Penggunaan Kata ‘Thought’
“Thought” adalah salah satu kata dalam bahasa Inggris yang tergolong ke dalam lebih dari satu part of speech (kelas kata) sehingga terkadang penggunaannya membingungkan para English learners. Adapun part of speech dari “thought” adalah verb (kata kerja) dan noun (kata benda). Mari kita mencari tahu lebih lanjut mengenai penggunaan kata “thought” melalui pembahasan di bawah ini:
Thought as a Verb
“Thought” sebagai verb (kata kerja) adalah bentuk past dan past participle dari “think” (pikir, kira). Sebagian besar dari kita mungkin lebih mengenal past sebagai kata kerja bentuk kedua atau verb 2 (v2), dan past participle sebagai kata kerja bentuk ketiga atau verb 3 (v3). Karena “thought” merupakan v2 dan v3, “thought” hanya bisa digunakan dalam kalimat berbentuk past simple tense dan perfect tenses.
Past simple tense adalah tenses yang menyatakan kejadian yang terjadi dan selesai di masa lalu. Contoh:
- I thought we were going to the zoo. (Saya pikir kami akan pergi ke kebun binatang)
Contoh tersebut menerangkan bahwa pada suatu waktu di masa lalu, saya berpikir bahwa kami akan pergi ke kebun binatang, dan kejadian saya berpikir tersebut hanya terjadi dan sudah selesai di masa lalu.
Berikut adalah beberapa contoh lainnya penggunaan “thought” sebagai v2 dalam kalimat past simple tense:
- We thought you would join us for dinner. (Kami pikir kamu akan ikut bersama kami makan malam)
- Harry thought that he had missed the train. (Harry pikir dia sudah ketinggalan kereta)
- I am not as smart as I thought I was. (Saya tidak sepintar yang saya kira)
- My brother thought that mom would wake him up early. (Saudara saya kira ibu akan membangunkannya lebih awal)
- Mary thought that she could help us out with the project. (Mary pikir dia bisa membantu kita dengan proyeknya)
Sementara itu, perfect tenses memiliki tiga jenis, yakni present perfect, past perfect, dan future perfect. Present perfect berfungsi untuk menyatakan kejadian yang dimulai di masa lalu dan masih terjadi sampai sekarang. Present perfect juga bisa digunakan untuk menyatakan kejadian yang baru saja terjadi. Past perfect adalah untuk menjelaskan kejadian di masa lalu yang terjadi sebelum kejadian di masa lalu lainnya. Future tense adalah untuk menerangkan kejadian yang akan sudah selesai di masa depan.
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat contoh-contoh berikut ini:
- I have thought I was Mike who called me. (Saya pikir Mike yang menelepon saya) –> menyatakan kejadian yang baru saja terjadi
- I had thought that they would have come late. (Saya pikir mereka akan datang terlambat) –> menyatakan kejadian di masa lalu sebelum kejadian di masa lalu lainnya
- I will have thought about you by the time I read your letter. (Saya akan memikirkan kamu pada saat saya membaca suratmu) –> menyatakan kejadian yang akan sudah selesai di masa depan
Contoh lain:
- We had thought Andre would not have helped us out with the dishes. (Kami pikir Andre tidak akan membantu kami mencuci piringnya)
- They’ve thought the car was Tina’s. (Mereka kira mobilnya adalah punya Tina)
- I have thought you bought this cake from the shop. It turned out you made it. (Saya pikir kamu membeli kue ini dari toko. Ternyata kamu membuatnya)
- He’d thought that he could have returned the book anytime he wanted. (Dia pikir bahwa dia bisa mengembalikan bukunya kapanpun dia mau)
Thought as a Noun
“Thought” sebagai noun (kata benda) berarti “pikiran”, “gagasan”, atau “pendapat” dalam bahasa Indonesia. Karena pada konteks ini berperan sebagai kata benda, maka penggunaannya juga sama dengan kata benda lainnya.
Di bawah ini adalah beberapa contohnya di dalam kalimat:
- She asked us if we had any thought on her plan. (Dia bertanya kepada kami apakah kami punya pendapat tentang rencananya)
- I stated my thought about the project, and fortunately our manager agreed with me. (Saya mengutarakan pendapat saya tentang projeknya, dan untungnya manajer kami setuju dengan saya)
- I feel that we got closer after sharing our thoughts about each other. (Saya rasa kita menjadi lebih dekat setelah berbagi pemikiran kita tentang satu sama lain)
- Our teacher encouraged us to say our thoughts about everything that happened that day. (Guru kami mendorong kami untuk mengutarakan pemikiran kami tentang apa saja yang terjadi pada hari itu)
Selain itu, “thought” sebagai kata benda juga bisa berarti “mengingat” atau “mempertimbangkan” sesuatu atau seseorang. Contoh:
- He has not given a thought to his late wife for weeks. (Dia tidak memikirkan almarhum istrinya selama berminggu-minggu)
- It is hard not to give a thought to my kid. (Sulit untuk tidak memikirkan anak saya)
- My best friend told me to stop give a thought to my ex-boyfriend. (Sahabat saya menyuruh saya untuk berhenti memikirkan mantan kekasih saya)
- I haven’t given the offer much thought. (Saya belum begitu memikirkan tawarannya)
Demikianlah penjelasan tentang penggunaan kata “thought”. Cobalah untuk lebih sering menggunakan kata “thought” di dalam percakapan sehari-hari agar kita terbiasa menggunakannya dan tidak cepat melupakannya.