Memahami Kata Permission, Prohibition, Obligation, dan No obligation

Pembahasan kali ini akan mengulas mengenai kata-kata yang berhubungan dengan izin dan kewajiban. Yaitu permission, prohobition, obligation, dan no obligation. Akan disertai juga dengan contoh dalam kalimat supaya lebih dapat dipahami penggunaannya.

Langsung saja simak pembahasannya di bawah ini, ya!

Permission

Kata permission dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan dengan izin, bisa juga dimaknai sebagai sebuah persetujuan. Saat seseorang memberikan permission, maka orang tersebut memperbolehkan untuk melakukan sesuatu yang diminta.

Penggunaan kata permission dapat dilihat pada contoh-contoh berikut:

My parents give me permission to stay over at your house tonight. (Orangtuaku membolehkan aku untuk menginap di rumah kamu malam ini)
To go on that trip, you must get your parents’ permission. (Untuk mengikuti perjalanan itu, kamu harus mendapatkan izin dari orangtua)
She asks permission to leave the class early because she had something to do. (Dia minta izin untuk meninggalkan kelas lebih awal karena ada urusan)

Selain izin, kata permission juga dapat digunakan untuk perizinan yang formal dan diberikan dari pihak yang memiliki otoritas. Perizinan ini juga bisa mencakup dokumen-dokumen yang dibutuhkan.

Misalnya seperti yang dapat dilihat pada contoh-contoh berikut:

All the necessary permissions to start an organization are in place. (Semua perizinan yang dibutuhkan untuk memulai sebuah organisasi sudah didapatkan)
Official permission has been granted for building an apartment near the school area. (Perizinan resmi sudah didapatkan untuk membangun gedung apartemen dekat lingkungan sekolah)
Police said permission for the demonstration had not been granted. (Polisi berkata bahwa izin untuk unjuk rasa itu tidak diberikan)

Selain permission, kita bisa menggunakan kata-kata lain yang memiliki arti serupa. Beberapa diantaranya adalah consent (izin) dan allowed to (diperbolehkan, diizinkan).

Misalnya seperti yang dapat dilihat pada contoh berikut:

He gave his consent to us taking the food as much as we want. (Dia memberikan izin untuk kita ambil makanan sebanyak yang kita mau)
We’re allowed to use the classroom until 5 o’clock. (Kita diperbolehkan menggunakan ruang kelas sampai jam 5)

Prohibition

Kata prohibition dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan secara harfiah sebagai larangan atau pelarangan. Kata ini biasanya digunakan untuk larangan yang ditetapkan oleh hukum dalam suatu negara, pemerintah, atau pihak yang memiliki otoritas lainnya.

Penggunaan kata prohibition ini dapat dilihat pada contoh-contoh berikut:

The council is discussing about establish a prohibition of smoking in public area. (Dewan sedang mendiskusikan tentang membuat larangan terhadap merokok di tempat umum)
The environmental group is demanding a prohibition from government against the hunting of whales. (Kelompok pecinta lingkungan meminta pelarangan dari pemerintah terhadap pemburuan ikan paus)
New York City has announced a prohibition on parking on the street. (Kota New York mengumumkan pelarangan terhadap parkir di jalan)

Bukan hanya pihak yang memiliki otoritas, prohibition juga dapat digunakan untuk larangan yang dikeluarkan oleh pihak yang memiliki kekuatan lebih. Seperti orangtua terhadap anak, sekolah terhadap murid, atau kampus terhadap mahasiswa.

Penggunaan kata prohibition ini dapat dilihat pada contoh-contoh berikut:

My parents made a firm prohibition against me going to any kind of party. (Orangtuaku membuat larangan kuat buat aku ikut pesta apapun)
The school has announced a prohibition on using colorful shoes, and strictly allow black ones only. (Sekolah telah mengumumkan larangan atas penggunaan sepatu berwarna, dan dengan tegas membolehkan warna hitam saja)
The university is about to make a prohibition against multi-club joining for students. (Pihak universitas akan membuat larangan untuk mahasiswa bergabung ke dalam banyak klub)

Obligation

Kata obligation dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kewajiban atau sesuatu yang harus dilakukan. Obligation juga bisa digunakan untuk hal-hal yang wajib dilakukan baik secara moral maupun hukum yang berlaku.

Penggunaan kata obligation ini dapat dilihat pada contoh-contoh berikut:

As citizen, we have an obligation to obey this country’s laws. (Sebagai warga negara, kita punya kewajiban untuk mematuhi hukum-hukum negara ini)
I have an obligation to take care of him because he’s still my brother. (Aku punya kewajiban untuk mengurus dia karena dia masih saudara laki-lakiku)
Even though they divorced years ago, they still have an obligation to pay their children’s college expenses. (Meskipun mereka bercerai bertahun-tahun lalu, mereka masih punya kewajiban untuk membayar biaya kuliah anak mereka)

No Obligation

Kebalikan dari obligation, kata no obligation menunjukkan tidak adanya kewajiban atau keharusan melakukan sesuatu. Biasanya hal ini terjadi saat sebuah perjanjian berakhir, atau saat seseorang meamng tidak punya hak untuk menyuruh kita melakukan sesuatu.

Penggunaan kata no obligation dapat dilihat pada contoh berikut:

As the agreement ended last week, we have no obligation to supply goods to them. (Dengan berakhirnya perjanjian pekan lalu, kita tidak punya kewajiban untuk menyuplai barang pada mereka)
Since the day you left that organization, you have no obligation to do what they told you to. (Sejak hari dimana kamu meninggalkan organisasi itu, kamu tidak punya kewajiban untuk melakukan apa yang mereka suruh)

Selain no obligation, kita juga dapat menggunakan kata not required untuk menjelaskan makna serupa. Misalnya seperti yang bisa dilihat pada contoh berikut:

I’m not required to listening to your favor because you don’t have any right for it. (Aku tidak punya kewajiban untuk mendengarkan permintaanmu karena kamu tidak punya hak untuk itu)
The permission to get into the room is not required (Izin untuk masuk ke ruangan itu tidak diwajibkan lagi)

Demikianlah pembahasan mengenai kata permission, prohibition, obligation, dan no obligation beserta contoh penggunaannya. Semoga informasi ini bermanfaat!