Grammar-Conjunction: Apa itu Correlative Conjunction?
Kata Sambung Korelatif
Materi correlative conjunction yang termasuk kelompok conjunction dalam artikel ini merupakan materi yang unik. Keunikan materi ini tidak hanya dapat diperbandingkan dengan conjunction lainnya, namun juga materi tutorial lain seperti adjectives dan adverbs.
Supaya kita lebih mengenal keunikannya, tidak ada salahnya kita melihat penjelasannya dalam poin artikel ini selanjutnya. Setelah itu, kita akan bergerak berturut-turut menuju contoh penerapannya dalam kalimat, percakapan, dan akhirnya, contoh soal dan pembahasan correlative conjunction dalam tes TOEFL atau tes-tes bahasa Inggris serupa.
Penjelasan Mengenai Correlative Conjunction
Correlative conjunction selalu merupakan dua kata conjunction yang saling terselip antara kata, frasa, atau klausa dengan koma, dan inilah keunikannya dibandingkan materi pada tutorial-tutorial sebelumnya. Berbicara mengenai koma, maka menjelaskan mengenai pilihan merupakan salah satu fungsi dari correlative conjunction. Selain itu, correlative conjunction juga dapat menjelaskan mengenai kesetaraan dan kondisi.
Fungsi pilihan dari correlative conjunction terlihat pada “neither/nor”, “rather/than”, atau “between/and”. Sementara itu, kesetaraan ditunjukkan dari correlative conjunction yang berupa “not only/but also”, “as/as”, atau “both/and”. Untuk menyatakan fungsi kondisi, correlative conjunction yang ada biasanya hanya berupa “if/then”.
Untuk melihat lebih jelas mengenai fungsi tiap correlative conjunction, kita akan melihat poin berikutnya dalam artikel ini, yakni contoh penerapannya dalam kalimat.
Contoh Penerapan Correlative Conjunction dalam Kalimat
Berdasarkan fungsinya, yakni pilihan, kesetaraan, dan kondisi, correlative conjunction memiliki penerapannya yang unik dalam kalimat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak contoh kalimat yang menerapkan correlative conjunction, kami telah memilih beberapa contoh kalimat yang dapat kita pelajari.
Tiap contoh kalimat di bawah ini tidak hanya menyajikan arti, namun juga memberikan tanda untuk memudahkan pembelajaran, seperti bold untuk correlative conjunction dan garisbawah untuk hal yang dijelaskan oleh correlative conjunction. Penjelasan mengenai correlative conjunction juga dapat dilihat setelah tiap contoh kalimat yang ada di bawah ini:
1. I would rather go fishing than doing nothing (Saya lebih memilih pergi memancing dibandingkan tidak melakukan apa-apa sama sekali).
Penjelasan: Correlative conjunction “rather/than” (lebih memilih/daripada) yang berfungsi sebagai pilihan dalam contoh kalimat ini menghubungkan dua pilihan aktivitas yang berbeda, yakni “go fishing” (pergi memancing) dan “doing nothing” (tidak melakukan apa-apa sama sekali). “Rather/than” juga cocok dipasangkan dengan “would” sebelum “rather”.
2. I will finish my work as soon as possible (Saya akan menyelesaikan pekerjaan saya secepat mungkin).
Penjelasan: “As/as” (sebagaimana (juga) atau seperti) yang adalah correlative conjunction berfungsi sebagai kesetaraan pada contoh kalimat ini, yakni sama cepatnya (“soon”) perkiraan atau kemungkinan (“possible”) selesainya pekerjaan saya dibandingkan dengan keyakinan saya akan selesainya pekerjaan tersebut.
3. If the concert is cancelled, then I would start shopping (Bila konsernya dibatalkan, maka saya akan mulai berbelanja).
Penjelasan: “If/then” (jika/maka) dalam contoh kalimat ini merupakan correlative conjunction yang menyatakan fungsinya sebagai kondisi. Dalam hal contoh kalimat ini, kondisi yang dihubungkan adalah konser dibatalkan dengan saya mulai berbelanja.
Dari contoh kalimat di atas, kita tahu correlative conjunction menghubungkan antar kata, aktivitas atau frasa, atau kondisi tertentu. Bagaimana dengan penerapannya pada percakapan? Ada baiknya kita lanjut menyimak poin artikel sesudah ini.
Contoh Penerapan Correlative Conjunction dalam Percakapan
Contoh percakapan yang terdapat pada poin ini mengandungi correlative conjunction yang dapat kita pelajari bersama. Seperti contoh penerapan pada kalimat yang terletak pada paragraf sebelumnya, kita akan dipandu dengan bold pada correlative conjunction, garisbawah pada hal yang dijelaskan oleh correlative conjunction, dan arti pada tiap baris percakapan.
Tidak hanya panduannya saja yang akan kita pelajari. Setelah contoh percakapan di bawah ini berakhir, learners sekalian juga akan melihat pelajaran correlative conjunction lebih jauh:
Niki: Between Rika and Rina, which of the girls you think is prettier?
(Niki: Antara Rika dan Rina, mana perempuan yang kamu pikir lebih cantik?)
Toby: I’ll choose the latter. Not only that she has a more feminine energy, but she also cooks well! I think Rina is my ideal wife.
(Toby: Aku pilih yang terakhir. Bukan hanya dia memiliki energi yang lebih feminin, namun dia juga pandai memasak! Aku pikir Rina gambaran istri idamanku.)
Matthew: Careful there, boy. I think she has got a boyfriend.
(Matthew: Hati-hati, bro. Aku kira dia sudah punya pacar.)
Toby: If I choose Rika, then Kacung will get angry. Right, Kacung?
(Toby: Kalau aku memilih Rika, maka Kacung akan marah. Benar, Kacung?)
Kacung: As you wish.
(Kacung: Sesukamu.)
Contoh percakapan di atas memperlihatkan kepada kita penggunaan correlative conjunction yang agak berbeda. Perbedaan paling tipis adalah “if/then”, correlative conjunction berfungsi kondisi yang sudah pasti “if”-nya diletakkan di depan kalimat dan “then”-nya setelah koma. Bedanya, ada “will” sebagai ganti “would” membuat Toby makin yakin Kacung akan marah bila ia memilih Rika, dibandingkan sekadar “would”.
Kemudian, dari contoh percakapan di atas, kita juga tahu “between” (antara) pada “between/and” (antara/dan) sebagai correlative conjunction yang berfungsi sebagai pilihan ternyata dapat juga diletakkan di awal kalimat untuk memperkuat kesan pilihan. “Between/and” selalu menghubungkan antar 2 pilihan, dan dalam contoh percakapan di atas, yang dihubungkan adalah 2 orang, yakni Rika dan Rina.
Satu lagi hal menarik yang dapat kita pelajari adalah “not only (that)/but also” (tidak hanya (itu)/namun juga), correlative conjunction yang berfungsi sebagai kesetaraan. Tidak hanya “that” (itu) yang dapat diselipkan dalam “not only” (tidak hanya), namun kata penanda orang seperti “she” (dia) pun dapat terselip dalam “but also” (namun juga), supaya kesetaraan itu semakin kuat kesannya. Dalam contoh percakapan di atas, yang setara adalah karakteristik Rina, yakni energi feminin dan pandai memasak.
Contoh Soal dan Pembahasan Mengenai Correlative Conjunction dalam Tes TOEFL Maupun Tes-Tes Bahasa Inggris Lainnya
Setelah mengenal contoh penerapan praktis, yakni lewat contoh kalimat dan percakapan, kini saatnya kita masuk pada contoh yang lebih menantang, yakni tes TOEFL dan tes-tes bahasa Inggris serupa.
Correlative conjunction dalam tes TOEFL maupun tes-tes bahasa Inggris lain kerap muncul dalam contoh soal berupa pilihan ganda untuk merampungkan dua bagian kalimat yang kosong. Selain itu, correlative conjunction juga dapat muncul dalam soal written expression yang meminta kita memilih jawaban yang salah.
Perkiraan bentuk konkret contoh soal correlative conjunction dapat kita lihat pada dua contoh di bawah ini. Supaya kita lebih mudah belajar, tidak ada salahnya kita melihat pada arti tiap contoh soal, jawabannya dalam bold, serta pembahasan jawaban benar dari contoh-contoh di bawah ini:
1. ______ Suzy _____ Mimi went to that photo corner last week.
a. Between/and b. Either/or c. Rather/than d. Neither/nor
(1. ______ Suzy _____ Mimi pergi ke tempat foto itu minggu lalu.
a. Antara/dan b. Antara/atau c. Lebih/daripada d. Tidak ada di antara/atau)
Catatan: Karena pilihan c hanya ada pada pertanyaan atau diselipkan di tengah-tengah, maka tidak mungkin kita memilih pilihan c. Hal yang sama juga berlaku untuk pilihan a. Sementara itu, pilihan b hanya berfungsi untuk dua pilihan yang sama-sama positifnya atau menyatakan keraguan dengan tanda tanya di belakangnya. Karena itu, pilihan jawaban yang benar adalah d. Neither/nor.
2. Choose the wrong answer:
You should choose either this ‘A’ manual nor ‘B’ and ‘C’ manual.
A B C D
(2. Pilih jawaban yang salah:
Kamu harus memilih antara panduan ‘A’ yang ini atau panduan ‘B’ dan ‘C’.)
A B C D
Catatan: Pilihan d merupakan satu kesatuan antara panduan ‘B’ dan ‘C’, karena itu tidak mungkin dipisahkan dan tidak mungkin merupakan jawaban yang salah. Tidak ada yang salah dari pilihan a atau b. Karena pasangan “either” seharusnya “or”, bukan “nor”, jawaban terbaik untuk contoh soal semacam ini adalah c. nor.
Sampai artikel ini, kita telah mengenal 3 macam kelompok conjunction, termasuk correlative conjunction yang kita pelajari dalam artikel ini. Masih ada 1 macam conjunction lagi, yakni subordinating conjunction.
Ingin mengenal apa itu subordinating conjunction, atau ingin lebih mahir mengenal grammar conjunction bahasa Inggris? Ikuti dan baca terus artikel tutorial bahasa Inggris dari kami!