Perbedaan “Gaslighting”, “Manipulation”, “Lying”, dan “Guilt Tripping”
Belakangan ini, kata-kata seperti “gaslighting”, “manipulation”, “lying”, dan “guilt tripping” sering kita temui di sosial media. Sebenarnya apa arti dari keempat kata tersebut? Bagaimana cara menggunakannya? Apakah ada perbedaan di antara keempatnya? Mari kita cari tahu melalui penjelasan tentang perbedaan “gaslighting” vs “manipulation” vs “lying” vs “guilt tripping” di bawah ini:
Manipulation
Secara grammar, “manipulation” termasuk ke dalam kata benda (noun). Untuk itu, kita harus mengikuti aturan kata benda dalam bahasa Inggris ketika menggunakannya.
“Manipulation” bahasa Indonesianya adalah “manipulasi”. Salah satu definisi “manipulasi” di dalam KBBI adalah “upaya kelompok atau perseorangan untuk memengaruhi perilaku, sikap, dan pendapat orang lain tanpa orang itu menyadarinya.” Pelaku manipulation disebut dengan “manipulator”. Tujuan manipulator melakukan manipulation adalah untuk mengendalikan orang lain supaya mendapatkan apa yang dia inginkan.
Berikut adalah contoh beberapa kalimat dengan menggunakan kata “manipulation”:
- They tried to manipulate her emotion. (Mereka mencoba untuk memanipulasi emosinya)
- Emotional manipulation often leaves no physical scar, but it can cause a long lasting mental wound. (Manipulasi emosi sering tidak meninggalkan luka fisik, tetapi itu bisa menyebabkan luka mental yang tahan lama)
- Some people think that COVID19 is just a media manipulation. (Beberapa orang berpikir bahwa COVID19 hanyalah manipulasi media)
Cukup banyak penelitian atau studi terkait manipulation ini. Salah satu studi pada American Psychological Association menyatakan bahwa seseorang melakukan manipulasi adalah untuk mengubah lingkungan atau keadaan agar sesuai dengan yang diinginkan. Ada beberapa jenis trik manipulator untuk melakukan manipulation. Beberapa di antaranya adalah dengan melakukan gaslighting, guilt tripping, dan lying.
Gaslighting
Kata “gaslighting” termasuk ke dalam kelas kata (part of speech) kata benda (noun). Oleh karena itu, cara penggunaannya dalam kalimat sama seperti cara penggunaan kata benda bahasa Inggris lainnya. Bentuk kata kerja dari “gaslighting” adalah “gaslight”.
Oxford English Dictionary mendefinisikan “gaslight” sebagai “manipulate someone by psychological means into doubting their own sanity”. Pelaku “gaslighting” disebut sebagai “gasligther”, dan korban dari “gaslighting” disebut dengan “gaslightee”.
Sampai saat ini belum ada padanan kata “gaslighting” dalam bahasa Indonesia. Kita bisa mendeskripsikan tindakan “gaslighting” ini dalam bahasa Indonesia sebagai tindakan untuk memanipulasi seseorang dengan meyakinkan mereka bahwa mereka tidak mengalami, mendengar, atau melihat sesuatu, dan membuat mereka meragukan diri dan kewarasan mereka sendiri. Singkatnya, pelaku gaslighting meyakinkan korbannya bahwa segala sesuatu yang terjadi hanyalah imajinasi saja sehingga korban bisa tidak lagi percaya pada insting dan kewarasannya.
Berikut adalah contoh kalimat yang mengandung kata “gaslighting”:
- In episode 2, Jack’s gaslighting made Sarah believe that she was mentally ill. (Di episode 2, gaslighting Jack membuat Sarah yakin bahwa dia sakit mental)
- Gaslighting is one of physiological abuse forms. (Gaslighting adalah salah satu bentuk penyiksaan psikologis)
- The wife is accusing the husband of gaslighting her. (Sang istri menuduh sang suami melakukan gaslighting kepadanya)
Berikut contoh kalimat gaslighting:
- I wasn’t late. You just forgot what time I said I would be there. (Aku tidak telat. Kamu hanya lupa aku mengatakan pukul berapa aku akan datang)
- Geez, you’re too sensitive. Everyone knew I was just joking! (Yaampun, kamu terlalu sensitif. Semua orang tahu aku hanya bercanda!)
Guilt Tripping
“Guilt trip” atau “guilt tripping” tergolong ke dalam kata benda (noun) yang penggunaannya mengikuti aturan penggunaan kata benda lainnya dalam bahasa Inggirs. Selain itu, “guilt trip” (bukan guilt tripping) juga termasuk ke dalam kata kerja (verb) sehingga kita harus mengikuti aturan kata kerja ketika kita menggunakannya sebagai kata kerja.
“Guilt trip” sebagai kata benda dalam Oxford English Dictionary didefinisikan sebagai “an experience of feeling guilty about something, especially when such guilt is self-indulgent or unjustified”. Sedangkan sebagai kata kerja, “guilt trip” didefinisikan sebagai “make someone feel guilty, especially in order to induce them to do something”.
Saat ini belum ada padanan “guilt trip” dalam bahasa Indonesia. Namun, kita bisa mendeskripsikannya sebagai tindakan yang dilakukan untuk mengontrol seseorang dengan membuatnya merasa bersalah. Guilt trip termasuk salah satu jenis manipulasi emosional.
Berikut ini adalah contoh kalimat dengan menggunakan kata “guilt trip”:
- Parents often unconsciously lay a guilt trip on their children. (Orangtua tanpa disadari sering melakukan guilt trip kepada anak-anak mereka)
- A manipulative person will put a guilt trip on you. (Seseorang yang manipulatif akan melakukan guilt trip padamu)
- Tom used a guilt trip to make Diana stay with him. (Tom menggunakan guilt trip untuk membuat Diana tinggal bersamanya)
Lying
“Lying” adalah bentuk present participle dari kata kerja “lie” (berbohong). Selain itu, “lying” juga tergolong ke dalam kata sifat (adjective). “Lying” sebagian kata sifat didefinisikan di dalam Oxford English Dictionary sebagai “not telling the truth” (Tidak mengatakan yang sebenarnya). Orang yang melakukan lying disebut sebagai “liar” (pembohong).
Sama seperti gaslighting dan guilt tripping, lying juga jenis dari tindakan manipulation. Biasanya tindakan lying tidak seburuk tindakan gaslighting atau guilt tripping. Meskipun demikian, dampak yang dihasilkan bisa seburuk dampak gaslighting atau guilt tripping.
Di bawah ini adalah beberapa contoh kalimat yang mengandung kata “lying”:
- She’s lying about her being rich. (Dia berbohong tentang dirinya yang kaya)
- He’s the lying, manipulative, crazy ex-boyfriend that I’ve talked to you about. (Dia adalah mantan kekasih yang pembohong, manipulatif, dan gila yang aku ceritakan kepadamu)
- Harry avoided taking the responsibility by lying. (Harry menghindar dari tanggung jawab dengan berbohong)