Grammar: Apa itu Fragment Sentence?
Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa, menulis sangatlah penting dalam belajar belajar bahasa apalagi untuk belajar bahasa Inggris.
Bagi orang Indonesia, bahasa Inggris bukanlah bahasa Ibu sehingga orang Indonesia yang akan belajar bahasa Inggris mungkin menemukan kesulitan untuk menulis dalam bahasa Inggris.
Sering kali kita menemukan tulisan berbahasa Inggris yang tidak bermakna karena adanya kata yang hilang ataupun kalimatnya belum lengkap. Istilah yang tepat untuk menggambarkan situasi seperti ini adalah fragment.
Faktanya, kalimat yang ambigu atau tidak jelas banyak ditulis oleh orang yang sedang belajar menulis dalam bahasa Inggris karena dia kesulitan untuk membedakan antara fragment atau complete sentence.
Contoh berikut, “the apple which is on the table and has a beautiful red color on its skin.” Bukanlah merupakan sebuat kalimat lengkap, contoh di atas merupakan sebuah fragment sentence.
Meskipun kalimat tersebut tersusun oleh banyak kata, kalimat tersebut masih membutuhkan tambahan agar ia lebih jelas. Dalam contoh di atas ”the apple” adalah subyek dan “which is on the table and has beautiful red coor on its skin” merupakan modifier atau kalimat yang menerangkan kondisi apel tersebut.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan ulasan dari fragment sentence berikut ini.
Pengertian Sentence Fragment
Sentence fragment adalah sebuah incomplete sentence atau kalimat yang tidak lengkap namun bertingkah seperti dia adalah complete sentence atau kalimat lengkap atau independent clause.
Sentence fragment diawali dengan huruf capital dan berbagai punctuation atau tanda baca layaknya complete sentence. Hanya saja, sentence fragment tidak memilikki pikiran yang utuh.
Ada beberapa alasan mengapa sekelompok kata mungkin tampak seperti kalimat tapi tidak memiliki sarana untuk menjadikannya sebagai pemikiran yang lengkap.
- Sebuah kalimat mungkin mengandung keterangan tempat dan waktu yang tepat dengan prepositional phrase atau beberapa frasa, namun tetap saja kalimat tersebut tidak mengandung hubungan yang tepat antara subyek dan kata kerja.
Contoh:
In my school, during the break time and just before the teacher enter the classroom. (Di sekolah saya, selama waktu istirahat dan sesaat sebelum guru masuk kelas.)
Kalimat tersebut menjelaskan waktu dan tempat yang jelas kepada pembaca, namun kalimat tersebut tidak memiliki subject dan verb.
- Kalimat yang menggambarkan sesuatu namun tidak adanya hubungan yang jelas antara subyek dan kata kerja.
Contoh:
Walking through the dark to find someone that he’s been longing for. (Berjalan melalui kegelapan untuk menemukan seseorang yang dia rindukan.)
Contoh di atas merupakan ungkapan verbal untuk merubah sesuatu, subyek sebenarnya baru saja akan muncul.
- Kalimat yang memilikki sebagian besar komponen untuk membentuk kalimat utuh namun bagian terpenting dari kalimat tersebut masih hilang. Misalnya bagian pnting dari sebuah string kata kerja.
Contoh:
Some of my family members visiting Bali last holiday. (Beberapa anggota keluarga saya mengunjungi Bali liburan kemarin.)
Harus diingat bahwa bentuk sebuah –ing verb tidak akan pernah menjadi sebuah kata kerja tanpa adanya auxiliary.
- Kalimat yang mengandung hubungan antara subyek dan kata kerja, namun kalimat tersebut telah disubodinasikan dengan gagasan lain oleh sebuah kata yang tidak dapat berdiri sendiri.
Contoh:
Even though he had better body gesture and was by far the more powerful dancer. (Meskipun dia memiliki gerak tubuh yang lebih baik dan sejauh ini adalah penari yang lebih hebat.)
Contoh di atas memiliki sebuah subyek (yaitu he), dua kata kerja (yaitu had dan was), namun kalimat di atas tidak dapat berdiri sendiri karena adanya subordinating conjunction yaitu “even though”.
Kalimat fragment di atas membutuhkan klausa independen untuk melengkapi klausa dependennya (yaitu the more powerful dancer).
Even though he had better body gesture and was by far the more powerful dance, he lost because he was lacking of emotion.
Kalimat yang diberi garis bawah merupakan contoh dari klausa independen. Fragment sentence di atas menjadi sebuah kalimat yang utuh dengan adanya klausa independen yang mengikuti klausa dependen.
Frasa sebagai Sentence Fragments
- Sebuah kelompok kata adalah fragmen kalimat jika tidak memiliki subjek.
Contoh:
Ran into the woods. (Lari ke hutan.)
Kalimat di atas bisa menjadi sebuah kalimat utuh jika ditambahkan sebuah subyek sebelum kata kerja. Misalnya “she runs into the woods.”
- Sekelompok kata merupakan kalimat fragmen jika tidak adanya kata kerja.
Contoh:
The brown cat. (Kucing cokelat.)
Frasa di atas bisa menjadi kalimat utuh jika ditambahkan kata kerja. Misalnya “the brown cat jumps.”
- Sekelompok kata yang tidak memilikki subyek dan predikat adalah kalimat fragmen.
Contoh:
As in the lives of many. (Seperti dalam kehidupan banyak orang.)
Frasa di atas bisa menjadi sebuah kalimat utuh jika ditambahkan subyek dan predikat. Misalnya “as in the lives of many, he wants to be happy too.”
Klausa sebagai Sentence Fragments
- Sebuah petunjuk bahwa sekelompok kata mungkin merupakan fragmen kalimat adalah bahwa kalimat tersebut dimulai dengan subordinator.Seringkali, ketika sekelompok kata dimulai dengan subordinator, mereka membentuk sebuah independent clause atau klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat.
Beberapa subordinator yang umum adalah: when, until, after, before, however, while, because, since, though, although, if, so that, so, and where. Contoh klausa sebagai kalimat fragmen:
When you tell me.
Until the day ends.
After the sunset.
Before the sunrise.
However not enough.
While sleeping.
Because not enough.
Since early morning.
Although so far away.
- Petunjuk lain adalah bahwa kelompok kata dimulai dengan kata ganti relatif. Beberapa kata ganti relatif umum adalah: that, who, whose, whom, which, and when.
Contoh:
Whose name I forgot.
Whom Alfio had known since elementary school.
- Harus diingat bahwa kalimat fragmen dapat digunakan dalam tulisan, namun penggunaannya harus jarang dan digunakan dengan hati-hati.
- Sentence fragment sangat mudah disalahgunakan, hal tersebut akan berdampak dalam membuat tulisan tidak jelas dan tidak terorganisir.
Contoh:
It is my opinion that child labor should end. The salary is very low. After all, the children receive humiliation. More humiliation than salary. (Kalimat terakhir adalah fragmen)
(Menurut pendapat saya, pekerja anak harus diakhiri. Gajinya sangat rendah. Bagaimanapun, anak-anak sengsara. Lebih banyak kesengsaraan daripada gaji.)