi positif, “and” (dan) yang menghubungkan “pen” (pena) dan “cool cosplay costume” (kostum cosplay yang keren) menunjukkan kedua hal ini harus dibawa secara bersama-sama (bukan tidak harus).
Berbeda halnya dengan “or” (atau) yang cenderung menghubungkan secara netral. Karena netral, maka membawa salah satu saja dari “choco chips” (coklat cip), “potato chips” (keripik kentang), “mini burger” (burger kecil), atau “some Pocky” (beberapa Pocky) tidak masalah.
Baik coordinating conjunction “and” maupun “or” dapat menghubungkan lebih dari 2 kata atau frasa secara sekaligus. Kendati demikian, jumlah kata atau frasa yang hendak dihubungkan tidak boleh terlalu banyak agar tidak menjadi filler words. Yang membedakan antara “and” dan “or” hanyalah fungsi positif dan netralnya saja.
Coordinating conjunction yang fungsi atau sifatnya menghubungkan secara negatif atau mengontraskan seperti “yet” (namun atau (te)tapi) atau “but” ((te)tapi) dapat ditaruh di tengah-tengah kalimat seperti pada dialog Pia di awal atau di awal kalimat. Bila ditaruh di awal kalimat, maka kesan kontras itu akan lebih kuat, seperti “but”-nya dialog Pia di bagian akhir yang mengontraskan keadaan tidak bisa membeli kudapan yang ada.
Itu dia hal yang dapat kita pelajari dari contoh percakapan yang mengandungi coordinating conjunction. Seperti yang telah disinggung di bagian awal, poin terakhir artikel ini akan membahas contoh soal dan pembahasan coordinating conjunction pada tes TOEFL atau tes-tes bahasa Inggris lainnya.
Contoh Soal dan Pembahasan Coordinating Conjunction pada Tes TOEFL Atau Tes-Tes Bahasa Inggris Lainnya
Ketika kita sedang mengerjakan tes TOEFL atau tes-tes bahasa Inggris serupa, coordinating conjunction kerap muncul dalam soal yang mengharuskan kita merampungkan bagian kalimat yang kosong. Variasi lain dari soal coordinating conjunction adalah meminta kita memilih satu kalimat yang menggunakan coordinating conjunction yang benar.
Kedua variasi contoh soal coordinating conjunction tersebut dapat terlihat dari dua contoh soal dalam poin ini. Tidak hanya artinya yang akan kita pelajari, namun kita juga berkesempatan mempelajari jawaban yang benar dalam bold serta penjelasan mengenai jawaban benar dari contoh-contoh soal berikut:
1. I was about to join your group, ____, I don’t think I can pay.
a. and b. or c. so d. yet
(1. Aku hampir saja bergabung dalam kelompokmu, _______, aku tidak bisa membayar.
a. dan b. atau c. jadi d. tetapi)
Catatan: Karena dua situasi ingin bergabung dalam kelompok dan tidak bisa membayar ini saling bertolak belakang, maka tidak mungkin kita memilih jawaban a atau b. Karena keadaan tidak bisa membayar bukan akibat yang akan diterima dari bergabung dalam kelompok, maka c juga bukan jawaban yang tepat. Karena itu, jawaban yang tepat bagi pertanyaan ini adalah d. yet.
2. Which one of these sentences use the right “and”?
a. I need a pen and a book for jotting down notes.
b. I saw they shopped an apple and a pineapple and a melon in that supermarket.
c. And so, the story continues.
d. I want to go to that place, and, I don’t have my camera with me.
(2. Mana kalimat di bawah ini yang menggunakan imbuhan “dan” dengan benar?
a. Saya butuh sebuah pena dan sebuah buku untuk mencatat.
b. Saya melihat mereka berbelanja sebuah apel dan sebuah nanas dan sebuah melon dalam supermarket itu.
c. Dan jadinya, cerita itu berlanjut.
d. Saya ingin pergi ke tempat itu, dan, saya tidak membawa kamera.)
Catatan: Coordinating conjunction “and” tidak boleh ditempatkan di awal kalimat, karena itu, pilihan c salah. Selain itu, “and” tidak boleh digunakan lebih dari sekali untuk menghubungkan 2 atau lebih kata atau frasa, karenanya kita juga tidak dapat memilih pilihan b. Seperti yang disinggung pada soal pertama, “and” tidak dapat menghubungkan situasi yang saling kontras atau bertolak belakang seperti pada pilihan d. Karena itu, kalimat yang benar adalah pada pilihan jawaban a.
Sekian pelajaran mengenai coordinating conjunction. Masih tentang conjunction, berikutnya kita akan membahas mengenai adverbial conjunctions atau yang disebut juga dengan conjunctive adverbs.
Terdengar menarik bukan, judulnya? Karena itu, ikuti dan baca terus artikel tutorial bahasa Inggris dari kami!