Menulis Pembukaan Esai
Menulis esai tidak semata-mata menuangkan berbagai macam fakta ataupun opini yang kita temukan ke dalam berlembar-lembar kertas. Kumpulan fakta dan opini tersebut hanya akan menjadi kumpulan kata-kata yang tidak menarik untuk dibaca jika bagian pembukanya saja tidak mampu memicu rasa penasaran.
Ibarat sebuah perkenalan, bagian pembuka atau introduction pada sebuah esai memegang peranan penting. Karena impresi di awal akan menentukan apakah para calon pembaca akan tergerak untuk terus membaca hingga akhir esai tersebut atau malah merasa bosan di awal dan berhenti membaca esai tersebut begitu saja.
Bagian pembuka (introduction) sebuah esai hendaknya membangkitkan rasa penasaran untuk terus mengeksplor esai tersebut. Namun, untuk menghasilkan introduction yang memikat tidaklah mudah. Perlu latihan dan setidaknya pemahaman yang menyeluruh akan keseluruhan isi esai untuk mencapainya.
Pentingnya introduction tentu tidak bisa dinafikan. Di bagian inilah penulis harus mampu untuk menangkap perhatian para pembaca, menyampaikan dengan jelas latar belakang esai serta menampilkan spoiler (bocoran) inti dari esai.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami akan membahas bagaimana menulis bagian introduction dari sebuah esai yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.
- Buat penasaran
Seperti telah dijelaskan di atas, bagian pembuka yang baik akan membiarkan para pembacanya semakin penasaran. Rasa penasaran tersebut diharapkan mampu menuntun para pembaca untuk semakin tertarik membaca keseluruhan esai.
Namun untuk membuat esai dengan introduction yang bikin penasaran memang tidak mudah. Tidak ada salahnya untuk belajar dari pengalaman orang lain. Coba ingat-ingat lagi pernahkah Anda membaca sebuah esai hingga akhir hanya karena bagian pembukanya menarik ? Nah, cobalah untuk mengulik lebih dalam apa yang membuat bagian pembuka esai yang And abaca tersebut mampu menarik perhatian Anda.
Ingatlah bahwa kesan pertama begitu penting. Kesan pertama inilah yang diwujudkan dalam kalimat pertama di esai Anda. Bagian pembuka yang disusun dengan kalimat yang menggugah rasa penasaranlah yang diharapkan.
Untuk itu hindari penggunaan kalimat yang terlalu padat. Kalimat seperti selain membuat pembaca cepat bosan, Anda juga akan kesulitan untuk terus menjaga pola penulisan Anda karena telah dimulai dengan sesuatu yang berat.
Sebaliknya, gunakan kalimat yang jelas, singkat, dan menarik. Tipe kalimat seperti ini seringkali mampu menarik rasa penasaran para pembaca. Karena mereka merasa belum puas dan ingin terus mencari tahu apa kelanjutannya.
Bagian pembuka yang baik harus mampu untuk mengarahkan para pembaca. Memberikan sedikit gambaran mengenai topik yang ingin Anda bahas dalam esai. Tapi, bukan berarti Anda secara gamblang memberikan fakta dan opini di bagian pembuka saja. Ini akan membuat para pembaca mengetahui semua isi esai Anda hanya melalui bagian pembuka dan menghilangkan rasa penasaran mereka.
Contoh:
Pandemic is not a new thing in the world. In fact, our mother earth has faced pandemics multiple times. If anyone considers that the pandemic in this 21st century is the worst, then it might be better if we take a trip to the past to find out what a pandemic was like at that time.
(Pandemi bukanlah hal baru di dunia. Faktanya, ibu pertiwi kita telah menghadapi pandemic beberapa kali. Jika ada yang menganggap bahwa pandemic di abad ke 21 ini adalah yang yang terburuk, maka tidak ada salahnya jika kita melakukan perjalanan ke masa lalu untuk mencari tahu seperti apa pandemi di masa itu)
Contoh bagian pembuka di atas menerangkan fakta umum bahwa pandemi memang bukanlah hal baru. Namun bagian pembuka ini tidak langsung menyajikan beragam fakta mengenai pandemi apa saja yang telah terjadi.
Pembaca dibiarkan penasaran untuk kemudian diharapkan semakin ingin mencari tahu apa saja fakta yang akan diberikan melalui esai tersebut mengenai pandemi.
- Mulai dari yang termudah
Pernah dengar seseorang yang merakit sebuah alat tanpa membaca buku panduannya lebih dahulu ? Atau mungkin Anda termasuk tipe yang demikian? Hal ini biasanya dilakukan karena terlalu malas untuk membaca kumpulan kata-kata di buku panduan yang terlalu kaku dan berbelit-belit, sehingga lebih memilih untuk trial and error.
Hal ini bisa dipraktekkan saat menulis esai. Cobalah untuk memulai menulis dari bagian yang menurut Anda paling mudah terlebih dahulu. Tidak harus dimulai dari bagian pembuka. Diharapkan ketika Anda menulis bagian yang paling Anda anggap mudah terlebih dahulu, akan membantu Anda melahirkan ide untuk bagian introduction.
Pada dasarnya, secara umum esai terdiri dari minimal tiga bagian yang memuat bagian introduction (pembuka), body (isi), dan conclusion (kesimpulan). Biasanya bagian body minimal terdiri dari tiga bagian yang biasa dibagi menjadi body 1, body 2, dan body 3.
Anda dapat memulai membuat esai dari bagian body (isi) jika menganggap bagian tersebut lebih mudah. Karena bagian ini memang lebih mudah untuk menerangkan semua fakta dan opini. Nah, terkadang ketika mengerjakan bagian body, setidaknya kita akan mendapat sedikit gambaran seperti apa bagian pembuka dan penutupnya nanti. Intinya, bersikaplah fleksibel.
- Buatlah peta introduction
Anda pasti tidak asing dengan kebiasaan membuat daftar belanjaan saat hendak berbelanja bukan ? Hal ini biasanya dilakukan salah satunya untuk mempermudah proses belanja karena tidak perlu lagi mengingat-ingat apa yang harus dibeli.
Konsep yang sama juga bisa dipraktekkan saat membuat esai. Tidak hanya esai secara keseluruhan, tapi bagian pembuka pun dapat dibuatkan map (peta) untuk membantu kita melihat dengan jelas ke arah mana esai akan dibawa.
Peta bagian pembuka dari sebuah esai digambarkan seperti segitiga terbalik. Hal ini berarti diawali dari hal yang paling umum dan kemudian mengerucut ke hal yang paling spesifik.
Berikut ini map (peta) bagian pembuka yang diharapkan dapat membantu Anda:
-
- Context (konteks)
Bagian ini berada di bagian paling atas. Artinya ini adalah bagian yang sifatnya paling umum. Isinya adalah masalah yang Anda ingin bahas dalam esai. Disini biasanya diawali dengan pertanyaan atau masalah yang umum.
-
- Thesis statement/your position (pernyataan tesis/posisi Anda)
Bagian ini silakan Anda isi dengan jawaban untuk pertanyaan yang diajukan di awal bagian pembuka. Perlu diingat, bagian ini bisa diletakkan di bagian akhir introduction.
-
- Main points (poin-poin utama)
Pada bagian ini biasanya berisi tentang gambaran umum mengenai argument yang diberikan.
Itulah tadi tiga hal yang berkaitan dengan menulis bagian pembuka dari sebuah esai. Sebenarnya masih banyak hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana menulis introduction sebuah esai. Namun setidaknya tiga hal di atas semoga dapat membantu Anda.