Perbedaan Kata Jealous, Envy, Covet, Insecure, Protective
Pembahasan kali ini, kita akan mengulas mengenai kata-kata yang berkaitan dengan cemburu dan iri hati. Yaitu jealous, envy, dan covet. Kita juga akan membahas mengenai kata yang berhubungan dan sering diakibatkan oleh cemburu yaitu insecure dan protective.
Langsung saja simak pembahasannya di bawah ini, ya!
Jealous
Kata jealous sering digunakan untuk menunjukkan seseorang yang tidak suka dengan pencapaian atau apa yang dimiliki oleh orang lain. Bisa berupa suatu prestasi yang besar atau hal yang lebih kecil seperti jalan-jalan ke tempat bagus.
Misalnya seperti yang dapat dilihat pada contoh berikut:
- Many people are jealous of his career success. (Banyak orang yang iri dengan kesuksesan karirnya)
- I’m jealous that you’re going to the vacation! (Aku iri kamu pergi liburan!)
Selain itu, kata jealous juga sering digunakan ketika kita tidak suka ada orang lain yang menunjukkan ketertarikan pada pasangan, atau sebaliknya. Bukan hanya dalam lingkup hubungan asmara, jealous juga bisa digunakan ketika seorang anak tidak suka orangtuanya lebih menyayangi anak yang lain. Atau guru yang pilih kasih pada anak-anak tertentu saja, dan kasus-kasus lain yang serupa.
Misalnya seperti yang dapat dilihat pada contoh berikut:
- He got jealous easily because his girlfriend has many male friends. (Dia gampang cemburu karena pacarnya punya banyak teman laki-laki)
- He’s jealous of his brother because their parents are playing favourite. (Dia cemburu pada saudara laki-lakinya karena orangtua mereka pilih kasih)
Envy
Kata envy berarti perasaan tidak suka, atau bahkan bisa jadi marah, terhadap apa yang dimiliki atau dicapai seseorang. Maknanya kurang lebih serupa dengan kata jealous yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
Kata envy juga dapat digunakan ketika kita ingin sesuatu yang dimiliki atau dicapai oleh orang lain. Bisa berupa benda yang dimilikinya, atau prestasi yang mereka capai. Kata envy dapat berbentuk sebagai noun (kata benda) maupun verb (kata kerja).
Berikut contoh penggunaan kata envy berbentuk noun:
- She felt the feeling of envy for the people who got debuted before her. (Dia merasakan iri pada orang-orang yang debut sebelum dia)
- They gazed in a mixture of envy and admiration at the beauty of the bride. (Mereka menatap dengan tatapan antara iri dan kagum pada kecantikan pengantin wanita)
Berikut contoh penggunaan kata envy berbentuk verb:
- He envied people who didn’t have to go on job hunting. (Dia iri pada orang-orang yang tidak harus mencari kerja)
- A lot of people envy the fact that I have a super rich daddy. (Banyak orang yang iri pada fakta bahwa aku punya ayah yang sangat kaya)
Covet
Kata covet digunakan ketika seseorang mempunyai keinginan yang sangat besar untuk memiliki sesuatu. Sesuatu itu bisa berupa hal yang general, seperti sebuah pekerjaan atau penghargaan. Namun bisa juga sesuatu itu merupakan milik orang lain.
Penggunaan kata covet dapat dilihat pada contoh berikut:
- The managerial team is the most coveted position at that company. (Tim manajerial adalah posisi yang paling diinginkan di perusahaan itu)
- The king’s brother always coveted the throne, but never quite achieve it. (Saudara laki-laki raja selalu menginginkan tahta, tapi tidak pernah bisa mencapainya)
- She has been coveted an award for her acting performance all this time. (Dia sangat menginginkan penghargaan untuk pertunjukan aktingnya selama ini)
Insecure
Kata insecure dapat digunakan untuk menunjukkan rasa tidak aman dan tidak nyaman karena apa yang dimiliki atau dicapai orang lain. Misalnya seperti yang dapat dilihat pada contoh berikut:
- Her fabulous look makes me feel really insecure of my own look. (Penampilan menakjubkannya membuatku merasa tidak nyaman dengan penampilanku sendiri)
- Their luxury cars make him feels insecure. (Mobil-mobil mewah mereka membuat dia merasa tidak aman)
Bukan hanya karena apa yang dimiliki orang lain, kata insecure juga bisa digunakan ketika kita merasa tidak aman secara general. Baik tidak aman dari sudut pandang diri sendiri, ataupun keadaan sekitar yang memang tidak aman secara harfiah.
Misalnya seperti yang dapat dilihat pada contoh berikut:
- He was a shy and insecure child, but he grew up as a confident man. (Dia merupakan anak yang pemalu dan merasa tidak aman, tapi dia tumbuh sebagai pria yang percaya diri)
- Due to the lack of proper financial management, the company is facing an insecure future. (Karena kurangnya pengelolaan keuangan yang baik, perusahaan menghadapi masa depan yang tidak aman)
Protective
Rasa cemburu dapat membuat seseorang ingin melindungi apa yang dimilikinya dengan lebih baik. Keberadaan orang lain bisa dianggap mengancam apa yang dimilikinya, baik orang tercinta maupun barang yang dimiliki. Pada kondisi seperti ini, kata protective dapat digunakan.
Misalnya seperti yang dapat dilihat pada contoh berikut:
- After seeing his girlfriend with another man several times, he becomes really protective towards her. (Setelah melihat pacarnya bersama laki-laki lain beberapa kali, dia menjadi protektif pada pacarnya)
- She’s protective of her belongings because her sister keeps take them without permission. (Dia protektif terhadap barang-barang miliknya karena saudara perempuannya terus mengambil tanpa izin)
Kata protective juga dapat digunakan ketika seseorang ingin melindungi sesuatu secara general. Tidak harus selalu karena cemburu atas keberadaan orang lain yang dianggap mengancam. Misalnya seperti yang dapat dilihat pada contoh berikut:
- Firefighters must wear protective clothing all the time during their duty because their job is dangerous. (Pemadam kebakaran harus memakai pakaian pelindung sepanjang waktu selama bekerja karena pekerjaan mereka berbahaya)
- She is fiercely protective of her family as it’s all she has in this world. (Dia sangat melindungi keluarganya karena mereka satu-satunya yang dia miliki di dunia ini)
Demikianlah pembahasan mengenai perbedaan kata jealous, envy, covet, insecure, dan protective. Semoga informasi ini bermanfaat!