Memperkenalkan Diri Saat Wawancara Beasiswa

Sesungguhnya ada banyak beasiswa bertebaran di luar sana. Mulai dari beasiswa nasional hingga internasional. Beasiswa untuk tingkat sarjana hingga tingkat doktoral bahkan beasiswa khusus untuk penelitian ataupun sekolah musim panas ada. Hanya saja persyaratannya yang seringkali dianggap merepotkanlah yang membuat sebagian orang malas bergerak mengurusnya.
Kerepotan mengurus beasiswa tidak sebatas di persyaratan awal berupa administrasi saja. Namun terkadang hingga tahap berikutnya pun masih menguras tenaga, materi bahkan emosi. Mungkin ada yang menganggap bahwa ketika telah lolos administrasi, maka langkah selanjutnya akan lebih ringan. Nyatanya tidak seperti itu. Bukan bermaksud menjatuhkan mental, tapi alangkah lebih baiknya berpegang pada sebuah kalimat bijak “sedia payung sebelum hujan”.
Ketika langkah awal terselesaikan dengan lancar, bukan berarti perjuangan berakhir. Perjuangan bahkan bisa dikatakan baru berada di depan pintu. Saat harus menghadapi wawancaralah saat dimana perjuangan yang sesungguhnya terjadi. Mengapa demikian ? Bukan bermaksud berlebihan, namun di tahap inilah usaha selama beberapa waktu akan diuji. Di tahap inilah akan terlihat apakah seseorang layak menerima beasiswa tersebut atau tidak.
Saat wawancara seorang calon penerima beasiswa akan berhadapan dengan panelis yang tentunya berkompeten di bidang masing-masing. Untuk meraih beasiswa impian, calon penerima beasiswa pun diharapkan mampu untuk memukau dan meyakinkan para panelis bahwa dirinya memang layak untuk menjadi salah satu penerima beasiswa.
Kemampuan memukau dan meyakinkan para panelis tidak lahir dari usaha sehari dua hari, tapi dari proses persiapan yang memakan waktu dan menguras energi. Dalam proses itu ada banyak hal yang tentu harus dilakukan, mulai dari belajar mengetahui bagaimana memperkenalkan diri di hadapan panelis hingga apa yang harus dilakukan saat wawancara berakhir.
Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang salah satu proses yang akan dilewati calon penerima beasiswa pada tahap wawancara, yaitu memperkenalkan diri. Lewat artikel ini kami akan menjelaskan sedikit tentang hal ini dengan memberikan contoh percakapan saat memperkenalkan diri.
Tidak lupa kami akan memberikan beberapa tips saat menghadapi wawancara dan kami berharap semoga bermanfaat bagi para pembaca. Untuk itu mari simak artikelnya hingga akhir.
PERCAKAPAN MEMPERKENALKAN DIRI SAAT WAWANCARA BEASISWA
Situasi: Seorang pewawancara memberikan pertanyaan pembuka pada calon pelamar beasiswa dengan bentuk pertanyaan “tell us something about yourself” atau ceritakan tentang diri Anda.
Question (Q): Hello, how are you ? (Halo, apa kabar ?)
Answer (A: Hello, I’m fine, thank you. How about you Madam ? (Halo, kabar baik, terima kasih. Bagaimana dengan Ibu ?)
Q: I’m fine, thank you for asking. All right, first thing first, let me introduce myself. I’m Mrs. Santi. I’m one of scholarship committees and I am going to interview you right now. Just relax, ok ? (Kabar saya baik, terima kasih telah bertanya. Baiklah, hal pertama adalah saya akan memperkenalkan diri. Saya Ibu Santi. Saya salah satu anggota komite beasiswa dan saya akan mewawancarai Anda sekarang. Santai saja ya)
A: Thank you Ma’am. (Terima kasih Bu)
Q: Can you tell me about yourself, your interest and background ? Explain me how did you come to be the person you are today. (Jelaskan pada saya tentang diri Anda, ketertarikan Anda dan latar belakang Anda. Jelaskan apa yang membuat Anda seperti sekarang ini)
A: My name is Sandra. I am 24 years old. My passion is about law, especially international business law. I consider it my personal interest to be an expert in international business law in the country. I recognize it back when I was in university. I paid more attention into international law especially business area. I applied for an internship at law firm and joining some seminars and short term course to broaden my knowledge about it. I realize that pursuing my master degree is a must and to make my dream come true needs a lot of money. I can’t ask for my parents’ help due to some reasons. That is the reason why I’m sitting before you, applying for this scholarship. (Nama saya Sandra. Saya berusia 24 tahun. Saya tertarik dengan dunia hukum, khususnya hukum bisnis internasional. Saya menganggap ini sebagai ketertarikan pribadi untuk menjadi seorang pakar hukum bisnis internasional di Indonesia. Saya menyadari tentang hal ini saat masih di bangku kuliah. Saya lebih fokus pada hukum internasional khususnya di bidang bisnis. Saya pernah magang di firma hukum dan mengikuti beberapa seminar serta kursus singkat untuk memperluas wawasan saya. Saya menyadari bahwa melanjutkan gelar master adalah suatu keharusan dan untuk mewujudkan mimpi saya itu membutuhkan banyak uang. Saya tidak bisa meminta bantuan kedua orangtua saya karena beberapa alasan. Inilah mengapa saya di sini sekarang, melamar beasiswa ini)
TIPS SAAT MEMPERKENALKAN DIRI DI WAWANCARA BEASISWA
- Ingat kembali alasan mengapa Anda ada disana. Anda berada di sana untuk mengejar beasiswa. Oleh karena itu, Anda harus memperkenalkan diri sendiri sebagai seseorang yang membutuhkan beasiswa dan menginginkannya.
- Masih berhubungan dengan poin pertama, sebaiknya Anda tidak membicarakan hal-hal seperti hobi mahal Anda (jika memang punya) serta tidak menyinggung tentang pekerjaan mapan dan menghasilkan dari kedua orangtua (meskipun hal ini benar adanya), atau rentetan karir cemerlang kerabat Anda (lagi-lagi, meskipun hal ini benar adanya atau bahkan jika tidak sama sekali).
- Fokuslah pada mimpi Anda untuk menjadi lulusan universitas yang Anda pilih dan mimpi Anda untuk mewujudkan hidup yang terbaik versi Anda.
- Fokuslah pada kondisi keuangan Anda yang mungkin saja pada beberapa hal tidak memungkinkan Anda untuk meraih mimpi-mimpi dengan lebih mudah sehingga membutuhkan bantuan dari pihak lain, salah satunya berupa beasiswa.
- Kuasai emosi Anda sendiri. Terkadang memang tidak mudah saat harus menceritakan tentang perjuangan yang Anda lalui pada orang lain seperti masalah kesulitan keuangan karena emosi dengan begitu mudah menguasai. Namun hal yang tepat adalah Anda seharusnya mampu menguasai diri sendiri pada saat sedang diwawancarai. Fokuslah pada fakta dan angka. Usahakan berceritalah dengan santai dan sebaiknya hindari air mata.