Penggunaan Either…Or dan Neither…Nor dalam bahasa Inggris
Mempelajari bahasa Inggris bisa dikatakan mudah atau sulit. Mengapa demikian? Dikatakan mudah sebab pada dasarnya bahasa asing adalah bentuk lain dari bahasa yang kita gunakan setiap hari. Singkatnya, mempelajari bahasa Inggris kurang lebih sama seperti mempelajari terjemahan dari bahasa asli kita. Namun, hal tersebut bisa dibilang rumit apabila kita tidak terampil menghafal dan mengolah kosakata baru yang dimiliki, serta tidak memahami aturan dasar gramatika bahasa Inggris.
Bahasa Inggris memang memiliki banyak aturan tata bahasa yang berbeda dari Bahasa Indonesia. Akan tetapi, sebagian besar aturan tersebut memiliki padanan dalam bahasa yang biasa kita gunakan. Salah satunya adalah Either-Or dan Neither-Nor yang pastinya sudah cukup sering kalian jumpai.
Baik either-or dan neither-nor merupakan paired conjunction atau correlative conjunction, yakni kata hubung yang selalu berpasangan dan penggunaannya tidak dipisah. Pada dasarnya, keduanya memiliki arti yang tidak jauh berbeda. Akan tetapi, penggunaannya dalam suatu kalimat bisa menimbulkan makna yang bertolak belakang. Pertama-tama, mari kita bahas arti dan fungsinya satu-persatu.
Either … or …
Praktisnya, dalam bahasa Indonesia, “either … or …” memiliki makna serupa “(antara)… atau …”. Frase ini mengarah pada dua pilihan yang memiliki kedudukan sama.
Agar lebih mudah memahaminya, silahkan simak contoh penerapannya dalam kalimat seperti di bawah ini.
You can either wear your old shirt or buy a new one (Kamu bisa memakai baju lamamu atau bisa pula beli yang baru)
- She might either walk to work or take the bus (Dia mungkin saja jalan kaki ke tempat kerja atau naik bus)
- Either Cody or Justin will sing this song tonight (Cody atau Justin akan menyanyikan lagu ini nanti malam)
- Either you or I am going to be the first winner today (Kamu atau saya akan jadi juara pertama hari ini)
- Either you or he gets the chance to enter the room (Engkau atau dia mendapat kesempatan untuk masuk ke dalam ruangan itu)
Catatan:
- Dari contoh di atas bisa kita pahami bahwa kalimat either …or selalu memiliki dua pilihan subjek atau dua pilihan objek, yang mana kedudukannya sama atau sebanding. Misalnya, dalam kalimat nomor tiga, “Cody” mungkin akan menyanyikan lagu tersebut nanti malam; begitu pula dengan “Justin”. Atau di kalimat ke empat, “You” bisa menjadi juara pertama, dan “I” juga memiliki kesempatan yang sama. Tetapi, hal itu kemungkinan besar tidak akan terjadi pada keduanya secara bersamaan.
- Dalam susunannya, jika “either…or” terletak di depan, maka predikat dalam kalimat menyesuaikan subjek yang terakhir. Contoh, dalam kalimat nomor empat, yang digunakan adalah “am” sebab subjek paling akhir adalah “I”. Lalu dalam kalimat nomor lima, kata kerja diberi imbuhan –s “gets” sebab subjek yang nomor dua adalah “he”. Meski ada dua subjek dalam kalimat, predikat yang digunakan tidak otomatis bersifat jamak; akan tetapi merujuk pada salah satu subjek yakni yang paling belakang.
Jadi, rumus kalimatnya:
Either + noun + or + plural noun + plural verb
atau
Either + noun + or + singular noun + singular verb
Neither … nor …
Makna dari “neither … nor …” tidak jauh berbeda dengan “either…or”; hanya saja, kedua pilihan yang ada dalam kalimat nilainya negatif. Dalam bahasa Indonesia, maknanya sepadan dengan “baik … ataupun … tidak”.
Mari simak contoh penerapannya dalam kalimatagar lebih mudah memahami makna dan fungsinya.
- Neither Amanda nor Qonita likes playing football (Baik Amanda ataupun Qonita tidak suka main sepak bola)
- She is neither ugly nor stupid. (Ia tidak jelek serta tidak pula bodoh)
- You can neither eat the ice cream nor drink the soda (Kamu tidak bisa makan es krimnya dan tidak bisa pula minum sodanya)
- Neither the scissors nor the cutter is inside the box (Baik gunting maupun pisau pemotongnya tidak ada di dalam kotak)
- Neither my brother nor my parents are using iPhone (Baik saudara laki-lakiku ataupun kedua orangtuaku tidak menggunakan iPhone)
Catatan:
- Sama halnya seperti “either …or”, jika “neither…nor” terletak di depan, maka predikat dalam kalimatnya mengikuti subjek yang kedua atau yang ada setelah “nor”. Contohnya, di kalimat nomor lima, digunakan to be “are” untuk menyuesuaikan dengan “my parents” yang bersifat jamak.
Maka dari itu, rumus kalimatnya menjadi:
Neither + noun + nor + plural noun + plural verb
atau
Neither + noun + nor + singular noun + singular verb
- Perbedaan dari kalimat “either…or” dan “neither…or” ada di sifat dua pilihannya. Untuk penggunaan either, maka hanya ada satu pilihan yang bernilai positif. Sedangkan jika menggunakan neither, kedua pilihan bersifat negatif.
Simak tabel berikut.
Either Rani or Rini can go | Neither Rani or Rini can go |
Rani atau Rini boleh pergi |
Baik Rani maupun Rini tidak boleh pergi |
(Jika Rani pergi, maka Rini tidak. Sebaliknya, jika Rini yang pergi, maka Rani tidak) |
(Rani dan Rini sama-sama tidak boleh pergi) |
- Selain itu, perbedaan lain dari keduanya adalah, hanya “either…or” yang bisa digunakan dalam kalimat negatif. Akan tetapi, ada perubahan makna yang terjadi di dalamnya.
Contoh:
Either Rani or Rini can’t go (Baik Rani dan Rini tidak boleh pergi)
Bisa dilihat, jika digunakan dalam kalimat negatif, maka maknanya sama seperti saat menggunakan “neither…nor” [Either Rani or Rini can’t go = Neither Rani nor Rini can go].
Sedangkan “neither…nor” sendiri tidak umum dipakai dalam kalimat negatif. Sebab, pada dasarnya “neither” sendiri bermakna “not either”, sehingga penggunaanya dalam kalimat negatif tidaklah efektif.