Membuat dan Menggunakan Imperative Sentences
Sama seperti bahasa lisan, tulisan juga memiliki kemampuan untuk menyampaikan berbagai macam ide dan emosi. Bergantung pada pilihan dan susunan katanya kita bisa menyampaikan berbagai macam emosi atau keinginan.
Bagaimana? Perhatikan contoh kasus di bawah ini:
Bayangkan saat pagi hari sebelum anda bekerja anda menerima email dari kantor, isinya memberitahukan bahwa anda harus lembur, sedangkan tugas memberimakan anjing ada ditangan anda, seluruh keluarga anda belum bangun. Apa yang akan anda lakukan? Hal yang paling mudah dilakukan adalah meninggalkan pesan di tempat yang mudah di lihat:
“I’ll be late. Please feed Bono at 7pm!” (Aku akan telat. Tolong kasih makan Bono jam 7 malam!)
Pesan yang anda tinggalkan memberikan perintah yang jelas, di sini anda jelas melakukan permintaan dan anda menggunakan imperative sentences dalam kalimat anda.
Sampaikan permintaan anda dengan jelas
Imperative sentences berisi permintaan, perintah atau himbawan. Imperative sentences berbeda dengan pernyataan (declarative sentences), kalimat yang menyampaikan emosi tertentu (exclamatory sentences) atau pertanyaan (interrogative sentence).
Biasanya imperative sentences pendek dan simpel, tapi bisa juga berupa kalimat panjang atau paragraf. Ungkapan inggris sederhana yang paling banyak anda lihat dan tahu sebenarnya adalah contoh ungkapan imperative yang hana terdiri dari 1 verb. Misal:
- Hurry! (Cepat!)
- Stop! (Berhenti!)
- Run! (Lari!)
- Go (Pergi sana)
Penggunaan titik atau tanda seru pada imperative sentences bergantung pada seberapa kuat emosi atau penekanan yang ingin anda sampaikan.
Contoh Imperative Sentences
Ungkapan imperatif dapat berupa instruksi, permintaan (demand/ request), undangan, saran atau ungkapan sejenisnya, kita dapat menentukan seberapa kuat emosi atau penekanan yang disampaikan dari pilihan kata, konteks dan tanda baca. Tidak semua imperative sentences berakhir dengan tanda seru, jadi jangan cepat-cepat menentukan bahwa semua kalimat dengan tanda seru adalah imperative sentences.
Cara mudah untuk menentukan sebuah kalimat termasuk imperative sentences atau tidak adalah dengan memperhatikan verb dan subject-nya. Biasanya imperative sentences dimulai dengan verb yang menyampaikan perintah, lalu petunjuk lain adalah subject. Apakah anda melihat subject dari contoh yang telah ditulis di atas atau di bawah? Biasanya subjek pada imperative sentences tidak ditulis secara gamblang, tapi tersirat.
Berikut di bawah ini adalah beberapa contoh jenis imperative sentences:
- Pass the salt (demand/request) (Oper garamnya.)
- Tell the truth! (demand) (Katakan yang sejujurnya.)
- Please leave the package at the door (instruction) (Tolong taruh paketnya di depan pintu.)
- Don’t go (request/demand) (Jangan pergi.)
- Wear your reed heels with that dress (himbauan/advice) (Gunakan heels merah dengan gaun itu.)
- Come with me tonight (Invitation) (Ikut denganku malam ini.)
- Heat the oil (Instruction) (Panaskan minyaknya.)
- No littering! (Jangan buang sampah sembarangan!)
- Get Out! (Keluar!)
Penggunaan Imperative Sentences pada Iklan
Meski anda tidak akan menjumpai imperative sentences sesering declarative sentences, jika anda membaca majalah, atau jalan di mall atau jalan raya, anda akan menemukan bahwa rata-rata iklan pada billboard, majalah atau poster menggunakan imperative sentences. Hal ini dikarenakan imperative sentences biasanya banyak digunakan untuk membuat slogan yang catchy, sehingga cocok untuk iklan. Pasti anda pernah melihat iklan di bawah ini:
- Don’t worry, be happy.
- Just do it.
- Have a Coke and smile.
Anda juga akan menemukan imperative sentences pada tulisan-tulisan sastra terkenal, contoh 10 commandements dari bible dimulai dengan imperative sentences:
- Thou shalt not steal
- Honor thy father and mother
- Thou shalt not kill
Kalimat di atas adalah command, karena itu disebut 10 Commandments.
Subjek pada Imperative sentences
Meski subjek dalam imperative sentences seperti tidak ada, sebenarnya ada. Subjek dalam Imperative sentences adalah selalu “you.” Subjek tidak tertulis secara gamblang tapi tersirat.
- (You) give me some water.
- (You) tell the truth!
- (You) heat the oil
- (You) pass the salt
- (You) no littering!
Imperative Verbs
Imperative sentences tentu saja mengandung verb dalam bentuk imperative juga, artinya tujuan verb dalam ungkapan tersebut adalah untuk memerintah. Imperative verb dapat mengambil bentuk lain pada kalimat yang berbeda, artinya verb tersebut dapat digunakan sebagai objek dari kalimat tersebut, atau sebagai bentuk verb lain.
Bentuk verb imperative dan non-imperative.
Imperative form | Non-Imperative form |
Talk quietly (Berbicaralah dengan pelan) | There’s a lot of talk about that new girl. (Ada banyak gosip soal cewek baru itu) |
Run! (Lari!) | She had 2 more run before the competition is over (Dia masih punya 2 putaran lagi sebelum kompetisi berakhir) |
Turn that stereo off (Matikan stereo itu) | I took the wrong turn. (Aku salah ambil belokan.) |
Hang up that call (Matikan telepon itu) | Do you want to hang out? (Kamu mau nongkrong, nggak?) |
Play that movie (Nyalakan film itu) | He got himself a big role in that play (Dia mendapatkan peran yang besar di drama itu) |