Kata-kata yang Digunakan untuk Mengungkapkan Kekecewaan
Words used to Express Disappointment
dalam berkomunikasi, kita pasti mengalami yang namanya ketidakpuasan atau disappointment. Sering juga kita merasa tidak puas dengan apa yang telah kita lakukan atau terhadap sesuatu yang berhubungan dengan kita.
Dalam mengungkapkannya tentu setiap bahasa memiliki cara sendiri. Dalam artikel ini akan diberikan contoh tentang kata–kata yang biasa digunakan dalam mengekspresikan kekecewaan atau ketidak puasan.
1. Menyatakan kekecewaan terhadap diri sendiri
A. Kekecewaan karena hal yang terjadi saat ini
- I wish I (Aku harap aku)
Kata ini diikuti dengan bentuk past simple (lampau)
Contoh:
-
- “I wish I had a higher education” (Aku harap aku memiliki pendidikan yang lebih tinggi)
- “I wish I had a bigger car to take all of my families” (Aku harap aku memiliki mobil yang lebih besar untuk membawa semua keluarga ku)
- If only I (Jika saja aku)
Contoh:
-
- “If only I played soccer” (Jika saja aku bermain sepak bola)
- “If only I spoke France” (Jika saja aku biacara bahasa prancis)
B. Kekecewaan karena menyesali masa lalu
- I wish I (Aku harap aku)
Kata ini diikuti dengan bentuk past perfect
Contoh:
-
- “I wish I had been hired as cook in that restaurant” (Aku harap aku dipekerjakan sebagai juru masak di restoran itu)
- “I wish I had saved more money” (Aku harap aku menabung lebih banyak uang)
- If Only I (Jika saja aku)
Contoh:
-
- “If only I had met you earlier” (Jika saja aku bertemu denganmu lebih awal)
- “If only I had found in last year” (Jika saja aku menemukannya tahun lalu)
2. Menyatakan kekecewaan pada orang lain
A. Why didn’t (Kenapa tidak)
Formula yang digunakan untuk membuat kalimat adalah:
Why didn’t + S+Verb ?
Contoh:
- “Why didn’t you tell me it’s over?” (Kenapa kamu tidak memberitahuku bahwa ini sudah selesai?)
- “Why didn’t you ask me before make such a decision?” (Kenapa kamu tidak bertanya padaku terlebih dahulu sebelum membuat keputusan?)
B. How am/was I supposed to +Verb (Bagaimana aku harus…)
Contoh:
- “How am I supposed to know that you are hospitalized?” (Bagaimana aku bisa tahu jbahwa kamu di rawat di rumah sakit?)
- “How was I supposed to know that your mom is sick?” (Bagaimana mungkin aku tahu kalau ibumu sakit?)
3. Ekspresi formal yang umumnya digunakan untuk menyatakan kekecewaan
A. What a shame (Sayang sekali)
Contoh:
A: “I can’t be your partner anymore; I need to get back to my country” (Aku tidak bisa menjadi patner mu lagi, aku harus kembali ke negaraku)
B: “What a shame! You are my best partner ever” (Sayang sekali! Kamu adalah partner terbaikku)
B. That’s too bad (Sayang sekali)
Contoh:
A: “I lost my chance; I’m late in submitting my paper for the scholarship” (Aku kehilangan kesempatanku, aku terlambat mengumpulkan porofolio untuk beasiswa)
B: “ That’s too bad” (Sayang sekali)
C. That’s so disappointing! (Itu sangat mengecewakan)
Contoh:
A: “I just come from the office and they told me I can’t take any day off this month” (Aku baru saja datang dari kantor dan mereka member tahuku bahwa aku tidak bisa mengambil cuti bulan ini)
B: “That’s so disappointing! What about the trip?” (Itu sangat mengecewakan! Bagaimana dengan perjalananya!)
D. I was so looking forward to … (Aku sudah sangat menantikan…)
Contoh:
A:”Sorry, the concert is canceled due to the artist health condition’ (Maaf, konsernya dibatalkan karena kesehatan artisnya”
B: “I was so looking forward to watch this concert” (Aku sudah sangat menantikan untuk menonton konser ini!)
E. I / We had high hopes for … (Kita memiliki harapan tinggi untuk …)
A: “You know what? They cancel the agreement” (Tahukah kamu? Mereka membatalkan perjanjian)
B: “I had high hopes for this project actually!” (Aku memiliki harapan yang tinggi untuk proyek ini sebenarnya)
F. What we had been led to expect was … (Apa yang kita harapkan sebelumnya adalah …)
Contoh:
A: “You get the side project of the Iran Project” (Kamu mendapat proyek sampingan/tambahan dari proyek Iran)
B: “What we had been led to expect was getting the whole project” (Apa yang kita harapkan sebelumnya adalah untuk mendapatkan seluruh proyek)
4. Menyatakan kekecewaan dalam bahasa–bahasa slang dan tidak formal
A. What a bummer! (Sangat menyebalkan)
Contoh:
A: “you can’t enter this room. Only medic can enter!” (Anda tidak bisa masuk ke ruangan ini. Hanya petugas medis yang bisa masuk!)
B: “What a bummer!” (Menyebalkan sekali!)
B. What a let-down! (Mengecewakan sekali)
Contoh:
A: “You heard about the chief? He even can’t stand before us to help us!” (Kamu mendengar tentang kepala? Dia bahkan tidak bisa berdiri untuk kita dan membantu kita)
B: “What a let-down!) (Mengecewakan sekali)
C. That stinks. (Itu menyebalkan)
Contoh:
A: “Aren’t you heard? It’s been decided! Orga will be the next leader of our team!” (Bukankah kamu sudah dengar? Sudah diputuskan! Orga akan menjadi ketu tim kita yang selanjutnya!)
B: “that’s stinks” (Itu benar-benar menyebalkan)
D. In a funk (Sangat menyedihkan)
Contoh:
A: “What happen to Marry? She doesn’t even notice me when I was entering the house!” (Apa yang terjadi pada Marry? Dia bahkan tidak mengethaui bahwa aku memasuki rumah!)
B: “She is in a funk since she will be removing from her position for two months in the office!” (Dia sedang sangat sedih karena dia akan di copot dari jabatannya salaam dua bulan di kantor!)
E. Burst one’s bubble (Mengecewakan)
Contoh:
A: “Why did she cry?” (Kenapa dia menangis?)
B: “Burst one bubble. Tony is the suspect!” (Dia dibuat kecewa seseorang. Tony adalah tertuduhnya!”
Demikian adalah beberapa kata yang bisa digunakan untuk mengungkapkan rasa kecewa.