Penggunaan Active and Passive Voice dalam Bahasa Inggris
Dalam struktur kalimat bahasa inggris, kegiatan atau action dari subjek sebuah kalimat dalam hubunganya dengan sebuah objek dapat diekspresikan dengan 2 cara. Kedua cara untuk mengekspresikan action dari sebuah subjek ini disebut Voices. Kedua jenis cara tersebut adalah:
- Active Voice
- Passive Voice
Contoh penggunaanya adalah seperti ini:
- Dean sing a song (Active Voice)
Dean menyanyikan sebuah lagu
- A song is sung by Dean (Passive Voice)
Sebuah lagu dinyanyikan oleh Dean
Dapat kita lihat bahwa struktur kalimat active voice dan passive voice berbeda. Sedangkan maksud dari kalimat tersebut baik yang diekspresikan dengan active voice maupun passive voice tetap sama.
Perbedaan Active Voice dan Passive Voice
Maksud atau ide utama dari sebuah kalimat, baik itu dalam bentuk active voice atau passive voice tidak berubah, tetapi strukturnya berbeda. Kita tahu bahwa kalimat biasanya terdiri dari subjek, verb dan object. Subjek adalah pihak yang melakukan sesuatu pada objek dari kalimat. Dari contoh kalimat active voice di atas, “Dean” adalah subjek dalam kalimat yang ‘melakukan sesuatu’ pada objek (song) dari kalimat yang sama.
Untuk memahami perbedaan dari kedua voices tersebut, fokuskan perhatian pada subjek dan objek dari kedua kalimat. Di active voice, subjek kalimat melakakukan ‘tindakan’ terhadap objek kalimat tersebut. Sedangkan di Passive Voice sesuatu ‘dilakukan’ pada objek oleh subjek. Maksudnya tetap sama pada kedua voices tetapi susunan kata (subjek dan objek) berubah. Penempatan subjek dan objek di active voices akan ditukar jika dirubah menjadi passive voice.
Untuk lebih memahami perbedaan tersebut perhatikan contoh di bawah:
Active Voice | Passive Voice |
I wash the dishes | The dishes are being washed by me |
He bought a smartphone | A smartphone was bought by him |
Susunan subjek dan objek dalam kalimat diputar saat mengubah sebuah kalimat dari bentuk active voice ke passive voice atau sebaliknya.
Struktur general bentuk active voice dan passive voice dari kalimat yang sama adalah sebagai berikut:
Active Voice: Subjek + Verb + Objek
Passive Voice: Objek + Verb + Subjek
Selain susunan objek dan subjek yang diputar, bentuk verb dalam kalimat di kedua voices juga berubah. Di contoh kalmat di atas kamu bisa melihat ada perubahan pada main verb (wash, bought) juga auxiliary verb (are, was) dari kedua bentuk voices di atas.
Passive Voice hanya menggunakan bentuk ketiga verb atau bisa juga disebut Past Particeiple. Sedangkan untuk perubahan auxiliary verb bergantung pada aturan penggunaan tenses dalam voices, aturan tersebut bisa dilihat di tabel di bawah.
Tense | Subject | Verb | Object | |
Simple Present | Active | Dian | eats | a spaghetti |
Passive | A spaghetti | is eaten | by Dian | |
Simple Past | Active | Dian | ate | a spaghetti |
Passive | A spaghetti | was eaten | by Dian | |
Present Perfect | Active | Dian | has eaten | a spaghetti |
Passive | A spaghetti | has been eaten | by Dian | |
Future I | Active | Dian | will eat | a spaghetti |
Passive | A spaghetti | will be eaten | by Dian | |
Hilfsverben | Active | Dian | can eat | a spaghetti |
Passive | A spaghetti | can be eaten | by Dian | |
Present Progressive | Active | Dian | is eating | a spaghetti |
Passive | A spaghetti | is being eaten | by Dian | |
Past Progressive | Active | Dian | was eating | a spaghetti |
Passive | A spaghetti | was being eaten | by Dian | |
Past Perfect | Active | Dian | had eaten | a spaghetti |
Passive | A spaghetti | had been eaten | by Dian | |
Future II | Active | Dian | will have eaten | a spaghetti |
Passive | A spaghetti | will have been eaten | by Dian | |
Conditional I | Active | Dian | would eat | a spaghetti |
Passive | A spaghetti | would be eaten | by Dian | |
Conditional II | Active | Dian | would have eaten | a spaghetti |
Passive | A spaghetti | would have been eaten | by Dian |
Kapan baiknya menggunakan passive voice?
Secara general passive voice lebih terkesan formal dan elegan dibandingkan active voice, tetapi memiliki kekurangan tertentu seperti, kurang direct, sehingga impact yang diberikan tulisan tidak terlalu besar. Passive Voice juga tidak cocok digunakan untuk kalimat yang mengandung terlalu banyak informasi, karena akan terdengar rancu. Jadi, kapan baiknya passive voice digunakan?
1. Ketika subjek atau actor dari sebuah kalimat tidak diketahui.
The cave paintings found in Sulawesi were made in around Stone Age. (Lukisan gua yang ditemukan di Sulawesi dibuat sekitar Zaman Batu.)
Pelaku dalam kalimat di atas tidak diketahui siapa, sehingga tidak dicantumkan.
2. Ketika subjek atau actor tidak relevan.
A large dam will be built in that river. (Bendungan besar akan dibangun di sungai itu.)
Disini penulis tidak tertarik untuk membahas pelaku kegiatan.
3. Ketika anda tidak ingin menyebutkan subjek dengan jelas.
Mistakes were made. (Kesalahan telah dibuat.)
Banyak digunakan pada tulisan birokratis.
4. Ketika anda sedang membahas tentang kebenaran mutlak (general truth)
Rules are made to be broken. (Peraturan dibuat untuk dilanggar.)
5. Anda ingin menekankan orang atau benda yang menjadi target kegiatan.
Insulin was first discovered in 1921 by researchers at the University of Toronto. It is still the only treatment available for diabetes.
6. Anda sedang menulis tulisan scientific yang secara tradisional lebih memilih penggunaan passive voice.
Kapan sebaiknya menggunakan active voice?
- Jika tulisan yang anda buat memiliki urgensi tinggi, dan harus mudah dipahami dan cepat di proses. Misal: intruksi, larangan, dst.
- Passive Sentences memiliki karakter yang agak vague, selain itu cukup lama dicerna sehingga sekarang ini mulai dihindari penggunaaya dalam karya ilmiah karena cenderung memberi kesan memutar atau menyembunyikan fakta.
- Jika anda butuh menghemat space menulis, seperti iklan di koran, misal.
- Jika tulisan anda mengandung banyak fakta atau variabel, sebaiknya hindari penggunaan passive voice.