Legenda Ande-Ande Lumut (Legend Folktale)
Seorang pemuda tampan bernama Ande Ande Lumut mengumumkan bahwa dia sedang mencari istri.
Tak seperti gadis-gadis desa lain, termasuk juga saudara-saudara Klenting Kuning.
Berkat nasihat dari bangau ajaib, maka akhirnya Kleting Kuning pun turut serta.
Dalam perjalanannya, ternyata mereka harus menyeberangi sungai yang lebar.
Pada saat itu, muncullah penjaga sungai berwujud yuyu raksasa bernama Yuyu Kangkang.
Yuyu Kangkang menawarkan jasa untuk menyeberangkan mereka dengan catatan diberi imbalan bersedia dicium olehnya.
Karena terburu-terburu, saudara-saudara Klenting Kuning menyetujui hal tersebut.
Nah berikut cerita Ande-Ande Lumut dalam Bahasa Inggris & Bahasa Indonesia.
The Legend of Ande-Ande Lumut
Long ago, there were two amazing kingdoms in East Java called the Jenggala Kingdom and the Kediri Kingdom.
The king of the Jenggala Kingdom was named Raja Jayanegara and the king of the Kediri Kingdom was named Raja Jayengrana.
The two kings wanted to make peace and avoid any fighting, so they came up with a plan.
They decided to join their kingdoms together by having a special wedding between Panji Asmarabangun, who was the prince of the Jenggala Kingdom, and Dewi Sekartaji, who was the princess of the Kediri Kingdom.
But one day, the Jenggala Kingdom was under attack by some bad people.
While the battle was happening, Princess Dewi Sekartaji became very scared.
She didn’t know what to do, so she decided to run away and try to find a place to hide.
====
Princess Dewi Sekartaji wanted to be safe, so she disguised herself as a normal village girl and went to live with a widow who had three daughters. The three daughters were named Klenting Merah, Klenting Ijo, and Klenting Biru. Dewi Sekartaji was then adopted by the widow and her name was changed to Klenting Kuning.
But even though Klenting Kuning was now a part of the family, she was not treated very nicely. Every day she was given lots of chores to do, like washing clothes, cooking food, and cleaning the house.
Her three adoptive sisters, however, were very lazy. They would just sit around and give orders to Klenting Kuning. “Klenting Kuning, please wash my clothes and scarf!” they would say.
And Klenting Kuning would always reply, “Okay, sister.”
Despite all the hard work, Klenting Kuning never complained and always did as she was told.
====
The Jenggala Kingdom was back to being peaceful after Prince Panji Asmarabangun successfully defeated his enemies.
But he was still feeling sad because Princess Dewi Sekartaji was nowhere to be found.
He wanted to find her so badly that he sent out his guards to search for her.
After a while, one of the guards came back with news.
He had met a girl who looked just like Princess Dewi Sekartaji in a village called Dadapan.
Prince Panji Asmarabangun immediately went to Dadapan to see for himself.
The village where Klenting Kuning lived was across from Dadapan, and Prince Panji Asmarabangun ended up staying at a woman named Mbok Randha’s house.
He disguised himself as a man named Ande-Ande Lumut and pretended that he was looking for a wife.
News of Ande-Ande Lumut searching for a wife spread quickly and everyone in the village was talking about it.
====
Klenting Merah, Klenting Ijo, and Klenting Biru, on the way to propose Ande-Ande Lumut.
They dressed up as nicely as they could, wearing their best clothes and jewelry.
But they told their sister, Klenting Kuning, to stay at home and wash clothes instead of proposing to Ande-Ande Lumut.
Klenting Kuning was doing the laundry when a stork flew down to her.
The stork had a message for her, “Go propose to Ande-Ande Lumut so you can meet someone special.
And bring this whip with you.” Klenting Kuning was curious and quickly rushed to Dadapan Village.
Her three sisters had reached the riverside, but they couldn’t find a boat or bridge to cross the wide and deep river.
Suddenly, a big crab named Yuyu Kangkang appeared and offered to help them cross.
====
Yuyu Kangkang will help with one condition. The condition was that they had to kiss Yuyu Kangkang.
Klenting Merah, Klenting Ijo, and Klenting Biru agreed. One by one they climbed onto Yuyu Kangkang’s back and crossed the river.
Later, Klenting Kuning came to the river and met Yuyu Kangkang. The crab offered to help her cross, but with the same condition of having to kiss him. Klenting Kuning refused and demanded to be helped without kissing.
But Yuyu Kangkang wouldn’t help. Klenting Kuning got angry and took out her whip.
She hit the river with it and the water receded. Yuyu Kangkang became scared and finally agreed to help Klenting Kuning cross the river without making her kiss him.
Klenting Kuning climbed onto Yuyu Kangkang’s back and safely made it to the other side.
====
Klenting Kuning’s three sisters arrived at Mbok Randha’s house and met Ande-Ande Lumut.
They each showed their beautiful faces to him, hoping to be chosen.
However, they were not picked because they had kissed the giant crab Yuyu Kangkang.
Later, Klenting Kuning also arrived at the house.
Ande-Ande Lumut chose her as his wife because she was the only one who had not kissed Yuyu Kangkang.
As it turned out, Ande-Ande Lumut was actually Panji Asmarabangun in disguise.
He revealed his true identity to Klenting Kuning, who was shocked to find out that her fiancé was the same person she had just met.
====
At last, Klenting Kuning revealed her true identity as Dewi Sekartaji in front of everyone. People were amazed at her stunning beauty.
Her three sisters were shocked to learn that the person they had mistreated was actually Dewi Sekartaji.
Panji Asmarabangun and Dewi Sekartaji finally reunited and invited Mbok Randha to come live with them in the palace as a way of saying thank you.
The two lived happily together for the rest of their lives.
====
Legenda Ande-Ande Lumut
Dahulu kala, ada dua kerajaan besar di Jawa Timur yaitu Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri.
Raja Kerajaan Jenggala bernama Raja Jayanegara dan raja Kerajaan Kediri bernama Raja Jayengrana.
Kedua raja ingin berdamai dan menghindari pertempuran apa pun, jadi mereka membuat rencana.
Mereka memutuskan untuk menggabungkan kerajaan mereka dengan mengadakan pernikahan antara Panji Asmarabangun, pangeran Kerajaan Jenggala, dan Dewi Sekartaji, putri Kerajaan Kediri.
Namun suatu hari, Kerajaan Jenggala diserang oleh beberapa orang jahat.
Saat pertempuran berlangsung, Putri Dewi Sekartaji sangat ketakutan.
Dia tidak tahu harus berbuat apa, jadi dia memutuskan untuk melarikan diri dan mencoba mencari tempat bersembunyi.
====
Putri Dewi Sekartaji ingin selamat, jadi dia menyamar sebagai gadis desa biasa dan tinggal bersama seorang janda yang memiliki tiga anak perempuan.
Ketiga anak perempuan tersebut adalah Klenting Merah, Klenting Ijo, dan Klenting Biru.
Dewi Sekartaji kemudian diadopsi oleh janda tersebut dan namanya berubah menjadi Klenting Kuning.
Namun meski Klenting Kuning sudah menjadi bagian dari keluarga, ia tidak diperlakukan dengan baik.
Setiap hari dia diberi banyak pekerjaan rumah, seperti mencuci baju, memasak makanan, dan membersihkan rumah.
Ketiga saudara perempuannya sangat malas.
Mereka hanya duduk-duduk dan memberi perintah kepada Klenting Kuning. “Klenting Kuning, tolong cuci baju dan selendangku!” mereka akan berkata.
Dan Klenting Kuning akan selalu menjawab, “Oke, Kak.”
Meski sudah bekerja keras, Klenting Kuning tidak pernah mengeluh dan selalu melakukan apa yang diperintahkan.
====
Kerajaan Jenggala kembali damai setelah Pangeran Panji Asmarabangun berhasil mengalahkan musuh-musuhnya.
Namun ia masih merasa sedih karena Putri Dewi Sekartaji tak kunjung ditemukan.
Dia sangat ingin menemukannya sehingga dia mengirim pengawalnya untuk mencarinya.
Setelah beberapa saat, salah satu penjaga kembali dengan berita.
Dia pernah bertemu dengan seorang gadis yang mirip dengan Putri Dewi Sekartaji di sebuah desa bernama Dadapan.
Pangeran Panji Asmarabangun segera pergi ke Dadapan untuk melihat sendiri.
Kampung tempat tinggal Klenting Kuning berada di seberang Dadapan, dan akhirnya Pangeran Panji Asmarabangun menumpang di rumah seorang perempuan bernama Mbok Randha.
Ia menyamar sebagai seorang laki-laki bernama Ande-Ande Lumut dan berpura-pura sedang mencari istri.
Berita Ande-Ande Lumut mencari istri menyebar dengan cepat dan semua orang di desa membicarakannya.
===
Klenting Merah, Klenting Ijo, dan Klenting Biru, dalam perjalanan melamar Ande-Ande Lumut.
Mereka berdandan sebaik mungkin, mengenakan pakaian dan perhiasan terbaik mereka.
Namun Klenting Kuning tidak diajak melamar Ande-Ande Lumut. Mereka malah menyuruh adiknya, Klenting Kuning, untuk tinggal di rumah dan mencuci baju.
Klenting Kuning sedang mencuci pakaian ketika seekor bangau terbang ke arahnya.
Bangau itu punya pesan untuknya, “Pergilah melamar Ande-Ande Lumut agar kamu bisa bertemu seseorang yang spesial. Dan bawalah cambuk ini bersamamu.” Klenting Kuning penasaran dan segera bergegas ke Desa Dadapan.
Ketiga saudara perempuannya telah sampai di tepi sungai, tetapi mereka tidak dapat menemukan perahu atau jembatan untuk menyeberangi sungai yang lebar dan dalam itu.
Tiba-tiba, seekor kepiting besar bernama Yuyu Kangkang muncul dan menawarkan bantuan untuk menyeberang.
===
Yuyu Kangkang akan membantu dengan satu syarat. Syaratnya mereka harus mencium Yuyu Kangkang.
Klenting Merah, Klenting Ijo, dan Klenting Biru setuju. Satu per satu mereka mencium Yuyu Kangkang dan naik ke punggung Yuyu Kangkang dan menyeberangi sungai.
Belakangan, Klenting Kuning datang ke sungai dan bertemu dengan Yuyu Kangkang. Kepiting menawarkan untuk membantunya menyeberang, tetapi dengan syarat yang sama yaitu harus menciumnya.
Klenting Kuning menolak dan meminta tolong tanpa ciuman.
Tapi Yuyu Kangkang tidak mau membantu. Klenting Kuning marah dan mengeluarkan cambuknya.
Dia mengibaskan cambuknya ke arah sungai itu dan seketika air surut. Yuyu Kangkang menjadi takut dan akhirnya setuju membantu Klenting Kuning menyeberangi sungai tanpa menciumnya.
Klenting Kuning naik ke punggung Yuyu Kangkang dan berhasil sampai ke seberang dengan selamat.
===
Ketiga kakak Klenting Kuning tiba di rumah Mbok Randha dan bertemu dengan Ande-Ande Lumut.
Mereka masing-masing menunjukkan wajah cantik mereka kepadanya, berharap terpilih menjadi istrinya.
Namun, mereka tidak dipilih karena telah mencium kepiting raksasa Yuyu Kangkang.
Belakangan, Klenting Kuning juga tiba di rumah tersebut.
Ande-Ande Lumut memilihnya sebagai istri karena hanya dia yang tidak mencium Yuyu Kangkang.
Ternyata, Ande-Ande Lumut sebenarnya adalah Panji Asmarabangun yang sedang menyamar.
Ia membeberkan identitas aslinya kepada Klenting Kuning, yang terkejut saat mengetahui bahwa tunangannya adalah orang yang sama yang baru ditemuinya.
===
Akhirnya Klenting Kuning membuka jati dirinya sebagai Dewi Sekartaji di hadapan semua orang.
Orang-orang kagum dengan kecantikannya yang menakjubkan.
Ketiga saudara perempuannya terkejut mengetahui bahwa orang yang mereka perlakukan dengan buruk sebenarnya adalah Dewi Sekartaji.
Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji akhirnya bersatu kembali. Mereka mengajak Mbok Randha untuk ikut tinggal bersama mereka di istana sebagai ucapan terima kasih.
Keduanya hidup bahagia selamanya.
===