Perbedaan Can I, Could I dan May I

Pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari bagaimana cara meminta ijin, mengajukan permintaan, atau memohon persetujuan (asking for permission) dengan menggunakan modal. Dalam bahasa Inggris, modal merupakan kelompok kecil dari auxiliary verb (is, am, are, do, does, have, has, will, dan lain-lain). Untuk mengajukan permintaan, modal yang umum digunakan adalah:
- Can I …
- Could I …
- May I …
Ketiga frasa ini dapat menjadi sedikit membingungkan karena ketiganya bisa berarti ‘dapatkah saya … ?” namun digunakan dalam berbagai situasi yang berbeda dan dengan fungsi yang berbeda pula. Bagaimana frasa Can I, Could I, dan May I ini bisa kita bedakan? Apa saja fungsinya dalam tiap situasi berbeda? Kemudian bagaimana penerapannya dalam setiap kalimat dan percakapan sehari-hari? Simak pembahasannya di bawah ini.
1. Asking for permission with ‘CAN I … ?’
Modal yang pertama adalah ‘can’ atau dalam frasanya, misalnya menjadi ‘Can I … ?’. Frasa ini adalah cara yang paling kasual dalam mengajukan permintaan atau permohonan. Kata ‘can’ umum digunakan ketika bercakap-cakap bersama teman, rekan kerja, dan anggota keluarga.
- I heard that you brought the poster. Can I see it? (Aku dengar kau membawa poster itu. Bisakah aku melihatnya?)
- Can I get something to drink? Like, something with ice? (Bisakah aku mendapatkan sesuatu untuk diminum? Seperti sesuatu dengan es?)
- Can I borrow the scissor? I lost mine. (Bisakah aku meminjam guntingnya? Aku kehilangan gunting milikku.)
- Can you pass me the salt? It’s on the edge of the table. (Bisakah kamu memberiku garam itu? Letaknya di ujung meja.)
- Can you hand me the glass of water? My hand is pretty busy right now. (Bisakah kau membawakanku air? Tanganku agak sibuk saat ini.)
Dalam grammar bahasa Inggris yang tradisional, ‘can I … ?’ dahulu tidak digunakan untuk mengajukan permintaan. Akan tetapi aturan ini telah berubah dalam 50 tahun belakangan. Pada jaman ini, frasa ‘can I … ?’ adalah frasa yang paling umum digunakan dari ketiga frasa yang sedang dibahas ini.
2. Asking for permission with ‘MAY I … ?’
Modal selanjutnya yang umum digunakan adalah ‘may I …?’. Menggunakan frasa ini adalah cara yang paling formal untuk mengajukan permintaan dalam bahasa Inggris. Bahasa yang formal ini berguna untuk berbicara pada orang asing dan ketika ada jarak atau kesenjangan yang besar antara kita dengan lawan bicara.
Misalnya, saat kita berada di sebuah bank lalu kita hendak meminjam pulpen untuk beberapa saat pada orang asing di dekat kita. Kita bisa mengatakannya seperti:
- Excuse me, I don’t have any pen with me now. May I borrow your pen for a second? (Permisi, saya sedang tidak memiliki pulpen. Bolehkah saya meminjam pulpen Anda beberapa saat?)
Para murid sekolah juga diharuskan untuk mengajukan permintaan atau meminta ijin menggunakan ‘may I …?’ seperti:
- May I go to the bathroom? (Bolehkan saya pergi ke kamar mandi?)
- Beberapa contoh lainnya adalah:
- May I speak to the manager of operating? (Bolehkah saya berbicara pada manajer operasional?)
- May I use the restroom? (Bolehkah saya menggunakan kamar kecil?)
- I have to go to the next meeting. May I leave the conference earlier? (Saya harus pergi ke rapat selanjutnya. Bolehkan saya meninggalkan konferensi lebih awal?)
- May I talk to the owner of this agency? I made an appointment. (Bolehkah saya berbicara pada pemilik agensi ini? Saya sudah membuat janji.)
- My phone’s battery died. May I borrow the phone? (Baterai telepon saya mati. Bolehkan saya meminjam teleponnya?)
3. Asking for permission with ‘COULD I … ?’
Menggunakan frasa ‘could I … ?’ adalah cara yang baik untuk mengajukan permintaan untuk sesuatu yang tergolong lebih ‘besar’. Dengan kata lain, kita meminta Sesuatu yang di mana kita merasa tidak nyaman memintanya. Sebagai contoh kita bisa berkata pada kakak kita:
- Could I borrow your computer when you’re not using it? (Bisakah saya meminjam komputer Kakak saat Kakak tidak menggunakannya?)
Modal yang satu ini tidak se-formal seperti ‘may I …?’ tapi berfungsi lebih baik ketika digunakan untuk meminta sesuatu yang lebih besar atau lebih sulit. Beberapa contoh lainnya adalah:
- I’m sorry, I left my glasses. Could you please read the menu for me? (Maaf, saya meninggalkan kacamata saya. Bisakah Anda membacakan menunya untuk saya?)
- I have to go to a conference. Could I have the financial report as soon as possible? (Saya harus pergi ke konferensi. Bisakah saya mendapatkan laporan keuangannya sesegera mungkin?)
- Could I submit the assignment tomorrow? I still have many tasks to do. (Bisakah saya mengumpulkan tugasnya besok? Saya masih memiliki banyak tugas.)
- Could you attend the meeting with the board? (Bisakah Anda menghadiri rapat bersama para direksi?)
- Could you please send the file to me by e-mail by this afternoon? (Bisakah Anda mengirim berkasnya pada saya melalui e-mail sebelum malam ini?)
THE BIG PICTURE
- Tidak perlu bingung dalam memilih harus menggunakan frasa yang mana karena semuanya tinggal didasarkan saja pada lawan bicara kita. Jika kita berbicara pada orang yang tidak terlalu familiar atau jika kita ingin terdengar lebih sopan, kita dapat menggunakan ‘may I …?’ atau ‘could I …?’. Dari kedua frasa tersebut, ‘may I … ?’ dianggap lebih sopan.
- Apabila kita lawan bicara kita adalah orang yang dekat atau familiar, kita bisa langsung saja menggunakan ‘can I …?’ dalam percakapan.
- Perbedaan antara ‘can I …?’, ‘could I …?’, dan ‘may I …?’ sangatlah kecil. Jadi sebenarnya tidak masalah jika kita sesekali membuat kesalahan dengan mengacaukan penggunaannya. Jadi sebisa mungkin pelajarilah perbedaannya tapi ketika kita harus mengajukan permintaan, pilihlah ungkapan yang kita pikir paling tepat dan ucapkanlah dengan percaya diri.