![]() |
Pengandaian dalam Bahasa Inggris (Conditional)

Kalimat pengandaian atau disebut juga dengan “conditionals” atau “if sentences” dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris “conditonals” merujuk kepada dua kalimat yang digabungkan (conjugated), dimana salah satu kalimat akan di awali dengan “if”.
Bentuk dari “conditionals sentences” dalam bahasa Inggris ada 4 macam. Untuk memahami kapan kita menggunakan satu bentuk dibandingkan lainnya kita akan mempelajarinya pada artikel kali ini.
- Conditional 0 (zero) : if + present simple à present simple (untuk kalimat akibat)
- Conditional 1 (first conditional) : if + present simple à future simple (untuk kalimat akibat)
- Conditional 2 (second conditional) : if + past simple à would do (untuk kalimat akibat)
- Conditional 3 (third conditional) : if + past perfect à would have done (untuk kalimat akibat)
Sebagai catatan bahwa “if clause” dapat di tempatkan pada bagian pertama atau kedua dari kalimat.
Conditonal zero (0)
Konsep dari bentuk kalimat kondisional ini pada dasarnya adalah menceritakan fakta (sesuatu yang benar atau sudah terbukti secara ilmiah benar). Jika ditelaah “conditional zero” bukan bersifat pengandaian karena kenyataannya apa yang disampaikan pasti terjadi atau memiliki pengertian yang benar. Contoh :
- If you heat ice, it melts.
- If demand for a product rises, its price rises too,.
- It is easier to relax if you close your eyes.
- If ice melts, it becomes water.
- If I drink two galons of beer, I becomes sick.
Jika kita lihat kalimat pertama mengenai es secara ilmiah jika dipanaskan akan mencair dan hal tersebut merupakan sesuatu yang pasti. Begitu juga dengan contoh yang lain.
Kata “if” pada kalimat kondisional tipe ini dapat kita ganti dengan “when”, karena seperti sudah dijelaskan bahwa “conditional zero” bukanlah kalimat kondisional yang sebenarnya.
Contoh :
- When you heat ice, it melts.
- When demand for a product rises, its price rises too.
- It is easier to relax when you close your eyes.
- When ice melts, it becomes water
- When I drink two galons of beer, I becomes sick.
First Conditonal (1)
Konsep dari “first conditional” adalah pengandaian terhadap kejadian saat ini atau kejadian di masa yang akan datang yang memiliki probabilitas tinggi. Probabilitas yang dijelaskan disini berada pada “if clause” dan bukan di bagian “consequences clause” (kalimat akibat). Contoh :
- I see her quite often
If I see her tomorrow, I will speak to her.
- They are always late.
I will not let them in if they are late again
- There can be some changes
If anything changes, we will let you know
- I often to buy a popcorn while watching a movie
If I go to the movies, I will eat popcorn
Pada kalimat contoh di atas dijelaskan bahwa kemunginan kejadian pada “if clause” sangat tinggi. Misal seperti contoh kedua, “they are always late”, berarti kemungkinan mereka akan terlambat lagi sangat besar karena mereka sering terlambat setiap harinya. Atau pada contoh terakhir, saya seringkali membeli popcorn ketika menonton film. Sehingga ada kemungkinan besar saya akan membeli popcorn ketika menonton film lagi.
Kata “will” pada kalimat kondisional dapat diganti dengan kata lain seperti “may, might, could” (modal).
Second Conditonal (2)
Adalah kalimat kondisional dengan konsep dasar bahwa kejadian saat ini atau di masa yang akan datang dengan kemungkinan terjadi yang rendah atau probabilitasnya mendekati 0 (hipotesis). Contoh :
Untuk probabilitas terjadi rendah :
- I don’t often see her.
If I saw her tomorrow, I would speak to her.
- I don’t think anything will change
If anything changed, we would let you know.
Pada kalimat contoh pertama dijelaskan bahwa “dia (her)” jarang terlihat, jadi kemungkinan untuk saya dapat bertemu dengan dia sangat rendah. “Second conditional” mencoba menjelaskan suatu kejadian yang memiliki probabilitas rendah untuk dapat terjadi di masa yang akan datang.
Untuk probabilitas mendekati 0 (hipotesis) :
- I don’t have any time this week.
If I had some time, I would tidy up my office
- I am not a lawyer
If I were a lawyer, I wouldn’t take on this case
- I am not a bird
If I were a bird, I would fly across the river
Pada contoh diatas kalimat tersebut berbentuk pengandaian dengan kemungkinan terjadi mendekati 0. Contoh mudahnya dapat dilihat pada kalimat terakhir yang menyatakan jika “saya” burung maka “saya” akan terbang melintasi sungai. Kenyataannya “saya” dalam hal ini bukanlah burung, dan tidak akan menjadi seekor burung di masa yang akan datang (probabilitas 0)
Third Conditonal (3)
Konsep dari kalimat kondisional ini adalah suatu kejadian di masa lampau, atau telah terjadi, dengan kemungkinan 0. Contoh :
- I didn’t see her yesterday.
If I had seen her, I would have spoken to her
- They weren’t late last night.
I wouldn’t have let them in if they had been late.
- Nothing changed after you left.
If anything had changed, we would have let you know.
Tipe kondisional ini sangat jarang digunakan. Namun pada dasarnya tipe ini menjelaskan kejadian yang telah lalu.
Tipe kondisional yang sering digunakan khususnya dalam percakapan sehari-hari adalah tipe kondisional 0 dan 1. Namun tidak ada salahnya kita mempelajari dan mengenali tipe kondisonal lain untuk meningkatkan pengetahuan grammar.