Menjawab Pertanyaan “What do you do for a living?”

Pertanyaan “What do you do for a living?” (Apa pekerjaan kamu?) merupakan salah satu pertanyaan yang cukup sering kita jumpai. Biasanya kita ditanyai pertanyaan ini oleh orang yang baru dikenal, atau orang yang baru bertemu lagi setelah sekian lama. Bisa jadi teman lama, atau kerabat yang bertemu hanya sekali dalam setahun.
Pertanyaan “What do you do for a living?” memang terlihat simpel, tapi tidak selalu simpel jika kita yang ditanyai. Dibalik pertanyaan ini biasanya terkandung beberapa makna seperti: apakah pekerjaan kamu gajinya besar, apa status sosial kamu, apakah kamu sebenarnya kerja atau tidak.
Tentu tidak terlalu menyenangkan ditanyai pertanyaan tersebut, bukan? Tapi kita tidak selalu bisa menghindari pertanyaan tersebut, apalagi jika bertemu orang baru. Bagaimanapun juga, pertanyaan tersebut merupakan salah satu cara orang mengenal kita lebih jauh dan membangun percakapan.
Berikut beberapa tips yang dapat memudahkan dalam menjawab pertanyaan “What do you do for a living?”:
- Memperkirakan apa yang ingin diketahui
Hal pertama yang penting untuk dilakukan sebelum menjawab pertanyaan “What do you do for a living?” adalah memperkirakan apa yang sebenarnya ingin diketahui lawan bicara. Mungkin lawan bicara memang ingin mengetahui tentang kita dengan lebih baik. Atau mungkin lawan bicara kita ingin mendapat gambaran orang seperti apa kita supaya dapat menjalin percakapan dengan lancar.
Selain itu, kita juga bisa bertanya balik kepada lawan bicara setelah menjawab pertanyaannya. Sama seperti lawan bicara kita, kita juga mungkin ingin mengetahui mengenai orang tersebut lebih jauh. Lagipula dengan bertanya balik, percakapan akan terbangun lebih hidup dan tidak hanya satu arah saja.
- Memberitahukan ketertarikan
Salah satu hal yang perlu diingat adalah kita tidak berada dalam wawancara pekerjaan, jadi tidak perlu terlalu kaku atau gugup dalam menjawab pertanyaan “What do you do for a living?”. Kita bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan santai, tidak harus selalu menjawab apa pekerjaan kita dengan formal.
Kita bisa memberitahukan apa interest dan passion kepada lawan biacra. Tanpa perlu memberitahukan apa sebenarnya pekerjaan kita dengan gamblang, tapi tetap membuat lawan bicara bisa mengenal kita lebih baik.
Misalnya seperti dapat dilihat pada contoh berikut:
-
- I’m passionate about traveling and making videos. And how about you? (Saya tertarik dengan traveling dan pembuatan video. Bagaimana denganmu?)
- I’m into video making and screenplay writing. How about you? (Saya tertarik dengan pembuatan video dan penulisan naskah. Bagaimana denganmu?)
- Fokus pada hal yang lebih inti
Kadang menjawab pertanyaan “What do you do for a living?” dengan posisi pekerjaan kita akan terdengar membosankan dan kurang menarik. Untuk mengatasi hal ini, kita bisa berfokus pada hal yang lebih inti pada pekerjaan kita.
Misalnya dapat dilihat pada contoh berikut:
-
- I’m an online article writer specializing in health and beauty (Saya penulis artikel online yang khusus di bidang kesehatan dan kecantikan)
- Did you see the beef restaurant near this building before coming here? I’m the one who design the interior there (Apa kamu lihat restoran daging dekat gedung ini sebelum datang kesini? Aku yang mendesain interior disana)
Jadi dibanding hanya menyebutkan “I’m a writer” atau “I’m a designer”, contoh jawaban diatas akan jauh lebih menarik. Selain itu, dengan menjelaskan lebih inti akan membuat percakapan lebih berjalan karena ada bahan yang bisa dibahas lagi.
- Fokus masalah yang diselesaikan
Fokus pada masalah yang diselesaikan pada apa yang kita lakukan akan membuat kita tampak lebih menarik. Selain itu, menjawab dengan cara ini juga dapat membuat value diri kita menjadi lebih tinggi. Hal ini bisa membuat kita lebih dihargai oleh lawan bicara yang melontarkan pertanyaan “What do you do for a living?” tersebut.
Misalnya pekerjaan kita adalah sales mobil. Kadang orang berpikir bahwa dirinya akan ditawari mobil jika tahu lawan bicaranya adalah seorang sales. Hal ini tentu akan membuat kita menjadi tidak nyaman, bukan? Maka dari itu, kita bisa menjawabnya sebagai berikut:
I’m helping people to find their best vehicle as a companion wherever they need to be
(Saya membantu orang untuk menemukan kendaraan terbaik mereka yang bisa menemani kemanapun dibutuhkan)
- Singkat dan jelas
Satu hal yang cukup penting dalam menjawab pertanyaan “What do you do for a living?” adalah jawaban yang singkat dan jelas. Pastikan lawan bicara memahami apa yang kita bicarakan, terutama jika posisi pekerjaan kita memiliki nama yang tidak begitu familiar di mata orang lain.
Misalnya posisi pekerjaan kita di kantor adalah Executive Operations, dan pekerjaan kita berkisar pada pengontrolan operasi serta proyek di lapangan. Untuk memudahkan orang lain memahami, kita bisa menggunakan istilah Project Manager atau Operation Manager.
Pastikan juga untuk meringkas jawaban dengan satu kalimat saja, namun tetap padat dan berisi. Selain karena kita tidak perlu menjelaskan terlalu banyak hal pada orang yang baru ditemui, kalimat yang singkat juga akan menghindari percakapan yang membosankan.
- Selalu percaya diri
Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya dalam menjawab pertanyaan “What do you do for a living?” adalah selalu percaya diri. Apapun pekerjaan kita atau kegiatan yang kita lakukan, jangan sampai membuat kita merasa lebih kecil di hadapan orang lain.
Kalau menjawab dengan gamblang pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan akan membuat kita jadi rendah diri, kita bisa menjawab saja dari segi konteks. Misalnya garis besar dari pekerjaan yang kita lakukan. Yang jelas jangan sampai satu pertanyaan tersebut membuat kita jadi membenci pekerjaan kita, apalagi menyalahkan diri sendiri.
Demikianlah pembahasan mengenai bagaimana cara menjawab pertanyaan “What do you do for a living?”. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!