Penggunaan “Does” dalam Struktur Kalimat Bahasa Inggris

Ketika mempelajari Bahasa Inggris, kita tidak bisa dilepaskan dari mempelajari struktur kata agar kita dapat membuat kalimat Bahasa Inggris yang baik dan tersusun dengan benar sesuai aturannya. Salah satu yang berperan penting ketika kita membuat kalimat dalam Bahasa Inggris adalah kata kerja (verbs).
Ada banyak kata kerja yang sering kita lihat ketika mempelajari struktur kata dan kalimat dari bahasa yang satu ini. Salah satu kata kerja yang kita sering jumpai adalah “does”. Seperti apakah kata kerja “does” ini? Kapankah kata kerja ini boleh digunakan?
“Does” memiliki 2 fungsi utama dalam kalimat, yaitu:
- Berperan sebagai kata kerja utama (ordinary verb) dalam pembentukan kalimat positif yang mengandung kata kerja untuk melaksanakan sesuatu (action verbs)
- Berperan sebagai kata kerja bantu (auxiliary verb) dalam membuat kalimat negatif dan kalimat tanya (interogatif)
Kata kerja “does” digunakan pada subyek orang ketiga tunggal (third person singular subjects) dalam kalimat sederhana yang terjadi pada masa kini (simple present tense). Subyek-subyek orang ketiga tunggal tersebut adalah: she (kata ganti dari nama seorang perempuan), he (kata ganti dari nama seorang pria), serta it (kata ganti yang digunakan untuk hewan dan tumbuhan).
Ketika kita akan membuat kalimat sederhana menggunakan “does”, yang harus kita ingat adalah:
- Letakkan “does” setelah subyek orang tunggal ketiga, lalu letakkan kata-kata benda (nouns) serta keterangan penjelas lainnya (adverbs) dalam kalimat.
- Untuk kalimat positif, “does” tidak pernah diletakkan di awal kalimat. “Does” selalu diletakkan di tengah-tengah kalimat.
Mari kita perhatikan contoh beberapa kalimat di bawah:
- Nata does the house chores before she goes out with her boyfriend (Nata mengerjakan semua pekerjaan rumah sebelum dia pergi bersama pacarnya)
- She does the homework earlier because she hates doing it near the deadline (dia menyelesaiksan PR-nya lebih awal karena dia benci mengerjakan PR di saat tenggat waktu sudah dekat)
- As a single parent, my mom always does the best for me and my younger sister (sebagai seorang orangtua tunggal, ibuku selalu melakukan yang terbaik untukku dan adik perempuanku)
- My older brother always does the same thing over and over again, no matter how many times my father warned him not to (kakak laki-lakiku selalu melakukan hal yang sama berulang kali, tidak peduli sebanyak apapun ayahku memperingatkannya untuk tidak melakukan hal itu)
- Safiya does the painting very seriously (Safiya mengerjakan lukisannya dengan sangat serius)
Contoh percakapan 1:
Ned: Look at parrot over there, Keith! Did you hear its voice?
Keith: Yeah, the parrot is awesome. He does talk like a woman. I’m curious whether the owneris the one teaches the parrot to talk in woman voice or what.
Ned: The owner is Mr. Simpson, our own neighbor. Shall we go to him to ask how come the parrot can talk like a woman?
Keith: Sure, sure, I’m super curious.
Terjemahan:
Ned: Lihat burung beo di sana itu, Keith! Apakah kau mendengar suaranya?
Keith: Ya, burung beo itu mengagumkan. Dia bicara seperti seorang wanita. Aku penasaran apakah pemiliknya yang mengajari beo itu berbicara dalam suara wanita atau apa.
Ned: Pemiliknya adalah Tn. Simpson, tetangga kita. Bagaimana kalau kita mendatanginya dan bertanya bagaimana bisa burung beo itu berbicara seperti wanita?
Keith: Tentu, tentu, aku sangat penasaran.
Bila kita ingin membuat kalimat negatif dan kalimat tanya menggunakan “does”, ada hal-hal yang harus kita perhatikan dan ingat:
- Untuk kalimat negatif, letakkan “not” setelah “does” untuk menegaskan bahwa kalimat tersebut adalah kalimat negatif.
- Ketika kita menggunakan subyek orang ketiga, semua kata kerja utama memiliki akhiran “-s” dan juga “-es”. Ketika menggunakan “does” pada kalimat negatif dan kalimat interogatif, hilangkan “-s/-es” pada kata kerja tersebut.
- Untuk kalimat tanya atau kalimat interogatif, selalu letakkan “does” di awal kalimat.
Simak beberapa contoh kalimat negatif dan juga interogatif yang menggunakan “does” di bawah ini:
- Positive sentence: Poppy speaks Korean really well
(Kalimat positif: Poppy berbicara Bahasa Korea dengan sangat baik)
Negative sentence: Poppy does not speak Korean really well
(Kalimat negatif: Poppy tidak berbicara Bahasa Korea dengan sangat baik)
Interrogative sentence: does Poppy speak Korean really well?
(Kalimat interogatif: apakah Poppy berbicara Bahasa Korea dengan baik?)
- Positive sentence: he likes to drink green tea every morning
(Kalimat positif: Dia suka meminum teh hijau setiap pagi)
Negative sentence: he does not like to drink green tea every morning
(Kalimat negatif: dia tidak suka meminum teh hijau setiap pagi)
Interrogative sentence: Does he like to drink green tea every morning?
(Kalimat interogatif: apakah dia suka meminum teh hijau setiap pagi?)
Contoh percakapan 2:
Andrea: I heard that you and your twin sister like to go to the Disneyland every weekend. Is that true, Juno?
Juno: I like going to Disneyland every weekend, yes. But, Venus does not like it.
Andrea: Oh, does she prefer stay at home or…?
Juno: Yes, Venus likes to stay home or, if I insist we go out somewhere, she likes to visit a coffee shop. It’s making her comfortable and… I must admit, I kind of love the vibe in the coffee shop.
Terjemahan:
Andrea: Kudengar bahwa kau dan saudara kembarmu suka pergi ke Disneyland setiap akhir pekan. Apakah itu benar, Juno?
Juno: Aku suka pergi ke Disneyland setiap akhir pekan, ya. Tapi, Venus tidak suka.
Andrea: Oh, apakah dia lebih senang tinggal di dalam rumah atau…?
Juno: Ya, venus senang tinggal di rumah atau, jika aku memaksa kami harus pergi ke suatu tempat, dia senang mengunjungi kedai kopi. Kedai kopi membuatnya nyaman dan… harus kuakui, aku cukup menyukai suasana di dalam kedai kopi.
Itulah penjelasan serta contoh mengenai penggunaan “does” ketika kita akan membuat kalimat dalam Bahasa Inggris menggunakan kata kerja ini. Selamat belajar untuk teman-teman sekalian di mana saja berapa.