Kalimat Penutup Presentasi (How To Close a Presentation)
Mengapa harus khawatir dengan kalimat penutup saat presentasi? Hai ini karena cara Anda menutup sebuah presentasi (how to close presentation) sama pentingnya dengan bagaimana Anda membuka presentasi tersebut.
Jika Anda membuka presentasi dengan kalimat pembuka yang kuat dan menggebu-gebu namun menutupnya dengan biasa-biasa saja, lantas apa poin yang ingin Anda sampaikan pada audiens? Tentunya hal tersebut akan membuat presentasi Anda menjadi sia-sia belaka. Itulah mengapa how to close presentation sangatlah penting untuk diperhatikan. Berikut beberapa hal yang harus ada dalam closing sebuah presentasi, diantaranya.
- Call to action
Sesungguhnya poin apa yang hendak disampaikan dalam sebuah presentai? Tentunya Anda ingin menyampaikan sebuah informasi yang cukup penting bukan? Akan tetapi tak hanya itu saja, tentunya Anda juga ingin audiens untuk melakukan sesuatu hal dari informasi tersebut.
Untuk itulah, Anda perlu meng-closing presentasi yang disampaikan dengan Call to Action yang jelas, singkat dan padat. Sesuatu yang akan memotivasi, memberdayakan maupun menginspirasi audiens Anda.
Buat sebuah impact saat memulai presentasi Anda dengan sebuah motivasi negatif, sesuatu yang mungkin mengejutkan, sesuatu yang memperlihatkan keadaan yang akan memburuk jika mereka tidak segera mengambil tindakan. Selanjutnya, akhiri dengan sebuah motivasi positif, dan tunjukkan kelebihan dari solusi yang Anda tawarkan.
Agar membuat presentasi yang disampaikan semakin meyakinkan, Anda juga bisa menggunakan slide PowerPoint untuk memberikan gambaran tentang topik yang disampaikan.
- Hindari Q&A di Akhir Presentasi
Question time (sesi tanya jawab) memang cukup enting dalam sebuah presentasi, namun bukan di bagian akhir atau closing. Sesi tanya jawab cenderung berjalan lama, keluar dari topik dan sangat mungkin akan membuat suasana jadi kurang mengenakan. Anda tentu tak ingin mengakhiri presentasi dengan suasana yang tidak nyaman bukan?
Ketika menghindari pertanyaan di akhir presentasi atau penutupnya, ini maknanya Anda bisa mengontrol mood, apa yang ingin disampaikan kepada audiens dan juga timing yang tepat.
- Lontarkan Pertanyaan Retorika
Mengajukan pertanyaan retorika atau provokatif ketika menutup presentasi di sisi lain bisa membuat audiens akan terus memikirkan tentang presentasi Anda hingga beberapa saat lamanya. Misalnya saja Anda sedang membicarakan masalah engineering (teknik) di masa mendatang pertanyaan berikut mungkin cocok untuk dilontarkan kepada audiens.
“I’d like to end by asking you the future of manufacturing, will it be completely taken over by robots in the next 30 years?” (Saya ingin mengakhiri presentasi ini dengan menanyakan tentang masa depan manufaktur, apakah akan seluruhnya akan diambil alih oleh robot dalam 30 tahun mendatang?)
Pertanyaan retorika atau provokatif bisa menguatkan pesan Anda, membangkitkan emosi, hingga memancing tindakan. Begitu audiens mendengar pertanyaan, mereka akan cenderung memikirkan jawabannya. Apalagi jika pertanyaan tersebut menyentuh area sensitif di kehidupan mereka.
- Akhiri dengan Cerita Singkat
Storytelling merupakan alat dalam presentasi yang cukup powerful dan bisa menjadi cara terbaik untuk mengemas presentasi dengan rapi. Pendengar yang cukup emosional biasanya akan menyimpan lebih banyak informasi yang disampaikan. Cerita-certa singkat yang menguras emosi, entah itu cerita lucu, sedih, atau bahkan menggugah pikiran, bisa jadi cara yang ampuh untuk membuat audiens Anda merasa dilibatkan.
- Gunakan The Power of 3
Ringkasan sangat penting untuk menutup sebuah presentasi dengan topik yang berat dan penuh informasi, namun jangan sampai terasa membosanka.
Gunakan kalimat yang memiliki 3 kekuatan, yakni kalimat yang singkat, jelas, padat dan yang terpenting adalah buat agar kalimat tersebut bisa meninggalkan kesan mendalam pada audiens. Berikut beberapa contoh kalimat tersebut, diantaranya.
-
- “This is not the end. It is not even the beginning of the end. But it is, perhaps, the end of the beginning.” – Winston Churchill (Ini bukanlah akhir. Bukan juga awal dari sebuah akhir. Tetapi ini bisa menjadi sebuah akhir dari sebuah permulaan – Wisnton Churchill)
- “Blood, sweat and tears” – General Patton (Darah, keringat dan air mata – General Patton)
- “I came, I saw, I conquered” – Julius Caesar (Saya hadir, Saya menyaksikan, Saya menaklukan – Julius Caesar)
- “Just Do It” – slogan dari brand Nike (Lakukan saja – Slogan dari brand Nike)
- Ulangi Kalimat yang Ada di Pembuka Presentasi
Mengakhiri presentasi dengan mengulangi kalimat yang digunakan di pembukaan presentasi merupakan teknik yang cukup populer. Ini bisa jadi cara yang bagus untuk menyampaikan pesan Anda, sekaligus merangkum keseluruhan pidato serta menciptakan perasaan akrab dengan audiens. Komedian melakukan ini dengan baik saat mereka mengaitkan lelucon sebelumnya dengan yang lain.
Melakukan hal ini bisa memberi sinyal kepada audiens bahwa Anda sudah hampir berada di ujung presentasi Anda. Ini seperti sebuah circle (lingkaran), Anda kembali ke awal mula Anda memulai.
Ada beberapa cara untuk menggunaka pendekatan ini dalam mengakhiri presentasi, diantaranya:
-
- Siapkan pertanyaan di awal presentasi Anda dan gunakan sesi penutup untuk memberikan jawabannya.
- Selesaikan cerita yang Anda mulai, gunakan anekdot untuk menyampaikan pesan Anda.
- Tutup dengan judul presentasi, hal ini bisa Anda lakukan jika judul presentasi Anda merupakan judul yang provokatif dan mudah diingat.
- Gunakan Kalimat yang Sound Bite
Kalimat ‘Sound bite” ini bisa seperti slogan, tagline dan lain sebagainya. Intinya sebuah kalimat singkat yang gampang diingat dan mampu menarik perhatian audiens. Coba perhatikan kalimat terakhir Steve Jobs yang cukup terkenal dalam pidato wisuda yang ia bawakan di Universitas Stanford: “Stay hungry, stay foolish” (Tetap lapar, tetaplah bodoh).
Atau kalimat dari Steven Johnson, “Chance favors the connected mind.” (Peluang suka dengan pikiran yang terhubung).
Coba pikirkan bagaimana Anda bisa mengemas pesan Anda menjadi sebuah pernyataan yang tajam dan mudah diingat. Apakah kalimat tersebut bisa mewakili suara asli Anda? Apakah bisa menyampaikan poin utama pesan Anda dengan jelas? Pikirkan baik-baik.
- Akhiri dengan Pilihan
Berikan audiens Anda sebuah pilihan di akhir presentasi Anda. Hal ini merupakan salah satu cara untuk mendorong audiens untuk terus memikirkan tentang topik yang Anda bicarakan di presentasi tersebut. Hal ini juga bisa dikaitkan dengan Call to action yang sebelumnya diberikan.
Misalnya saja Anda bisa mengakhiri presentasi dengan kalimat seperti,
“We can do this, or we can do nothing. The choice is yours.” (Kita bisa melakukannya atau mungkin saja tidak. Pilihannya ada pada diri Anda sendiri)
- Akhiri dengan Quote yang Inspirasional
Jika ada pesan tertentu yang Anda ingin agar audiens ingat atau bahkan perasaan tertentu yang Anda ingin audiens rasakan setelah mendengar presentasi Anda. Maka, Anda bisa menggunakan quote inspirasional.
Anda bisa mengenalkan quote yang menarik, dengan kalimat awal seperti berikut.
-
- I’d like to finish with this interesting /powerful / inspiring/wonderful/ quote from … (Saya ingin mengakhiri dengan sebuah quote yang cukup menarik/powerful/inspiring/mengagumkan dari…)
- And finally, let’s finish up today’s discussion with this surprising/useful/shocking/hopeful statistic … (Akhir kata, mari akhiri diskusi hari ini dengan statistik yang mengejutkan/mengagumkan/penuh harap…)
- Here are some example quotes that might help people be prepared to take action or to think differently. (Berikut beberapa contoh quote yang mungkin akan membantu orang-orang untuk mempersiapkan diri mengambil langkah atau pemikiran berbeda)
Namun perlu diingat agar quote atau statistik yang digunakan sesuai dengan topik yang hendak disampaikan. Berikut beberapa quote yang inspirasional,
-
- “In the end, we will remember not the words of our enemies, but the silence of our friends.” – Martin Luther King, Jr. (Akhirnya, kita tidak akan mengingat kalimat dari musuh kita tetapi dari kesenyapan sahat kita, – Martin Lther King, Jr)
- “Sometimes we stare so long at a door that is closing that we see too late the one that is open.” – Alexander Graham Bell (Terkadang kita menatap begitu lama pada pintu yang tertutup sehingga kita terlambat melihat pintu yang terbuka. – Alexander Graham Bell)
- Gunakan Slide Presentasi
Salah satu metode yang biasa digunakan saat memberikan presentasi ialah “Tell them”. Mulai dari apa yang akan Anda katakan, lalu mengatakannya, dan kemudian memberi tahu audiens apa yang Anda katakan kepada mereka.
Meski kedengarannya berulang, Anda bisa menggunakannya sebagai kerangka umum untuk membuat presentasi Anda tetap singkat dan to the point.
Sebab sehebat apapun presentasi yang Anda sampaikan, Anda tetap perlu mengingatkan udiens tentang apa yang Anda liput. Berikut beberapa kalimat yang bisa Anda gunakan untuk mulai menjelaskan tentang ringkasan presentasi Anda.
-
- That brings us to the end of the presentation. I’d like to summarize by saying.. (Sampai di akhir presentasi. Saya ingin meringkasnya dengan mengatakan…)
- That concludes my presentation. However, I’d like to quickly summarize the main points or takeaways.( Demikian presentasi saya. Namun, saya ingin meringkas poin-poin utama atau kesimpulannya.)
- And on that final note, that concludes my presentation. (Dan di akhir catatan, itulah kesimpulan presentasi saya.)
- To quickly recap, I’d like you to remember these key points … (Singkatnya, Saya ingin mengingatkan kembali tentang beberapa poin…)
Selain kalimat tadi, agar lebih menyenangkan Anda dapat memanfaatkan PowerPoint untuk membuat slide terakhir yang merangkum semua poin utama Anda. Kemudian Anda dapat meninggalkan slide terakhir di layar ketika Anda melontarkan pernyataan penutup pada audiens.
- Akhiri dengan Antusiasme dan Ucapan Terima Kasih
Wajar jika Anda akan merasa lelah ketika Anda sampai di akhir pembicaraan. Adrenalin yang awalnya berpacu di tubuh Anda sekarang sudah mulai memudar. Sangat penting bagi audiens untuk merasa bahwa Anda tetap antusias dan terbuka untuk pertanyaan. Jika Anda kurang antusias dengan presentasinya, mengapa penonton harus antusias?
Cara termudah untuk mengakhiri presentasi, setelah Anda selesai menyampaikan konten ialah dengan mengucapkan terima kasih. Hal tersebut tentu bisa dipahami dengan mudah oleh audiens. Berikut beberapa kalimat terima kasih yang bisa Anda gunakan.
-
- I sincerely appreciate your attention today/this evening/this morning. (Saya sangat mengapresiasi perhatian Anda sekalian siang/ sore/pagi ini)
- And that brings us to the end. I’d like to thank you for your time and attention today.(Dan akhirnya samai dipenghujung kata. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas waktu dan perhatian yang diberikan hari ini.)
- Thank you so much for your interest and attention. (Terima kasih banyak atas perhatian dan semangat Anda sekalian)
- At this time, I’d like to have my colleague speak so I’ll finish up by saying thank you for your attention. (Sekarang, Saya ingin koleg saya yang berbicara karenanya Saya ingin mengakhiri kalimat saya dengan ucapan terima kasih atas perhatian yang Anda sekalian berikan).
Ini adalah cara terbaik bagi siapa pun untuk memberi isyarat kepada penonton bahwa inilah waktunya untuk bertepuk tangan dan kemudian pulang.
- Akhiri dengan Penutup yang Jelas dan Tepat Waktu
Hal ini menjadi sebuah keharusan. Tidak ada yang jauh tidak nyaman dibanding seorang presenter yang tak tahu bagaimana caranya menutup sebuah presentasi yang dibawakan dan hanya berbicara tanpa arah yang jelas. Audiens hanya dibiarkan saja untuk berpikir, “Apa tadi itu? Apakah kita harus bertepuk tangan sekarang? “
Pastikan Anda dan audiens Anda tahu kapan presentasi sudah sampai di ujung akhir. Sebuah lambaian, ucapan terima kasih atau bahkan gerakan membungkun bisa sinyal yang jelas bahwa inilah akhir dari presentasi yang disampaikan.
Perlu diingat juga bahwa waktu sangat berharga. Jika Anda ingin membuat audiens terkesan, maka akhiri tepat waktu, akan jauh lebih baik, jika Anda menyelesaikan sebelum waktu Anda habis.
Demikian tadi informasi menarik tentang how to close a presentation. Semoga bisa memberikan Anda inspirasi penting dalam menutup sebuah presentasi dalam bahasa Inggris. Akan jauh lebih baik, jika Anda berlatih sesering di depan kaca sebelum memulai presentasi, agar mengurangi rasa canggung dan demam panggung. Semoga bermanfaat.