Menanyakan Asal dalam Bahasa Inggris
Melakukan obrolan ringan dengan seseorang yang baru kita kenal adalah hal yang penting untuk dilakukan agar membuat kita lebih cepat akrab. Salah satu topik yang dapat kita angkat sebagai bahan pembicaraan dan untuk mengetahui latar belakang seseorang adalah tempat asalnya. Dalam bahasa Inggris, cara untuk bertanya dari mana seseorang berasal dapat dilakukan dengan beberapa frasa berikut.
Frasa untuk menanyakan asal seseorang
- Where are you from (originally)? (Dari manakah asalmu?)
- Where do you come from? (Dari manakah asalmu/Kamu datang dari mana?)
- What’s your country of origin? (Apa negara asalmu?)
- What state are you from? (Dari negara bagian manakah kamu?)
- What is your hometown? (Di mana kampung halamanmu?)
- Where is your hometown? (Di mana letak kampung halamanmu?)
- Where were you born? (Di mana kamu dilahirkan?)
- Where did you grow up? (Di mana kamu dibesarkan/Di mana kamu tumbuh?)
- Where is your family from? (Dari mana keluargamu berasal?)
- What is your nationality? (Apa kewarganegaraanmu/kebangsaanmu?)
- What is your citizenship? (Apa kewarganegaraanmu?)
- Are you from around here? [implicit] (Apakah kamu berasal dari sekitar sini?)
- Where did you live before you moved here? (Di mana kamu tinggal sebelum pindah ke sini?)
Yang paling umum digunakan untuk menanyakan dari mana seseorang berasal adalah “Where are you from?”. Namun, ada kalanya kita perlu berhati-hati ketika menanyakan itu secara langsung kepada seseorang sebab pertanyaan tersebut dapat menjurus ke arah rasisme; kecuali untuk keperluan pendataan. Dalam obrolan sehari-hari, khususnya dengan orang yang baru kita kenal, yang paling netral adalah dengan bertanya “Where is your family from?” atau dengan pertanyaan tersirat “Are you from around here?”
Usahakan untuk tidak menanyakan asal seseorang karena penampilannya yang berbeda sebab sebagian besar orang sensitif akan hal itu; lain halnya jika kita menjadi penasaran sebab aksen atau logat bicara seseorang yang asing di telinga kita.
Pertanyaan “What is your hometown?” merujuk pada kampung halaman yang lebih spesifik, misalnya Singapore, Malaysia atau Jakarta. Sedangkan “Where is your hometown?” mencakup jawaban yang lebih luas atau tidak rinci seperti nama benua atau negara bagian.
Dan untuk menanyakan asal seseorang dalam konteks lain, contohnya adalah sebagai berikut.
- What school do you attend? (Di mana kamu bersekolah/menempuh pendidikan?)
- Which school do you go to? (Di mana kamu bersekolah?)
- Where do you go to school? (Di mana kamu bersekolah?)
- What company do you work for? (Di mana kamu bekerja?)
- Which company are you working for? (Di perusahaan mana kamu bekerja?)
- What company are you with? (Dari perusahaan mana kamu berasal?)
Kata “school” merujuk pada segala tingkat pendidikan, dan umumnya tingkat universitas. Jika yang dimaksud adalah SMA, maka gunakan “high school” atau “secondary school” (British); dan untuk SMP, yang dipakai yaitu “junior high school” atau “primary school”. Apabila kita tahu bahwa lawan bicara sudah menyelesaikan pendidikannya, maka auxiliary “do” diganti menjadi “did”, contohnya “Where did you go to school?”
Untuk menanyakan asal instansi atau organisasi seseorang secara umum, kita juga bisa menggunakan frasa “Where are you from?”
Agar lebih mengerti penggunaannya, silahkan simak dialog berikut.
Percakapan tentang menanyakan asal seseorang
Dialog I
A: Excuse me, is this Orchard Street? (Permisi, apakah ini Orchard Street?)
B: Yes, it is. Where do you come from? (Ya. Dari mana kamu berasal?)
A: I come from Malaysia. I’d like to shop here. (Saya berasal dari Malaysia. Saya hendak berbelanja di sini)
Dialog II
A: Hello, I’m planning to take my nephew to this daycare. But, he can’t speak English. (Halo, saya hendak membawa keponakan saya ke penitipan ini. Tapi, dia tidak bisa bahasa Inggris)
B: Oh, where is he from? (Oh, dari mana dia berasal?)
A: He’s from Japan. (Dia dari Jepang)
B: That will be no problem, we communicate with babies that can only cry too. Our workers will take care of him. (Itu tidak masalah, kami juga biasa berkomunikasi dengan bayi yang hanya bisa menangis saja. Karyawan kami akan menjaganya)
Dialog III
A: When I was younger, I used to eat rice every day. (Ketika aku kecil, aku selalu makan nasi setiap hari)
B: Where did you grow up? In Asia? (Di mana kamu dibesarkan? Asia?)
A: Yes, Indonesia exactly. (Ya, tepatnya Indonesia)
B: Can you live without rice now? (Bisakah kamu hidup tanpa nasi sekarang?)
A: My family had to live overseas when I was 17, we didn’t have rice for daily meal ever since. (Keluargaku harus tinggal di luar negeri ketika aku berusia 17, kami tidak makan nasi setiap hari semenjak itu)
Dialog IV
A: Are you a college student? (Apakah kamu seorang mahasiswa?)
B: I just graduated last month. (Saya baru lulus bulan lalu)
A: Which school did you go to? (Di mana kamu kuliah?)
B: I went to LaSalle College. I studied Fashion Business. (Saya kuliah di LaSalle College. Saya mempelajari Bisnis Fashion)
Dialog V
A: Hello, we have a meeting with Mr. Joseph (Halo, kami ada jadwal rapat dengan Mr. Joseph)
B: What company are you with? (Dari perusahaan mana kalian berasal?)
A: We are from Tsui Corporation. (Kami dari Tsui Corporation)
B: The meeting is in 15 minutes, please sign here. (Rapatnya dimulai 15 menit lagi, mohon tanda tangan di sini terlebih dulu)