sederet kamus
Search Articles
Translate: Tutorial:

Percakapan Job Interview: Menyampaikan Deskripsi Pengalaman Kerja

Orang-orang Amerika cukup familiar dengan pembahasan seputar pekerjaan dalam sebuah perbincangan. Nyatanya, setiap profesi memiliki keunikan tersendiri baik dalam tantangan yang dihadapi maupun pelajaran yang bisa didapatkan. Percakapan seputar dunia kerja bisa menjadi hal yang menyenangkan untuk menggali lebih banyak tentang latar belakang seseorang berikut ketrampilan yang dimilikinya. Meski begitu, ada juga orang yang sengaja memilih topik tersebut sebagai ajang untuk pamer.

Yang cukup mendebarkan dalam membahas pekerjaan adalah ketika kita tengah melamar suatu pekerjaan. Terlebih jika usia kita tak lagi muda, kita dibebani dengan ekspektasi akan pengalaman kerja yang mumpuni. Setidaknya, dalam tiga atau empat tahun terakhir kita memiliki suatu prestasi atau ketrampilan yang bisa dibanggakan.

What do you do for work?

Sebelum mulai memberi deskripsi tentang pengalaman kerja, kita akan mulai dengan satu pertanyaan terlebih dahulu: Apa pekerjaan anda? Guru, teknisi, koki, atau bahkan wiraswasta? Dan, sudah berapa lama? Pikirkan poin-poin penting tentang pekerjaan anda anda mengapa anda tertarik untuk menggelutinya. Jika ada dua atau lebih pekerjaan yang berbeda, anda bisa juga membahas mengapa anda meninggalkan pekerjaan yang sebelumnya secara netral, yakni tanpa menunjukkan kelemahan diri maupun keburukan instansi tempat anda bekerja sebelumnya.

Agar lebih bisa memahami, simak referensi berikut dan perhatikan poin-poin yang disampaikan.

  • “I have not had much paid work experience as a teacher. I graduated school doing volunteer work at a private junior high school. I was struggling to get my certification, and I wanted to get hands on experience without worrying about finding a school that would hire me. Now that I am certified, finished my master’s degree program, and have all those volunteer hours under my belt, I feel well prepared to apply as a fulltime teacher.”

(“Saya belum memiliki pengalaman kerja dengan bayaran besar sebagai guru. Saya selulus sekolah bekerja secara sukarela di sebuah SMP swasta. Saya sedang berusaha menuntaskan sertifikasi saya, dan saya ingin mendapatkan pengalaman tanpa khawatir mencari sekolah yang mau memperkerjakan saya. Sejak saya tersertifikasi, selesai dengan program master saya, dan memiliki pengalaman mengajar sukarela, saya merasa siap untuk melamar sebagai pengajar penuh waktu.”)

  • “When I completed my accounting degree, I went right to the best firm in the city and was hired as an intern. During the internship time I tried to keep focusing on my master program, which I will complete next month. Working with the best of the best has turned me into an asset no company could resist.”

(“Ketika saya menyelesaikan gelar akuntansi saya, saya pergi ke perusahaan terbaik di kota dan bekerja magang. Selama masa magang, saya berusaha tetap fokus dengan program master saya yang akan saya selesaikan bulan depan. Bekerja dengan yang terbaik dari yang terbaik telah mengubah saya menjadi aset yang tidak bisa ditolak perusahaan manapun.”)

  • “I didn’t get to college after graduating high school. Instead, I went to a fashion-design school in town and took a full-year study. Fashion designing has always been my passion since I was in junior high school, where I first discovered how to use the sewing machine. A month after completing my study, I had an internship at my aunt’s boutique for three months. I am now ready to be somebody in the fashion industry.”

(“Saya tidak kuliah setelah lulus dari SMA. Sebagai gantinya, saya pergi ke sekolah fashion-design di kota dan mengambil program belajar setahun penuh. Fashion design sudah menjadi minat saya sejak SMP, di mana saya pertama kali mengetahui cara menggunakan mesin jahit. Sebulan setelah menyelesaikan pendidikan, saya magang di butik tante saya selama tiga bulan. Sekarang saya siap menjadi seseorang di dunia industri fashion.”)

  • “I studied computer and networking engineering back in vocational high school, and that was when I started learning multiple programming language on my own. I was too busy starting my career as a software developer that I decided to take a gap year before starting college. My first year in college was kind of useless because I felt like I had mastered all things they tried to teach me. So I dropped myself out, and have worked as a freelance front-end developer after while helping my father run his business. It’s been two years.”

(“Saya dulu belajar teknik komputer dan jaringan di SMK, dan itulah awal saya belajar banyak bahasa pemrograman secara otodidak. Saya terlalu sibuk meniti karir sebagai software developer sehingga saya memutuskan untuk mengambil cuti satu tahun sebelum masuk kuliah. Tahun pertama saya di kampus seperti sia-sia sebab saya merasa sudah menguasai semua yang mereka ajarkan. Saya pun keluar, dan setelah itu bekerja sebagai front-end developer lepas sambil membantu ayah saya menjalankan bisnisnya. Sudah berjalan dua tahun.”)

  • “I started working as a part-time tutor at an English Learning Centre in town when I was in my sixth semester as a Communication student. Three months after I graduated from the university, I decided to quit because I was moving back to my hometown to take care of my grandmother that was sick. I started working as a private English tutor and ran my small business. Luckily I was honored with a scholarship to get my master degree I will be completing this year. I believe that my qualification and skills would help me carry out the duties for an Educational Consultant here.”

(“Saya mulai bekerja sebagai guru les paruh waktu di sebuah pusat pembelajaran bahasa Inggris di kota ketika saya masih jadi mahasiswa semester enam Ilmu Komunikasi. Tiga bulan setelah wisuda dari universitas, saya memutuskan untuk keluar sebab saya pindah ke kota asal saya untuk merawat nenek saya yang sakit. Saya pun mulai bekerja sebagai guru les privat bahasa Inggris dan menjalankan bisnis kecil. Untungnya saya mendapat beasiswa untuk mendapatkan gelar master yang akan saya tuntaskan tahun ini. Saya percaya bahwa kualifikasi dan ketrampilan saya akan membantu saya memenuhi tugas sebagai seorang Konsultan Pendidikan di sini.”)

Tidak terlalu sulit kan? Temukan poin terkuat anda dan mulailah merangkum pengalaman kerja anda dalam sebuah deskripsi singkat. Selamat mencoba!

Percakapan Terkait