Menjelaskan Perasaan dan Emosi Seseorang
Setiap manusia pasti memiliki perasaan dan emosi. Disadari atau tidak, perasaan dan emosi yang dimiliki manusia begitu beragam. Bahkan ada perasaan dan emosi tertentu yang tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata. Untuk perasaan dan emosi yang bisa diungkapkan, kita tahu cara menjelaskannya dalam bahasa Indonesia. Nah, bagaimana jika kita ingin mencoba menjelaskan perasaan dan emosi kita dalam bahasa Inggris?
Menjelaskan perasaan dan emosi dalam bahasa Inggris tidak serumit yang kita kira. Kita hanya tinggal menggunakan adjective atau kata sifat tertentu untuk melakukannya. Mari kita lihat penjelasan lebih detailnya di bawah ini:
Pola untuk Menjelaskan Perasaan dan Emosi dalam Bahasa Inggris
Di atas telah disebutkan bahwa adjective digunakan menjelaskan perasaan dan emosi seseorang dalam bahasa Inggris. Untuk memasukkan adjective tersebut dalam kalimat guna untuk menjelaskan perasaan dan emosi lebih terperinci, kita bisa menggunakan beberapa pola di bawah ini:
1. Present Tenses
Simple: Subject + is/ am/ are + adjective atau Subject + verb + adjective
Continuous: Subject + is/ am/ are + being + adjective atau Subject + is/ am/ are/ + verb –ing + adjective
Future: Subject + will + be + adjective atau Subject + will + verb + adjective
Perfect: Subject + have/ has + been + adjective atau Subject + have/ has + past participle verb + adjective
Contoh:
- I stay happy. (Saya tetap senang)
- He is becoming sad. (Dia menjadi sedih)
- They will be angry. (Mereka akan marah)
- She has been very nervous. (Dia sangat gugup)
Kita juga bisa menggunakan bentuk kalimat negatifnya. Contoh:
- I am not excited. (Saya tidak senang)
- She will not be afraid. (Dia tidak akan takut)
- They haven’t been proud of him. (Mereka belum bangga akannya)
Keterangan:
*Bentuk continuous jarang sekali digunakan untuk mendeskripsikan perasaan dan emosi. Untuk itu, lebih baik gunakan bentuk simple untuk perasaan dan emosi yang sedang berlangsung.
*Past participle verb adalah bentuk kata kerja ketiga.
2. Past Tenses
Simple: Subject + was/ were + adjective atau Subject + past tense verb + adjective
Continuous: Subject + was/ were + being + adjective atau Subject + was/ were + verb –ing + adjective
Future: Subject + would + be + adjective atau Subject + would + verb + adjective
Perfect: Subject + had + been + adjective atau Subject + had + past participle verb + adjective
Contoh:
- You were confident enough about the result of the test. (Anda dulu cukup percaya diri dengan hasil ujiannya)
- She was being very joyful when she got a message from her boyfriend. (Dia sangat gembira ketika dia menerima pesan dari pacarnya)
- They would be satisfied with our performance. (Mereka akan puas dengan penampilan kita)
- I had been worried about you. (Saya telah mengkhawatirkan Anda)
Sama seperti bentuk simple tenses, pola past tenses juga bisa dalam bentuk negatif untuk mendeskripsikan perasaan dan emosi. Contoh:
- They didn’t feel nervous. (Mereka tidak merasa gugup)
- I would not be jealous. I promised. (Saya tidak akan cemburu. Saya janji)
- We had not stayed calm upon hearing the news. (Kami tidak tetap tenang setelah mendengar berita itu)
Keterangan:
*Bentuk continuous jarang sekali digunakan untuk mendeskripsikan perasaan dan emosi. Untuk itu, lebih baik gunakan bentuk simple untuk persaan dan emosi yang sedang berlangsung di masa lampau.
*Past participle verb adalah bentuk kata kerja ketiga.
*Past tense verb adalah kata kerja bentuk lampau atau bentuk kedua.
3. Pola Lain
Pola ini juga bisa digunakan untuk mendeskripsikan perasaan dan emosi seseorang: Subject + verb + object + adjective. Berbeda dengan pola di atas yang mendeskripsikan perasaan dan emosi si subjek, pola ini mendeskripsikan perasaan dan emosi si objek.
Contoh:
- The math problem made Jane frustrated. (Soal matematika membuat Jane frustasi) –> mendeskripsikan perasaan dan emosi Jane
- The death of his mother left him depressed. (Kematian ibunya membuatnya depresi) –> mendeskripsikan perasaan dan emosi dia (he- him)
- You make me optimistic. (Anda membuat saya optimis) –> mendeskripsikan perasaan dan emosi saya
- She keeps me calm. (Dia membuat saya tenang) –> mendeskripsikan perasaan dan emosi saya
Intensifier
Beberapa contoh di atas menggunakan kata “very”. “very” adalah intensifier, yaitu kata keterangan untuk menguatkan, menekankan, atau merendahkan adjective-nya. Berikut ini adalah beberapa kata lain yang termasuk intensifier:
- Very (Sangat)
- So (Sangat)
- Extremely (Sangat)
- Too (Terlalu)
- Really (Benar-benar)
- Completely (Sangat)
- Absolutely (Benar-benar)
- Highly (Sangat)
- Totally (Benar-benar)
- Rather (Agak)
- Sort of (Agak)
- Almost (Hampir)
- Barely (Sedikit)
- Nearly (Hampir)
- Moderately (Sedang)
- Somewhat (Agak, sedikit)
Intensifier diletakkan di depan adjective. Contoh:
- I’m extremely glad that you come. (Saya sangat senang Anda datang)
- She is somewhat curious about the cat. (Dia agak penasaran tentang kucingnya)
- He was too sad to talk. (Dia terlalu sedih untuk berbicara)
Daftar Adjective
Berikut ini adalah daftar adjective yang terkait dengan perasaan dan emosi:
- Happy: Senang
- Sad: Sedih
- Afraid: Takut
- Mad: Marah
- Angry: Marah
- Amused: Senang
- Bored: Bosan
- Anxious: Gelisah
- Confident: Percaya diri
- Surprised: Terkejut
- Shy: Malu
- Embarrassed: Malu
- Excited: Senang
- Jealous: Cemburu
- Proud: Bangga
- Relaxed: Tenang
- Calm: Tenang
- Lonely: Kesepian
- Nervous: Gugup
- Upset: Marah
- Joyful: Senang
- Satisfied: Puas
- Annoyed: Kesal
- Indifferent: Masa bodo
Itulah cara mendeskripsikan perasaan dan emosi seseorang dalam bahasa Inggris. Bagaimana? Tidak begitu sulit bukan? Teruslah berlatih agar kemampuan bahasa Inggris kita meningkat.