Penggunaan “Suppose” dan “Supposed to”
Dalam Bahasa Inggris, kita sering menemukan kalimat dengan kata suppose dan supposed to. Meskipun keduanya sama-sama mengandung kata suppose, namun perlu diketahui bahwa makna dan penggunaannya berbeda.
Pembahasan kali ini akan mengulas mengenai makna suppose dan supposed to beserta penggunaannya yang tepat. Simak penjelasannya sampai selesai, ya!
Memahami Penggunaan “Suppose”
Sebelum membahas penggunaan kata suppose, kita perlu mengetahui makna kata tersebut dalam Bahasa Indonesia. Kata suppose dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai mengira, menduga, seharusnya, menyangka, dan memisalkan.
Kata suppose dapat digunakan pada dua keadaan, yaitu:
- Menganggap atau memperkirakan sesuatu
Pada keadaan ini, kata suppose digunakan ketika kita menganggap sesuatu sebagai kebenaran. Kata suppose juga dapat digunakan ketika kita memperkirakan sesuatu yang dikira benar.
Misalnya dapat dilihat pada contoh berikut:
I suppose he went to the campus, because he told me that he wants to take some books in the campus’ library (Aku menduga dia pergi ke kampus, karena dia bilang kalau dia mau mengambil beberapa buku di perpustakaan kampus)
Dalam contoh tersebut, subjek I (saya) menduga bahwa he (dia) pergi ke kampus karena percakapan mereka sebelumnya yang menjadi dasar pengetahuan saya. Sebelumnya dia bilang akan mengambil buku di perpustakaan kampus, karena itu subjek I mengira bahwa dia pergi ke kampus.
- Menunjukkan keraguan atau keengganan
Pada keadaan yang kedua ini, kata suppose menunjukkan bahwa seseorang ragu atau enggan melakukan sesuatu tapi hal itu tetap dilakukannya juga. Misalnya dapat dilihat pada contoh berikut:
I suppose you can come to my house today (Aku rasa kamu bisa datang ke rumahku hari ini)
Dalam contoh tersebut, kata suppose menunjukkan keengganan seseorang untuk mengizinkan orang lain datang ke rumahnya. Namun karena satu dan lain hal, orang tersebut akhirnya membolehkannya datang. Meski begitu, keengganan tetap terlihat dalam kalimat yang diucapkannya.
Contoh lainnya dapat dilihat pada percakapan singkat berikut:
A: We will go the meeting right now. Are you ready? (Kita akan pergi rapat sekarang. Apa kamu siap?)
B: Well yeah, I suppose so (Yah, aku rasa begitu)
Pada percakapan tersebut, A dan B harus pergi rapat namun B merasa enggan untuk datang. Tapi mau tidak mau, B harus tetap datang rapat. Jadi untuk menjawab pertanyaan A apakah ia sudah siap atau belum, B sebenarnya ragu tapi tetap menjawab juga untuk berangkat rapat.
Memahami Penggunaan “Supposed to”
Salah satu ciri dari penggunaan supposed to adalah peletakan to be sebelum kata tersebut. Hal ini karena supposed to merupakan ungkapan yang berbentuk pasif dan membutuhkan to be untuk melengkapi kalimat dengan baik.
Dan sama seperti kata suppose, kata supposed to juga dapat digunakan dalam dua keadaan. Berikut keadaan yang dapat menggunakan kata supposed to:
- Menjelaskan sesuatu yang seharusnya dilakukan atau diharapkan
Keadaan yang pertama adalah saat menjelaskan sesuatu seharusnya dilakukan atau diharapkan untuk dilakukan. Namun pada kenyataannya bisa jadi hal tersebut dilakukan, dan bisa jadi juga tidak dilakukan.
Pada keadaan ini, kata supposed to diikuti oleh to be am, is, atau are. Misalnya dapat dilihat pada contoh berikut:
All of students are supposed to clean the classroom everyday (Semua murid seharusnya membersihkan kelas setiap hari)
Pada contoh tersebut dijelaskan bahwa para murid seharusnya membersihkan kelasnya setiap hari. Namun pada kenyataannya, hal tersebut tidak selalu dilakukan. Ada kalanya murid-murid tidak membersihkan kelas seperti yang diharuskan. Atau bisa juga dimaknai tidak semua murid membersihkan kelas, tapi ada yang tidak ikut membersihkan seperti seharusnya.
Contoh lainnya dapat dilihat pada kalimat berikut ini:
He is supposed to represent our company in the global meeting, but unfortunately he fallen sick and got replaced by other person (Dia seharusnya mewakili perusahaan kita dalam rapat global, tapi sayangnya dia jatuh sakit dan digantikan oleh orang lain)
Dalam contoh tersebut, subjek he (dia) dijelaskan sebagai orang yang seharusnya mewakili perusahaan dalam rapat global. Namun ternyata keadaan tidak berjalan seperti seharusnya, dimana dia jatuh sakit dan akhirnya tidak menjadi wakil perusahaan.
- Menjelaskan sesuatu yang seharusnya terjadi di masa lalu, tapi tidak terjadi
Kata supposed to juga dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu pada masa lampau atau masa lalu. Supposed to digunakan ketika sesuatu yang seharusnya terjadi di masa lalu, tapi malah tidak terjadi karena berbagai alasan.
Pada keadaan ini, to be yang digunakan adalah to be was atau were. Lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh berikut:
We were supposed to visit my grandmother last week, but it was raining so hard back then so we postponed it (Kami seharusnya mengunjungi nenekku pekan lalu, tapi waktu itu hujan deras banget jadi ditunda)
Dalam contoh tersebut, dijelaskan bahwa we (kami) seharusnya mengunjungi nenek pada masa lalu, yaitu pekan lalu. Tapi hal itu tidak terjadi karena ada alasan yang menghambatnya, yaitu hujan deras. Baik sesuatu yang seharusnya terjadi (mengunjungi nenek) dan yang akhirnya terjadi (kunjungan ditunda) sama-sama terjadi di masa lalu.
Contoh lainnya dapat dilihat pada kalimat berikut:
I was supposed to take the morning train, but I took the evening train instead (Aku harusnya naik kereta pagi, tapi aku malah naik kereta sore)
Pada contoh tersebut, I (saya) seharusnya naik kereta pada pagi hari. Namun hal itu tidak terjadi karena saya justru naik kereta sore, karena alasan tertentu. Baik sesuatu yang seharusnya terjadi (naik kereta pagi) dan sesuatu yang akhirnya terjadi (naik kereta sore) sama-sama terjadi di masa lalu.
Demikianlah pembahasan mengenai penggunaan suppose dan supposed to dalam Bahasa Inggris yang tepat. Semoga informasi ini bermanfaat!