sederet kamus
Search Articles
Translate: Tutorial:

Mempertahankan Percakapan dengan Conversation Filler

Anda pasti pernah berada di situasi di mana percakapan menjadi tiba-tiba berhenti dan digantikan dengan keheningan awkward. Pertama, catat bahwa ini adalah hal wajar, setiap percakapan memiliki waktu yang hidup yang berbeda-beda dan suatu saat pasti akan berhenti. Tetapi jika umur percakapan anda masih muda, atau baru mulai dan keheningan awkward sudah mulai muncul, harus bagaimana?

Pertama ulur waktu dengan conversation filler, lalu lanjutkan dengan mengikuti tips menjaga percakapan. Kedua topik ini akan di bahas di bawah.

Conversation Filler

Conversation filler adalah frasa atau kata yang bisa anda pakai untuk 1) mengulur waktu untuk memikirkan respon selanjutnya, 2) mengimbuhkan emosi pada respon anda dan 3) menjaga percakapan tetap berjalan. Di bawah ini adalah jenis conversation filler yang biasa dipakai dan cara penggunaanya.

  • Really?

Digunakan ketika anda ingin menyampaikan rasa terkejut, atau bahagia (tergantung konteks)

A: Hey! I pass the test yesterday! (Hey! Aku lulus ujian itu kemarin!)

B: Really? (Benarkah?)

  • Right?

Digunakan ketika anda meminta konfirmasi atas sesuatu.

You live in Jakarta, right? (Kamu tinggal di Jakarta, kan?)

  • Sure

Digunakan ketika anda mengonfirmasi sesuatu.

A: You still come with me tomorrow, right? (Kamu jadi ikut aku besok, kan?)

B: Sure. (Tentu)

  • How awful!

Digunakan ketika anda ingin menyampaikan  simpati.

You didn’t pass the test? How Awful!

  • Oh! No!

Digunakan ketika anda ingin menyampaikan  kekagetan, frustation.

Did i miss the last train? Oh! No! (Aku ketinggalan kereta, ya?) Oh! No!

  • You’re joking!

Digunakan untuk menyampaikan ketidakpercayaan.

A: He broke up with me yesterday (Dia putusin aku kemarin)

B: You’re Joking! (Bohong, ah! Atau Kamu bercanda?)

  • What a pity!

Digunakan untuk menyampaikan simpati.

A: She’s not going to get that scholarship. (dia tidak akan dapat beasiswa itu)

B: What a pity! (Kasian sekali!)

  • Have you?

Digunakan untuk menkonfirmasi sesuatu, tetapi fungsinya lebih mendekati basa-basi atau sekedar respon otomatis.

A: I try the restaurant they mention at the magazine today, it’s awesome! (Aku coba restoran yang disebut di majalah hari ini, oke deh tempatnya!)

B: *Sambil mengecek smartphone* Oh, have you? (Oh, ya?)

Bergantung subjek dan verb, have you bisa di ganti did you, do you, atau is it

  • Let me think….

Digunakan untuk ketika anda mencoba mengulur waktu untuk memikirkan respon selanjutnya.

A: Do you think i could borrow your car tomorrow? (Aku bisa pinjam mobil kamu besok?)

B: Let me think.i think not, i’m going to use it tomorrow. (Sebentar…kayaknya ‘nggak’, besok mau aku pakai.)

  • I mean….

Digunakan untuk menjelaskan kembali.

Don’t buy the round one, I mean…you’ve got round face, that glasses will just make you look chubbier. (Jangan beli yang bulat, maksudnya…mukamu bulat, kaca mata itu akan bikin kamu kelihatan lebih berisi.)

  • You know….

Digunakan sebagai filler ketika memberitakan sesuatu, biasanya dipakai di awal.

You know i met your sister at the mall yesterday. (Tahu nggak sih, aku ketemu kakak kamu di mall kemarin.)

  • What i mean is….

Digunakan untuk menjelaskan sesuatu lebih jauh.

Don’t buy the round one, I mean…you’ve got round face, that glasses will just make you look chubbier. What i mean is…you look better with that one. (Jangan beli yang bulat, maksudnya…mukamu bulat, kaca mata itu akan bikin kamu kelihatan lebih berisi. Maksudku, kamu kelihatan lebih oke dengan yang itu.)

  • Back to our topic….

Digunakan untuk mengembalikan percakapan ke topik yang diinginkan.

Misal percakapan anda sudah melenceng dari topik awal lalu anda berkata:

Coming back to our topic, tomorrow is the final exam and we haven’t study at all! (Balik lagi ke topik awal kita, besok kita ujian dan kita belum belajar sama sekali!)

  • Kind of

It’s kind of sucks that we didn’t get the tickets. (Agak menyebalkan kita nggak dapat tiket itu.)

Tips on keeping the conversation alive

  • Smalltalk

Smalltalk atau basabasi dapat dilakukan dengan memerhatika kedaan sekitar anda dengan cermat, lalu angkat topik dari sana. Dan pancing lawan bicara anda untuk berbicara.

Contoh:

Anda sedang dalam sebuah pesta.

They’re inviting a really nice band, what do you think? (Mereka mengundang band yang bagus ya, gimana menurut mu?)

  • Follow up question

Usahakan untuk tidak menanyakan pertanyaan yang hanya memerlukan jawaban 1 kata, seperti ya atau tidak. Tanyakan pertanyaan open ended, sehingga anda mudah menciptakan follow up questions.

Contoh:

A: Where did you grow up?

B: Bandung

A: Cool! How do you like it there?

B: Oh, it’s nice. The goverment’s pretty supportive, and it has quite a lot of interesting place to visit.

A: Yeah? What’s your favorite?

Perhatikan bagaimana anda dapat memperpanjang percakapan dengan menanyakan follow up question, hanya saja jangan sampai anda lupa untuk membagi informasi tentang diri anda sendiri, pastikan seimbangkan lama waktu bicara lawan bicara anda dan anda sendiri.

  • Tanyakan sesuatu yang familiar bagi lawan bicara anda

Manusia biasanya akan lebih senang dan nyaman apabila membicarakan hal yang familiar dengan dirinya atau hal yang disukai. Jadi topik seperti hobi, passion, dream, keluarga, atau hometown adalah pilihan yang dapat membantu anda.

  • Biarkan lawan bicara anda yang mempin pembicaraan

Jika anda berani, tahan diri sedikit saat awkward silence mulai muncul, biarkan lawan bicara anda yang mengambil inisiatif untuk memimpin percakapan. Jika ia tidak memulai juga anda bisa dengan mudah kembali ke tips di atas.

English Word Index:
A . B . C . D . E . F . G . H . I . J . K . L . M . N . O . P . Q . R . S . T . U . V . W . X . Y . Z

Indonesian Word Index:
A . B . C . D . E . F . G . H . I . J . K . L . M . N . O . P . Q . R . S . T . U . V . W . X . Y . Z